Inovasi Pertamina Hulu Mahakam Manfaatkan Sampah Demi Kemandirian Energi

PT Pertamina Hulu Mahakam melakukan inovasi sosial dengan menjadikan masyarakat di sekitar wilayah operasi mandiri energi

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Apr 2022, 20:29 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2022, 20:29 WIB
PT Pertamina Hulu Mahakam mendapatkan penemuan baru (discovery) gas di sumur eksplorasi Manpatu-1x. Penemuan ini berada di Wilayah Kerja Mahakam yang terletak di lepas pantai Kalimantan Timur.
PT Pertamina Hulu Mahakam melakukan inovasi sosial dengan menjadikan masyarakat di sekitar wilayah operasi mandiri energi.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Mahakam melakukan inovasi sosial dengan menjadikan masyarakat di sekitar wilayah operasi mandiri energi, melalui program Wasteco berupa pemanfaatan gas metana hasil olahan sampah.

Head of Communication Relations & CID PHM Pertamina Hulu Mahakam Frans Alexander A Hukom mengatakan, Wasteco merupakan program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi Pertamina Hulu Mahakam dengan mengelola sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar, Balikpapan untuk dijadikan gas metana sebagi sumber energi rumah tangga.

"Pemberdayaan di salah satu lapangan Kami di Lapangan BSP di mana kami melaksanakan program inovasi sosial, produksi minyak kami (Pertamina Hulu Mahakam) di atas 100 persen, produksi minyak kami mencapai 3,5 juta barel, gas alam sebesar 52.159 MMSCF dan kondensat 2,1 juta dan lapangan BSP ini adalah lapangan terbesar produksi minyak ke empat se Indonesia," kata Frans, di Jakarta, Selasa (26/4/2022).

Frans mengungkapkan, sampah dari kota Balikpapan yang terkumpul di TPA Manggar sebanyak 132 ribu ton per tahun atau 350-400 ton per hari, dari tumpukan sampah ini ada potensi menghasilkan gas metana sebesar 2,2 juta M3 per tahun. Kondisi ini di manfaatkan PHM dengan menggandeng pihak TPA Manggar untuk memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dari sampah TPA tersebut.

"Kami memanfaatkan sampah jadi gas metan sehingga gas tersebut bisa dinikmati masyarakat sekitar. Di situ terdapat ketergantungan masyarakat di sekitar wilayah Manggar ini penggunaan tabung gas LPG 3 kg penggunaannya satu keluarga bisa sekitar 3 tabung bahkan untuk umkm bisa 10 sampai 20 tabung per bulan," paparnya.

Untuk menyalurkan gas metane ke masyarakat PHM membangun sepanjang 6.640 meter pipa distribusi meter sehingga dapat menyalurkan gas metane sebanyak 462.680 M3 per tahun digunakan oleh 200 keluarga. Pada tahun ini PHM akan memperluas pemanfaatan gas metane dengan membangun 100 jalur distribusi.

"Tentunya dalam mengalirkan dan mendistribusikan gas metane kami membangun manifold dinikmati 200 keluarga minimlisir risiko ledakan akibat tekanan gas kami bangun 7 flaring di lokasi," ujarnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penggunaan Gas Metane

Blok Mahakam
PT Pertamina Hulu Mahakam melakukan inovasi sosial dengan menjadikan masyarakat di sekitar wilayah operasi mandiri energi.

Menurut Frans penggunaan gas metane ini memberikan banyak manfaat baik dari sisi pemerintah hingga masyarakat. Manfaat tersebut adalah pendapat dari uiran penggunaan gas metane sebesar Rp 33 juta per tahun.

Penggunaan gas metana juga terjadi penghematan ekonomi di level rumah tangga dengan total sebesar Rp 180 juta per tahun, pengurangan penggunaan LPG 3 kg sebanyak 7.200 tabung per tahun dan memberikan kontribusi pengurangan gas efek rumah kaca sebesar 181.145 setara karbon dioksida.

Dia melanjutkan, gas metana juga dimanfaatkan sebagai bahan bakar lampu jalan di TPA Manggar sehingga dapat menghemat pengeluaran mebayar listrik sebesar Rp 15 juta per bulan.

Frans mengungkapkan, selain rumah tangga gas metana hasil pengolahan sampah dari TPA Manggar tersebut juga dimanfaatkan UMKM, PHM pun melakukan pendampingan pada UMKM yang menggunakan gas metana agar lebih produktif.

"Kami juga melakukan pengembangan program pendampingan pemanfaatan gas metane untuk umkm seperti pabrik tahu dan cafe," ujarnya.

 

Perluas Inovasi

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menginisiasi program Petani Maju 4.0 di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. (Dok PHM)
PT Pertamina Hulu Mahakam melakukan inovasi sosial dengan menjadikan masyarakat di sekitar wilayah operasi mandiri energi.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, Pertamina harus memperluas inovasi sosialnya, sebab dampak yang dihasil dari program ini sangat positif bagi masyarakat sekitar dan lingkungan.

"Karena banyak permasalah sampah hampir berada di seluruh Indonesia saya kira jika ini bisa diimplementasikan maka permaslahan sampah bisa menjadi salah satu yang dikurangi," ujarnya.

Menurut Mamit, inovasi sosial ini dapat membantu pemerintah dalam menciptakan ketahanan energi dan kemandirian energi sebab dapat memanfaatkan kearifan lokal yang ada keaneka ragaman energi yang ada.

"Dengan program ini kita bisa menyampaikan jika program bisa dilakukan dengan optimal maka bisa jadi suatu ketanan energi, jadi akhirnya masyarakat sekitar tidak tergantung dan mengakeses energi dengan harga yang terjangkau," tandasnya.

Infografis SKK MIgas
Infografis SKK MIgas
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya