Tak Perlu Cemas, Mentan Jamin Stok Cabai Cukup hingga Idul Fitri 2022

Prognosa untuk produksi cabai rawit mencapai 104.115 ton dengan kebutuhannya mencapai 90.706 ton. Sehingga akan ada surplus 13.409 ton.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2022, 16:20 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2022, 16:20 WIB
FOTO: Pasokan Menurun, Harga Cabai Rawit Merah Naik
Pedagang cabai merah merapikan dagangannya di Pasar Jati, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Harga cabai rawit merah di Pasar Jati mengalami kenaikan dari harga normal Rp 35.000 per kilogram, saat ini Rp 55.000 - Rp 60.000 per kilogram. (Faizal Fanani/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjamin pasokan cabai cukup atau memadai jelang bulan suci Ramadan. Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus menjaga pasokan cabai hingga hari raya Idul Fitri 2022.

"Saya pastikan untuk cabai besar maupun cabai rawit semua dalam kondisi cukup," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam pernyataannya, Jakarta Kamis (10/3/2022).

Produksi cabai besar berdasarkan prognosa pada bulan Maret ini mencapai 111.669 ton. Sementara untuk kebutuhannya hanya 92.040 ton. Dengan angka tersebut maka neraca bulanan untuk cabai besar mencapai 19,630 ton.

Adapun prognosa untuk produksi cabai rawit mencapai 104.115 ton dengan kebutuhannya mencapai 90.706 ton. Sehingga akan ada surplus 13.409 ton.

"Untuk bulan April pragnosa produksi cabai besar kita mencapai 107,932 ton dan produksi cabai rawit mencapai 112,490 ton. Memang pada bulan ramadan dan idul fitri selalu ada kenaikan harga karena suplay dan demand. Namun kenaikanya masih dalam kendali," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peta Produksi

FOTO: Pasokan Menurun, Harga Cabai Rawit Merah Naik
Cabai merah dijual di Pasar Jati, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Kenaikan harga cabai rawit merah di Pasar Jati dipicu pasokan yang menurun akibat cuaca buruk di sejumlah daerah penghasil. (Faizal Fanani/Liputan6.com)

Pemerintah terus mendorong pembelian cabai petani dengan melibatkan para champions yang ada di seluruh daerah. Sehingga transaksi harga yang disepakati masih dalam tahap menguntungkan. Oleh karena itu, baik cabai maupun komoditas lainya harus dipersiapkan bersama dengan melibatkan lembaga dan kementerian lain.

"Kita bahkan memberi bantuan pada akses distribusi terhadap berbagai pergerakan yang ada," katanya.

Terakhir, Kementan terus melakukan pemetaan terkait pergerakan produksi cabai di seluruh Indonesia. Cara ini penting dilakukan agar kebutuhan masyarakat selalu tersedia tanpa ada kekurangan ataupun kelangkaan.

"Kami bersama-sama pemerintah daerah di seluruh Indonesia terus memantau pergerakan cabai dengan melakukan mapping di setiap bulan. Oleh karena itu sekali lagi sandaran kita adalah menjaga ketersediaan secara baik," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya