Liputan6.com, Jakarta Salah satu miliarder asal Filipina Enrique Razon berencana untuk membangun fasilitas tenaga surya dan baterai besar-besaran. Razon berencana akan menyediakan daya bersih yang cukup untuk menghindari pembakaran setara dengan 1,4 juta ton batu bara per tahun.
Lantas siapa sosok Enrique Razon?
Baca Juga
Melansir South China Morning Post, Jumat(17/6/2022), Razon merupakan orang terkaya kedua di Filipina. Dia berhasil mengumpulkan kekayaannya berkat perusahaan pelayarannya International Container Terminal Services.
Advertisement
Tidak hanya itu, dia juga memiliki investasi di perusahaan pertambangan, bahan bakar fosil dan infrastruktur, termasuk USD 300 juta dalam minyak dan gas di AS melalui ladang minyak Appalachian dan kegiatan pengeboran di Houston.
Di samping itu, dalam penyediaan panel surya tersebut, rencana tersebut diketahui adalah proposal terbaru yang menggabungkan panel fotovoltaik murah dengan penyimpanan energi untuk mengurangi kelemahan utama tenaga surya. Fasilitas dengan ukuran yang sama telah diusulkan di Indonesia dan Australia utara.
Prime Infrastructure Holdings Razon mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa proyek yang direncanakan akan memiliki 2.500 hingga 3.500 megawatt panel surya dan 4.000 hingga 4.500 megawatt-jam penyimpanan baterai.
Porsi solar akan dibangun bersama Solar Philippines Power Project Holdings. Akan tetapi, tidak ada keterangan pastinya mengenai lokasi atau biaya yang diusulkan.
Â
Kapasitas Dipasok
Sementara itu, fasilitas ini akan memasok 850 megawatt – sama seperti beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir – ke Manila Electric, pengecer listrik terbesar di negara Asia Tenggara yang mendistribusikan listrik di ibu kota dan daerah sekitarnya.
Proyek ini akan menjamin kekuatan sepenuhnya tersedia selama jam-jam permintaan puncak, menurut dokumen penawaran akhir Meralco. Ini diharapkan akan tersedia melalui dua tahapan yaitu pada tahun 2026 dan 2027.
Sementara untuk listrik yang dihasilkan nantinya akan cukup untuk menggantikan 1,4 juta ton batu bara atau 930.000 liter minyak per tahun, kata Prime. Filipina mendapatkan sekitar 57 persen listriknya dari batu bara, membakar setara dengan 29 juta ton bahan bakar berkualitas tinggi, menurut data dari BloombergNEF dan BP Plc.
Di sisi lain, Razon baru-baru ini juga dikabarkan telah membeli Manila Water dan juga ingin mengakuisisi saham pengendali dalam proyek gas Malampaya di perairan Barat Filipina dari pengusaha Dennis Uy, sekutu Presiden Rodrigo Duterte yang akan keluar.
Â
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement
Inilah Kota Termahal di Dunia bagi Orang Kaya, Ada Jakarta
Kota ekonomi terbesar di China, Shanghai kembali disebut menjadi kota termahal di dunia, bahkan untuk masyarakat dengan penghasilan tinggi atau kaya.
Hal itu diungkapkan oleh sebuah laporan perusahaan perbankan swasta asal Swiss, Julius Baer :Â Global Wealth and Lifestyle Report 2022.
Laporan itu menunjukkan bahwa bahkan orang yang sangat kaya pun tidak kebal terhadap tekanan inflasi pada barang-barang mewah mereka yang paling berharga.
Dilansir dari CNBC International, Kamis (16/6/2022) Shanghai berada di posisi teratas sebagai kota paling mahal di dunia hingga dua tahun berturut-turut, setelah mencatat kenaikan harga besar di 16 dari 20 barang mewah.Â
Shanghai juga menjadi salah satu kota termahal dari empat kota di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Taipei yang berada di urutan ketiga, Hong Kong di urutan keempat, dan Singapura di urutan kelima.Â
Â
Berada di urutan nomor dua, London adalah satu-satunya kota di kawasan Eropa yang masuk lima besar kota termahal di dunia.
Ibu kota Inggris itu melonjak enam peringkat tahun ini di tengah kenaikan harga properti residensial dan perhotelan.
Namun, tidak ada kota di Amerika Serikat yang masuk dalam 10 besar.Â
Penulis di laporan Julius Baer menyebut, kota-kota di ASÂ muncul sebagai kota yang "relatif murah" untuk orang kaya.
Peringkat tahunan bank swasta Swiss itu didasarkan pada harga sekeranjang barang mewah yang mewakili pembelian diskresioner oleh orang dengan penghasilan tinggi — individu dengan aset yang dapat diinvestasikan senilai USD 1 juta atau lebih — di 25 kota ternama global.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa efek abadi dari pandemi Covid-19 dikombinasikan dengan kondisi ekonomi makro yang menantang dan gangguan rantai pasokan menyebabkan kenaikan harga di sebagian besar dari 20 barang kebutuhan pokok yang diamati.
Selain itu, data yang dikumpulkan Julius Baer antara November 2021 dan April 2022 ini, menangkap beberapa, tetapi tidak semua, dari tekanan ekonomi yang ditimbulkan oleh perang Ruisa-Ukraina.
Daftar Kota
Berikut adalah 24 kota termahal di dunia, bahkan untuk orang kaya versi laporan Julius Baer :
1. Shanghai
2. London
3. TaipeiÂ
4. Hong Kong
5. Singapura
6. Monaco
7. Zurich
8. Tokyo
9. Sydney
10. Paris
11. New York
12. Sao Paulo
13. Milan
14. Dubai
15. Bangkok
16. Barcelona
17. Frankfurt
18. Miami
19. Jakarta
20. Vancouver
21. Manila
22. Mexico City
23. Johannesburg
24. Mumbai
Advertisement