Wujud Ekonomi Berbasis Masjid, Sulap Menara Jadi Kedai Kopi

Selain memakmurkan ekosistem masjid, inisiatif dari ISYEF juga mendukung penciptaan lapangan kerja baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Feb 2022, 23:12 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2022, 14:15 WIB
ISYEF meluncurkan ISYEF Tower/Point yang kedua di Masjid Raya Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat
ISYEF meluncurkan ISYEF Tower/Point yang kedua di Masjid Raya Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat

Liputan6.com, Jakarta Sebagai wujud komitmen nyata untuk mengembangkan ekonomi masjid, Indonesian Youth Economic Forum (ISYEF) memberdayakan pemuda dan remaja masjid untuk menjadi mandiri finansial secara organisasi serta memberikan sarana bagi pemuda untuk belajar menjadi wirausaha melalui ISYEF Point.

ISYEF Point pertama didirikan pada tahun 2018 di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat. Selama beberapa tahun ini, Remaja Masjid Cut Meutia (RICMA) belajar menjadi wirausaha dan mengaplikasikan pengelolaan keuangan dalam mengembangkan ISYEF Point.

Bukan hanya itu saja, RICMA juga berhasil mengalokasikan sebagian keuntungan untuk kegiatan dakwah sehingga tidak sepenuhnya mengandalkan dana dari pihak masjid.

Sukses dengan ISYEF Point yang pertama, Jumat, 18 Februari 2021, ISYEF meluncurkan ISYEF Tower/Point yang kedua di Masjid Raya Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Dalam hal ini, ISYEF melakukan renovasi tower masjid dan mengalihfungsikannya menjadi cafe Kopi Umat (Komat).

Ketua Umum ISYEF, Atras Mafazi melihat peluncuran tersebut sebagai momentum yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sebagai gerakan pemuda yang berfokus pada ekonomi masjid, ISYEF selalu berusaha mencari peluang dan membukakan jalan bagi pemuda-pemudi masjid dalam hal wirausaha syariah.

Menurut dia, merenovasi tower masjid menjadi cafe hanyalah salah satu cara yang bisa dilakukan dalam ikhtiar pengembangan ekonomi masjid.

"Tentunya setiap masjid memiliki karakteristik lokal dan potensi yang berbeda-beda pula. Di situlah ISYEF hadir untuk membantu pemuda-pemudi masjid menjadi semakin berdaya secara ekonomi; dan pada akhirnya dapat menjadi pemimpin di dunia bisnis dan kewirausahaan syariah. Insya Allah kami terus berjuang untuk membuka ISYEF Tower/Point lainnya, tidak hanya di Jakarta, namun juga di kota-kota lain di Indonesia,” ucap Atras dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (19/2/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pengembangan Ekonomi Masjid

ISYEF Point Masjid Cut Meutia
Suasana tempat nongkrong Islamic Youth Economic Forum (Isyef) Point seusai peresmian di Masjid Cut Meutia, Jakarta, Selasa (20/11). Isyef Point akan fokus pada pemberdayaan ekonomi pemuda dan remaja masjid. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Putu Rahwidhiyasa menyatakan, apresiasi pada komitmen ISYEF dalam pengembangan ekonomi masjid.

"KNEKS akan selalu menjadi lembaga yang mendukung sepenuhnya bisnis dan kewirausahaan syariah di masjid demi menciptakan wirausaha-wirausaha muda yang lahir dari masjid,” kata Putu.

Adapun ISYEF Point adalah pusat pemberdayaan masjid dan komunitas remaja masjid melalui unit usaha kedai kopi, makanan, dan minuman.

Didirikan atas dasar konsep wirausaha yang mengalokasikan sebagian pendapatan untuk pemberdayaan ekonomi serta berkontribusi dalam memakmurkan masjid, ISYEF POINT bertujuan untuk menjadikan masjid sebagai pusat informasi, pertemuan, kegiatan sosial, dan ekonomi seperti fungsi masjid di zaman Rasulullah SAW.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya