Bank Mandiri Untung Rp 20 Triliun hingga Juni 2022

Per kuartal II-2022 Bank Mandiri berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 10,2 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Jul 2022, 16:53 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2022, 16:41 WIB
Bank Mandiri Pimpin Pangsa Pasar Sindikasi Indonesia
Ilustrasi nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Per kuartal II-2022 Bank Mandiri berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 20,2 triliun. Capaian ini tumbuh 61,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.

Selain itu, rasio kredit macet juga menurun jadi 2,47 persen (yoy) dan rasio imbal hasil terhadap ekuitas atau return on equity (ROE) sebesar 23 persen.

"Bank Mandiri mencatatkan kinerja keuangan progresif sampai kuartal II dan berhasil menjadi grup keuangan terbesar yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi, antara lain terlihat dari pertumbuhan laba bersih konsolidasi sebesar 61,66 persen," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Bank Mandiri Kuartal II 2022 di Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Darmawan mengatakan sampai Juni 2022, pertumbuhan kredit di atas pertumbuhan industri yang sebesar 10,7 persen (yoy).

Realisasi pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi per kuartal II 2022 sebesar Rp 1.138,31 triliun atau tumbuh 12,22 persen.

Lewat pencapaian tersebut Bank Mandiri juga menjadi bank dengan penyaluran kredit terbesar di Indonesia.

"Perbaikan kinerja Bank Mandiri selaras dengan kondisi perekonomian nasional yang masih bertumbuh. Hal ini juga mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia masih relatif stabil meski diterpa oleh ketidakpastian global," kata dia.

 

Kinerja Kredit

FOTO: Uang Beredar pada November 2020 Capai Rp 6.817,5 Triliun
Petugas menata tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (20/1/2021). BI mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tetap tinggi pada November 2020 dengan didukung komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Fungsi intermediasi disokong seluruh segmen kredit yang membaik.

Salah satunya kredit korporasi yang menjadi penyumbang terbesar dengan pertumbuhan sebesar 10,6 persen (yoy) yakni dari Rp 369 triliun menjadi Rp 409 triliun pada akhir Juni 2022.

Pertumbuhan kredit ini juga turut mendorong pertumbuhan total aset Bank Mandiri secara konsolidasi yang mencapai Rp 1.786 triliun atau tumbuh 13 persen (yoy) sampai dengan kuartal II 2022.

"Melihat kinerja yang membaik, kami optimis pertumbuhan kredit Bank Mandiri mampu tumbuh di atas 11% sampai dengan akhir tahun dengan kualitas aset yang terjaga optimal," imbuhnya.

Dari sisi profitabilitas, bank berkode emiten BMRI ini berhasil mencatat perbaikan. Hal ini terlihat dari net interest margin (NIM) secara konsolidasi yang mencapai 5,37 persen di kuartal II 2022, tumbuh 32 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

 

DPK

FOTO: Uang Beredar pada November 2020 Capai Rp 6.817,5 Triliun
Petugas menata tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Realisasi M2 relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,5 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, return on equity (ROE) Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sebesar 23,03 persen pada periode yang sama, meningkat 791 bps secara tahunan.

Hal ini juga diikuti dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang mencapai Rp 1.318,42 triliun per kuartal II 2022 tumbuh 12,76 persen (yoy).

"Pencapaian tersebut juga menjadikan Bank Mandiri dengan total DPK terbesar di industri perbankan Indonesia," kata dia mengakhiri.

 

Reporter : Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya