Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) optimis membukukan pendapatan berulang (recurring income) yang positif di segmen bisnis lifestyle pada 2022. Hal ini seiring pemulihan bisnis pusat perbelanjaan (mal) dan hotel.
Pada Semester I 2022, Lippo Karawaci berhasil meraih pendapatan Rp 171 miliar dan EBITDA Rp 43 miliar dari bisnis mal karena tingkat kunjungan yang menunjukkan peningkatan aktivitas masyarakat.
Baca Juga
Lalu lintas pejalan kaki meningkat menjadi rata-rata sebesar 68 persen di Kuartal II 2022 dibandingkan dengan 57 persen di Kuartal I 2022, yang merupakan dampak positif dari perayaan Lebaran dan melonggarnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Advertisement
Adapun di segmen bisnis hotel, Lippo Karawaci berhasil meraih pendapatan Rp 158 miliar dan EBITDA Rp 53 miliar pada Semester I 2022 didorong oleh peningkatan tingkat hunian dan kenaikan tarif sewa kamar.
Rata-rata okupansi mencapai 68 persen pada Kuartal II 2022, menunjukkan pemulihan signifikan setelah kasus Omicron melonjak pada Kuartal I 2021.
CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, Lippo Karawaci optimis sekaligus menargetkan tingkat kunjungan mal akan pulih 100 persen pada awal 2023, seiring dengan melonggarnya PPKM.
"Tren pendapatan hotel juga naik didukung oleh pembukaan kembali Aryaduta Bali, serta peningkatan aktivitas bisnis dan wisatawan rekreasi di seluruh Indonesia," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/9/2022).
Seperti diketahui, melalui PT Lippo Malls Indonesia (LMI), Lippo Karawaci saat ini mengelola 59 mal yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Indonesia bagian Timur seperti Makassar, Manado, Bali, dan Kupang.
LPKR juga mengelola 10 hotel di bawah brand Aryaduta yang mencakup country club dan lapangan golf.
Lippo Karawaci Bukukan Pendapatan Rp 6,81 Triliun di Semester I 2022
Sebelumnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil membukukan pendapatan Rp 6,81 triliun di Semester I 2022. Keberhasilan tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan Lippo Karawaci pada Kuartal II 2022 yang mencapai Rp 3,48 triliun atau tumbuh 4,3 persen QoQ (Quarter on Quarter).
Peningkatan pendapatan Lippo Karawaci ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan dari real estat dan lifestyle serta stabilnya layanan kesehatan.
CEO Lippo Karawaci John Riady menjelaskan, di segmen real estat, pendapatan Lippo Karawaci meningkat 16,3 persen QoQ di Kuartal II 2022 menjadi Rp 1,01 triliun.
"Pendapatan ini terutama didukung oleh serah terima rumah tapak di Lippo Village dan Lippo Cikarang," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9/2022).
Adapun pada Semester I 2022, pra penjualan Lippo Karawaci naik sebesar 6,6 persen YoY (Year on Year) menjadi Rp 2,48 triliun dengan total penjualan mencapai 3.047 unit. Pada 2022, Lippo Karawaci menargetkan pra penjualan sebesar Rp 5,2 triliun.
Advertisement
Bisnis Kesehatan
Bisnis kesehatan Lippo Karawaci beroperasi di bawah naungan anak perseroan, yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO).
Pada Kuartal II 2022, Siloam berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,19 triliun. Sementara itu, pada Semester I 2022, Siloam berhasil mencatat pendapatan Rp 4,41 triliun atau sebesar 65 persen dari total pendapatan Lippo Karawaci.
Pendapatan yang bersumber dari segmen lifestyle meningkat 14,1 persen QoQ di Kuartal II 2022 menjadi Rp 284 miliar.
Pendapatan dari segmen lifestyle pada Semester I 2022 juga meningkat 12,3 persen YoY menjadi Rp 533 miliar disebabkan peningkatan tingkat hunian hotel serta jumlah pengunjung mal yang lebih tinggi.