Pertamina Naikkan Harga Avtur USD 1,5 per Liter

PT Pertamina (Persero) rutin melakukan penyesuaian harga avtur secara berkala per dua pekan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 11 Mar 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2022, 17:30 WIB
Pertamina Tetap Siagakan Stok Avtur Seluruh Bandara di Wilayah Jawa Bagian Tengah.
Pertamina Tetap Siagakan Stok Avtur Seluruh Bandara di Wilayah Jawa Bagian Tengah.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia terus tertekan di tengah konflik Rusia-Ukraina. Kondisi ini tak pelak membuat harga avtur untuk bahan bakar pesawat per 1-14 Maret naik USD 1,5 per liter.

Mengutip data Pertamina, Jumat (11/3/2022), harga avtur untuk penerbangan internasional (international flight price) dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dibanderol USD 76,9 per liter.

Sementara untuk harga domestik penerbangan dalam negeri (domestic flight price into plane/not into plane) sebesar Rp 11.967,55 per liter.

PT Pertamina (Persero) rutin melakukan penyesuaian harga avtur secara berkala per dua pekan. Adapun jika dibandingkan periode sebelumnya per 15-28 Februari 2022, harga avtur untuk penerbangan internasional dari Bandara Soekarno-Hatta masih USD 75,4 per liter.

Sedangkan untuk domestic flight price into plane/not into plane kala itu masih dibanderol USD 11.746,95 per liter.

Kenaikan avtur ini berjalan beriringan dengan harga minyak dunia pada perdagangan Jumat (11/3/2022) pukul 9.46 WIB. Minyak Brent ditransaksikan USD 108,62 per barel, naik 0,52 persen dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Kemudian untuk minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada kisaran USD 105,83 per barel, atau naik 0,18 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jokowi Blak-blakan Tak Naikkan Harga BBM

20170105-BBM-Naik-AY1
Papan petunjuk BBM yang berada di SPBU, Jakarta, Kamis (5/1). Penetapan harga BBM Umum jenis Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite dan Pertalite merupakan kebijakan korporasi Pertamina. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku pemerintah masih menahan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Meski, gejolak harga minyak dunia terus terjadi belakangan ini.

Jokowi mengatakan, langkah menahan harga BBM ini jadi salah satu pertimbangan merespons dampak perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung. Diketahui, invasi Rusia ini berimbas pada kenaikan harga minyak dunia yang sempat tembus hingga USD 130 per barel.

Ia menyebut, harga minyak dunia saat ini dua kali lipat lebih tinggi dari harga yang berlaku pada 2020 lalu. Pada 2020, harga minyak dunia masih berkisar USD60 per barel.

“Hari ini kira-kira USD115 (per barel), itu pun belum seminggu yang lalu sudah di angka USD 130 (per barel), dua kali lipat,” katanya dalam Dies Natalis ke-46 UNS, Jumat (11/3/2022).

“Semua negara harga jualnya ke masyarakat sudah naik juga, kita disini masih nahan-nahan, Bu Menteri (Sri Mulyani) coba saya tanya bu, tahannya sampai berapa hari ini?,” imbuh Jokowi.

Jokowi mewanti-wanti, menurutnya masa depan global semakin penuh dengan ketidakpastian. Artinya perlu ada antisipasi yang terus dilakukan.

“Pandemi belum rampung, kemudian ada tambahan perang, sehingga semuanya menjadi sulit diprediksi, sangat sulit diprediksi,” kata dia.

“Hal-hal yang dulu tidak kita perkirakan semuanya muncul, kelangkaan energi, sekarang semua negara mengalami, tambah perang, harga naik,” tambah dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya