Jokowi Geram Para Menteri Tak Punya Empati ke Rakyat

Jokowi geram karena para menteri menteri tak memberikan penjelasan atau alasan yang terang kepada masyarakat terkait kenaikan harga beberapa komoditas.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 06 Apr 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2022, 14:30 WIB
Jokowi membuka Presidensi G20 Indonesia secara virtual
Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Presidensi G20 Indonesia secara virtual. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan harga sejumlah barang yang digunakan oleh mayoritas penduduk Indonesia membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram. Termasuk kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax yang belum lama ini.

Jokowi geram karena para menteri menteri tak memberikan penjelasan atau alasan yang terang kepada masyarakat terkait kenaikan BBM tersebut. ia menilai para menteri tidak memiliki empati terhadap masyarakat.

Ia pun meminta menterinya memberikan penjelasan kepada rakyat.

"Pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa, mengenai ini. Hati-hati. Kenapa Pertamax (naik), ceritain dong kepada rakyat ada empati kita gitu loh. Enggak ada," ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna, mengutip YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).

"Yang berkaitan dengan energi enggak ada. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi," tambahnya.

Kegeramannya ini lantaran saat ini harga-harga barang kebutuhan pokok sedang mengalami kenaikan. Ia pun mewanti-wanti menteri-menterinya untuk bisa memperhatikan dampaknya terhadap rakyat.

"Seluruh yang hadir disini, anggota kabinet, menteri, kepala lembaga agar kebijakan yang diambil itu tepat. Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis, harus sensitif pada kesulitan-kesulitan rakyat," tuturnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Minyak Goreng

Operasi Pasar Minyak Goreng di Polres Jaksel
Petugas melayani warga yang membeli minyak goreng di Polsek Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2022). Polres Metro Jakarta Selatan akan menggelar operasi pasar minyak goreng selama enam hari, terhitung mulai hari in, 4 hingga 9 Februari mendatang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Selain itu, Jokowi juga menyoroti terkait harga minyak goreng kemasan yang tak kunjung terkendali. Diketahui, persoalan ini sudah berlarut hingga membuat Kementerian Perdagangan bongkar pasang kebijakan.

Sama seperti kenaikan Pertamax, Jokowi menyentil jajarannya karena tak memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait harga minyak goreng.

“Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat enggak melakukan apa-apa. Tidak ada statement, tidak ada komunikasi harga minyak goreng sudah 4 bulan. Tidak ada penjelasan apa apa, kenapa ini terjadi," ujarnya.


Hati-Hati

Terlebih, Jokowi menuturkan, barang-barang kebutuhan pokok sudah mulai naik. Oleh sebab itu, Jokowi menekankan para menteri dan kepala lembaga hati-hati dalam mengambil setiap kebijakan.

"Seluruh yang hadir disini, anggota kabinet, menteri, kepala lembaga agar kebijakan yang diambil itu tepat. Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis, harus sensitif pada kesulitan-kesulitan rakyat," tuturnya.


Infografis Modus Operasi Kartel Minyak Goreng

Infografis Modus Operasi Kartel Minyak Goreng Libatkan 8 Perusahaan Besar
Infografis Modus Operasi Kartel Minyak Goreng Libatkan 8 Perusahaan Besar (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya