Wahai Milenial, Intip 4 Tren Keuangan Digital di Masa Depan

Seiring berjalannya waktu, uang juga ikut berkembang bersamaan dengan teknologi yang kian canggih.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Kegiatan manusia sehari-hari tidak terlepas dari uang. Dari dulu hingga saat ini uang termasuk bagian terpenting dalam kehidupan karena sebagai alat pembayaran. Bedanya, kini uang yang beredar telah mengalami perubahan dan akan terus bertransformasi sejalan dengan perkembangan zaman.

Seiring berjalannya waktu, uang juga ikut berkembang bersamaan dengan teknologi yang kian canggih. Karena itu, setidaknya ada empat tren utama yang akan mempengaruhi sektor keuangan di masa depan.

Lebih lanjut, berikut ini transformasi uang di masa depan yang akan semakin populer seperti melansir Forbes, Sabtu (26/3/2022).

1. Uang Digital

Dengan uang digital, Anda bisa membayar barang dan jasa dengan satu ketukan layar saja. Bisa melalui aplikasi seluler atau dengan memindai ponsel di toko.

Di China, masyarakatnya bahkan dapat membayar dengan menunjukkan senyum. Sebab, di sana sudah menggunakan layanan pembayaran pengenalan wajah dengan "Smile to Pay".

Pada dasarnya, uang digital mengacu pada segala bentuk pembayaran secara elektronik. Sederhananya, pembayaran atau transfer uang dapat dilakukan secara online.

Oleh karena itu, uang digital dapat melibatkan kartu kredit, smartphone, aplikasi, perbankan online, platform transfer uang, dan platform cryptocurrency.

 

2. Uang Fisik akan Menghilang di Masa Depan

Digitalisasi uang bisa mengakibatkan uang fisik menghilang. Karenanya, uang digital akan semakin berkembang di masa depan.

Jika itu terdengar tidak masuk akal, ingatlah bahwa lebih dari 600 mata uang dulu telah menghilang dalam 30 tahun terakhir. Itu berlaku juga untuk mata uang utama. Sebagai contoh, Bank Sentral Eropa sudah menjajaki pengenalan "euro digital".

Yang harus diperhatikan, akan ada konsekuensi dari digitalisasi uang ini. Di masa mendatang, kemungkinan data pribadi dapat disematkan ke dalam uang dan transaksi lainnya.

Misalnya, dalam sistem pembayaran yang dilakukan secara otomatis berdasarkan identitas Anda. Ini adalah hal yang cukup transformatif, tetapi juga membawa risiko besar karena menyangkut keamanan data dan penipuan identitas.

 

 

3. Munculnya Aplikasi Keuangan

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Mendukung digitalisasi keuangan itu akan menyebabkan munculnya aplikasi-aplikasi keuangan. Salah satunya adalah dompet digital. Fungsinya tentu untuk memberikan layanan berbasis aplikasi yang memungkinkan pengguna membayar barang dan transfer uang ke orang lain.

Bahkan aplikasi tersebut akan meluas hingga ke dunia peminjaman. Seperti yang terjadi saat ini, metode pembayaran “beli sekarang bayar nanti” sudah menjadi tren.

 

4. Masyarakat Harap Layanan yang Personal dan Cerdas

Digitalisasi uang menciptakan aliran data yang sangat besar terkait apa yang sebenarnya dilakukan pelanggan dengan uang masing-masing.

Sebagai contoh, bank independen Inggris Metro Bank memiliki alat cerdas yang disebut Insight. Alat tersebut mampu menganalisis pola pengeluaran pelanggan dan membuat prediksi terkait pelanggan yang kemungkinan akan melebihi batas kreditnya sebelum gaji berikutnya.

Jenis layanan seperti yang sebetulnya diharapkan oleh nasabah perbankan di abad ke 21 ini. Sementara itu, tren itu pun sangat signifikan sehingga survei PwC tentang teknologi di bidang keuangan menyebut bahwa kecerdasan pelanggan sebagai prediktor terpenting pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas. Intinya, masyarakat mengharapkan layanan keuangan yang cerdas.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya