Jalan Lintas Tengah Sumatera Jadi Jalur Alternatif Penghubung Lampung-Bengkulu

Pembangunan Jalan Lintas Sumatera ini meliputi Lintas Timur, Lintas Barat dan Lintas Tengah bertujuan memangkas biaya logistik agar daya saing produk Indonesia meningkat.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Mei 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2022, 16:00 WIB
Kementerian PUPR melakukan penanganan akses menuju Batas Provinsi Bengkulu. Meliputi ruas Batas Kota Lahat-Simpang Air Dingin-Pagar Alam-Tanjung Sakti-Batas Provinsi Bengkulu sepanjang 115,18 km. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR melakukan penanganan akses menuju Batas Provinsi Bengkulu. Meliputi ruas Batas Kota Lahat-Simpang Air Dingin-Pagar Alam-Tanjung Sakti-Batas Provinsi Bengkulu sepanjang 115,18 km. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan konektivitas guna mendorong pertumbuhan ekonomi antar wilayah di Pulau Sumatera. Selain pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, Kementerian PUPR juga melakukan pembangunan dan pemeliharaan Jalan Lintas Sumatera.

Pembangunan Jalan Lintas Sumatera ini meliputi Lintas Timur, Lintas Barat dan Lintas Tengah. pembangunan jalan arteri nasional ini bertujuan memangkas biaya logistik agar daya saing produk Indonesia meningkat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara.

"Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/5/2022).

Untuk Jalur Lintas Tengah, Kementerian PUPR melakukan penanganan akses menuju Batas Provinsi Bengkulu. Meliputi ruas Batas Kota Lahat-Simpang Air Dingin-Pagar Alam-Tanjung Sakti-Batas Provinsi Bengkulu sepanjang 115,18 km.

Kemudian, ruas Terawas-Lubuk Linggau-Muara Beliti-Batas Kabupaten Musi Rawas, dan Lubuk Linggau-Batas Provinsi Bengkulu sepanjang 85,55 km.

Pada tahun anggaran 2020, penanganan ruas Batas Kota Lahat-Simpang Air Dingin-Pagar Alam-Tanjung Sakti-Batas Provinsi Bengkulu dilakukan melalui pekerjaan preservasi/rehabilitasi jalan dan jembatan, pekerjaan padat karya jalan dan jembatan, penanganan longsor, pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, dan revitalisasi drainase.

Pekerjaan preservasi jalan dan jembatan ruas Batas Kota Lahat – Simpang Air Dingin – Pagar Alam – Tanjung Sakti – Batas Provinsi Bengkulu mulai dikerjakan sejak 24 Januari 2022 oleh kontraktor PT Pakita Mandiri Pratama, dan penanganan longsor oleh PT Raflesia Jaya Abadi dengan progres hingga 16 April 2022 mencapai 8,90 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ruas Lain

Kementerian PUPR melakukan penanganan akses menuju Batas Provinsi Bengkulu. Meliputi ruas Batas Kota Lahat-Simpang Air Dingin-Pagar Alam-Tanjung Sakti-Batas Provinsi Bengkulu sepanjang 115,18 km. (Dok Kementerian PUPR)
Penanganan jalan berlubang pada Jalur Lintas Tengah Sumatera sudah selesai 100 persen pada H-10 Lebaran.

Selanjutnya, untuk pemeliharaan preventif jalan ruas Terawas – Lubuk Linggau – Muara Beliti – Batas Kabupaten Musi Rawas, dan Lubuk Linggau - Batas Provinsi Bengkulu mulai dikerjakan pada 24 Januari 2022 oleh PT Irhamna Manggala Pratama dengan progres 7,13 persen.

Kementerian PUPR juga melakukan penanganan jalan penghubung menuju Provinsi Lampung, meliputi ruas Simpang Sugih Waras – Batas Kota Baturaja – Martapura – Batas Provinsi Lampung sepanjang 105,8 km.

Laj, ruas Batas Kota Palembang – Simpang Indralaya – Meranjat – Kayu Agung dan Simpang Indralaya – Batas Prabumulih sepanjang 64,15 km, dan ruas Batas Kota Kayu Agung – Simpang Penyandingan – Batas Provinsi Lampung sepanjang 109,6 km.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan Budiamin mengatakan, penanganan jalan berlubang pada Jalur Lintas Tengah Sumatera sudah selesai 100 persen pada H-10 Lebaran.

Tetapi di lapangan bisa saja muncul baru jalan berlubang, sehingga setiap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ditekankan agar menuntaskan pekerjaan bukan saja untuk Lebaran.

"Untuk mengantisipasi potensi adanya kerusakan jalan yang diakibatkan banjir dan longsor, BBPJN juga mewaspadai lokasi-lokasi rawan kemacetan seperti lokasi wisata dan pasar tumpah dengan menyiagakan 19 Posko Lebaran yang tersebar di seluruh jalan nasional Sumatera Selatan dan alat berat beserta personel dari 24 April-16 Mei 2022," tuturnya.

Tol Trans Sumatera Tembus Bengkulu Kuartal I 2022

PT Hutama Karya (Persero) melaporkan adanya peningkatan trafik lalu lintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pada hari pertama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020/2021. (Foto: Hutama Karya)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95,8 km.

Ruas yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) ini terbagi menjadi 3 Seksi, yakni Seksi 1 Lubuk Linggau-Kepahiang (54,5 km), Seksi 2 Kepahiang-Taba Penanjung (23,7 km), dan Seksi 3 Taba Penanjung-Bengkulu (17,6 km).

"Progres konstruksi Seksi 3 ruas Taba Penanjung-Bengkulu telah mencapai 96,51 persen dan ditargetkan dalam waktu dekat di kuartal pertama tahun 2022 akan selesai konstruksinya dan dapat dioperasikan. Seksi 1 dan 2 saat ini masih dalam tahap persiapan," terang Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Jumat (11/3/2022).

Menteri Basuki berharap pemerintah daerah, para pengusaha, dan masyarakat dapat memanfaatkan secara optimal keberadaan tol yang terintegrasi dengan pengembangan Pelabuhan Baai ini. Untuk mengembangkan ekonomi daerah dan meningkatkan konektivitas wisatawan yang berkunjung ke Bengkulu.

"Setelah tol ini beroperasi, nantinya pengendara hanya menempuh waktu 1-2 jam perjalanan saja dari Lubuk Linggau untuk mencapai Kota Bengkulu. Kehadiran jalan tol ini juga akan membuka potensi perekonomian di wilayah Lubuk Linggau yang berada di antara Palembang dan Bengkulu," ujarnya.

Sudah Beroperasi 531 Km

Sebagai informasi, Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.837 km yang dibangun Kementerian PUPR ini terdiri dari dari ruas tol utama atau backbone sepanjang 1.913 km dan ruas tol sirip atau feeder 924 Km.

Tol Trans Sumatera backbone yang sudah beroperasi sepanjang 531 Km yakni ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (141 km), Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189 km), Kayu Agung-Palembang (38 km), Pekanbaru-Dumai (132 km), Medan-Binjai (17 km), dan Sigli-Banda Aceh seksi 4 (14 km).

Sedangkan ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang dalam tahap konstruksi sepanjang 486 km antara lain Jalan Tol Kisaran-Indrapura (48 km), Jalan Tol Binjai-Langsa segmen Binjai-Pangkalan Brandan (58 km), dan Jalan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95,8 km.

4 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Pertengahan 2019
4 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Pertengahan 2019
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya