Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020 yang belum berakhir berdampak pada sektor kelistrikan. Meski begitu, PT PLN (Persero) UID Banten mencatat, per triwulan pertama 2022, geliat pertumbuhan konsumsi listrik di Provinsi Banten mengalami peningkatan.
Hingga Maret 2022 konsumsi listrik pelanggan di Provinsi Banten menembus angka 6.555 Gwh. Angka ini menunjukkan indikasi konsumsi listrik naik 13,28 persen dibandingkan dengan triwulan pertama 2021.
Baca Juga
Kenaikan signifikan terjadi di sektor Industri dibanding golongan tarif lainnya. PLN Banten mencatat di Maret 2021, golongan industri turun -3,17 persen. Sedangkan di periode yang sama Maret 2022 sektor industri justru melonjak signifikan hingga 22,52 persen.
Advertisement
General Manager PLN UID Banten Sandika Aflianto mengungkapkan pertumbuhan konsumsi listrik di sektor industri menunjukkan tumbuhnya geliat ekonomi industri di tengah pandemi.
"Pelanggan industri mengalami peningkatan konsumsi listrik di awal tahun 2022 hingga mencapai 4.157 GWh dibandingkan dengan awal tahun 2021 yang mencapai angka 3.393 GWH. Ini menjadi titik yang baik karena selama pandemi di tahun 2021 tingkat konsumsi listrik sempat mengalami penurunan hingga 3,17 persen, namun kini di triwulan pertama 2022 dapat naik cukup signifikan hingga 22,52 persen”, papar Sandika, Senin (18/4/2022).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kabar Baik
Ditambahkan Sandika meningkatnya konsumsi listrik merupakan kabar baik karena ini mengindikasikan adanya pemulihan ekonomi. Didalam kenaikan konsumsi listrik sektor industri, industri Kimia berkontribusi paling besar, yaitu 825 GWh atau tumbuh 79 persen pada Maret tahun ini.
Sedangkan untuk sektor besi dan baja sebesar 702 GWh atau naik 15,4 persen. Sedangkan industri plastrik tumbuh 15,1 persen dengan konsumsi sebesar 219 GWh dan industri industri tekstil tumbuh 62 persen dengan konsumsi sebesar 170 GWh.
Sandika mengungkapkan peningkatan konsumsi listrik di sektor industri tak lepas dari kerja keras PLN UID Banten dalam mengakuisisi captive power atau pembangkit listrik milik industri untuk di suplai PLN. Sebut saja, PT Cemindo Gemilang Tbk yang diakuisisi PLN sebesar 60 MW.
“Daya mampu listrik di Banten sebesar 6.718 MW dengan beban puncak 3.815 MW, ini menunjukkan cadangan daya listrik masih surplus sebesar 2.903 MW. Dengan ketersediaan daya yang cukup besar ini merupakan peluang bagi investor untuk tidak ragu mempercayakan suplai listriknya ke PLN.” kata Sandika. (Pramita Tristiawati)
Advertisement
Konsumsi Listrik di Kalbar Naik 5 Persen, Bukti Ekonomi Mulai Menggeliat
Sebelumnya, Hingga akhir Maret 2022 atau kuartal I, PLN Kalimantan Barat mencatat penjualan energi listrik sebesar 727,31 GWH atau naik sebesar 5,76 persen dibandingkan pada periode yang sama, Year on Year (YoY).
"Peningkatan penjualan energi listrik juga terlihat sejak bulan Januari - Maret 2022. Rata-rata kenaikan sebesar 2,91 persen. Meningkatnya konsumsi listrik merupakan indikasi semakin meningkatnya perekonomian meski pandemi Covid-19 masih berlangsung," kata General Manager PLN Kalimantan Barat, Ari Dartomo, hari ini Minggu, 17 April 2022 di Kota Pontianak.
Dia mengklaim, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan agar aktivitas warga khususnya para pelaku usaha tidak terganggu.
Peningkatan penjualan energi listrik lebih didominasi oleh sektor sosial dan bisnis, yakni sebesar 40,40 persen.
Peningkatan penjualan energi listrik diikuti dengan peningkatan daya tersambung pelanggan. Hingga akhir Maret 2022, jumlah mencapai 1.978,59 MVA, atau tumbuh sebesar 8,32 persen dibandingkan tahun lalu.
Sejumlah upaya dilakukan PLN Kalbar demi meningkatkan pemanfaatan listrik sektor industri. Salah satunya melalui captive power acquisition yang merupakan bentuk dukungan layanan PLN dalam pemenuhan pasokan listrik untuk pelanggan industri yang masih mengoperasikan pembangkit listrik sendiri.
Operasi Pembangkit Listrik
Melalui layanan ini, pelanggan yang memiliki captive power dapat menghentikan operasi pembangkit listriknya dan mempercayakan suplai listriknya secara penuh kepada PLN.
Dengan begitu, pelanggan dapat lebih fokus pada urusan pengembangan bisnisnya dan tidak lagi disibukkan dalam pengoperasian pembangkit listriknya sendiri.
PLN Kalbar terus berupaya mencari celah pasar baru. Sejumlah sektor pun kini disasar, seperti pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan, serta kelautan.
“Kami mengembangkan electrifying agriculture dan electrifying marine,” kata Ari Dartomo.
PLN Kalbar mengkampanyekan gaya hidup baru yaitu electrifying lifestyle lewat penggunaan peralatan elektronik yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
Selain itu, PLN juga menjalankan sejumlah program yang meringankan pelanggan seperti diskon biaya tambah daya listrik dan kemudahan layanan pasang baru. (Aceng Mukaram)
Advertisement