Luar Biasa! Kinerja Agen BRILink Raup Fee Based Income Rp702,7 miliar

Saat ini BRI telah memiliki 570 ribu Agen BRILink di seluruh Indonesia, dimana keseluruhan agen tersebut mampu mencatatkan 529 juta transaksi dalam enam bulan.

oleh stella maris diperbarui 18 Agu 2022, 17:24 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2022, 17:19 WIB
Agen BRILink.
Agen BRILink.

 

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau (BRI) terus memperluas bisnis keagenan atau biasa disebut Agen BRILink. Dari strategi terkait bisnis Agen BRILink, diketahui laporan keuangan perseroan mengalami dampak positif hingga akhir Kuartal II 2022.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengungkapkan, sepanjang Januari hingga Juni 2022 Agen BRILink memberikan kontribusi Fee Based Income (FBI) sebesar Rp702,7 miliar atau tumbuh 13,8% year on year.

"Dari sisi liabilities, keberadaan Agen BRILink juga mampu memberi kontribusi dana murah (CASA) sebesar Rp18,9 triliun atau tumbuh 24% yoy," imbuhnya.

 

Volumen Transaksi Sentuh Rp800 Triliun, Agen BRILink Andalan Percepat Inklusi Keuangan
Agen BRILink.

Saat ini BRI telah memiliki 570 ribu Agen BRILink di seluruh Indonesia, dimana keseluruhan agen tersebut mampu mencatatkan 529 juta transaksi dalam enam bulan.

"Hal ini tak lepas dari strategi BRI untuk terus meningkatkan produktivitas para agen, diantaranya dengan memperkaya fitur transaksi, program untuk agen serta memberdayakan para agen melalui komunitas yang dibentuk BRI," tambah Andrijanto.

BRI juga melakukan pemanfaatan big data dengan BRIBRAIN untuk pengelolaan Agen BRILink yang komprehensif. Sistem ini mendukung untuk penilaian Agen BRILink, pemetaan potensi area bisnis yang akan dikelola termasuk titik lokasi yang menjadi prospek untuk layanan dengan pendekatan keagenan.

Andrijanto menjelaskan ke depan Agen BRILink akan dijadikan sebagai UMI Enabler.

"Peran agen akan terus kita dorong untuk dapat mengoptimalkan sinergi platform Umi Corner dan platform Gadai juga, sehingga keberadaan Agen ini memberikan dampak nyata terhadap para pelaku usaha Ultra Mikro di Indonesia," tutupnya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya