Kilang Saudi Aramco Dibom, Kapan Harga Minyak Landai?

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai kenaikan harga minyak dunia imbas serangan ke kilang milik Saudi Aramco tak akan berlangsung lama

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 28 Mar 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2022, 20:00 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai kenaikan harga minyak dunia imbas serangan ke kilang milik Saudi Aramco tak akan berlangsung lama. Alasannya pasokan minyak akan terjaga segera setelah serangan.

“Terkait dengan kenaikan harga minyak saya kira tidak akan terlalu berkepanjangan karena pasokan Arab Saudi akan kembali terjaga setelah serangan yang dilakukan oleh pemberontak Houthi,” katanya kepada Liputan6.com, Senin (28/3/2022).

“Dengan normalnya pasokan, maka suplai akan kembali memenuhi pasar sehingga akan menenangkan pasar dan mendorong penurunan harga minyak dunia,” tambah Mamit.

Diketahui, Imbas terbakarnya kilang minyak Saudi Aramco diakibatkan serangan rudal kelompok Houthi, menyebabkan harga minyak mentah dunia melonjak di atas USD 120 per barel pada akhir pedagangan Jumat waktu setempat.

Disisi lain, Mamit mengatakan dampak kenaikan harga minyak dunia akan berpengaruh pada Indoneisan Crude Price (ICP) atau harga minyak mentah dalam negeri. Dengan begitu, juga akan membebani terhadap besaran subsidi bahan bakar minyak, listrik dan LPG 3 kilogram.

“Selain itu, kenaikan ini bisa meningkatan defisit neraca perdagangan karena kita adalah net importir minyak,” katanya.

“Dampak lain, kenaikan harga bbm umum pastinya tidak bisa dihindari karena kenaikan harga minyak dunia,” imbuhnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pasokan Aman

20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

CEO Aramco Amin Nasser memastikan serangan pemberontak tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap pasokan minyak dari perusahaannya kepada pelanggan.

"Tidak ada cedera atau kematian, dan tidak ada dampak pada pasokan perusahaan ke pelanggan," katanya.

Sebelumnya, gumpalan asap besar terlihat di atas fasilitas minyak di kota Saudi Jeddah pada hari Jumat (25/3). Menurut beberapa laporan media, kelompok Houthi Yaman mengklaim mereka telah menyerang situs Saudi Aramco dengan rudal.

Associated Press menyatakan, terlihat kobaran api di depot minyak. Lokasi kebakaran terjadi di dekat Pabrik Massal Jeddah Utara yang terletak di tenggara bandara internasional kota. Sementara itu, sumber Reuters mengatakan fasilitas Saudi Aramco telah terkena serangan.

Houthi yang didukung Iran mengklaim mereka berada di balik serangan, hal itu disampaikan juru bicara militernya. Mereka juga menggunakan drone untuk menyerang kilang Ras Tanura dan Rabigh, Serangan tambahan tidak dapat dikonfirmasi, menurut Reuters.

Kendati begitu, pihak berwenang Saudi mengkonfirmasi serangan terhadap fasilitas Aramco akhir pekan lalu, dengan pemberontak Houthi menggunakan rudal dan drone untuk menargetkan setidaknya enam lokasi di seluruh kerajaan, termasuk depot bahan bakar Aramco dan pabrik gas alam cair.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya