73 Persen Kecelakaan Lalu Lintas Akibat Kendaraan Roda Dua, Utamanya Motor Matic

Sepeda motor matic juga mengambil peran besar dalam kecelakaan tersebut, baik yang terjadi di kondisi jalan datar maupun menurun.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Sep 2022, 11:14 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2022, 11:14 WIB
Ilustrasi Kecelakaan Motor
Ilustrasi Kecelakaan Motor

Liputan6.com, Jakarta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencermati penyebab kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi akibat adanya kesalahan berbasis keterampilan (skill based error) dari pihak pengemudi. Faktor tersebut kerap terjadi pada para pengemudi sepeda motor, khususnya pengguna motor matic.

Menurut data Korlantas Polri, sebanyak 73 persen kecelakaan lalu lintas diakibatkan oleh sepeda motor.

Sepeda motor matic juga mengambil peran besar dalam kecelakaan tersebut, baik yang terjadi di kondisi jalan datar maupun menurun.

Plt Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan mengatakan, skill based error ini kerap diperlihatkan pengguna motor jalan tak biasa (substandar), utamanya di penampang melintang jalan.

Itu merupakan potongan jalan yang tegak lurus pada sumbu jalan yang menunjukkan bentuk serta susunan bagian-bagian jalan yang bersangkutan dalam arah melintang.

"Contoh, jalan-jalan penampang melintang jalan banyak kita ditemui. Jalan yang didesain dengan batas maksimal kecepatan 40 km per jam, yang lewat di sana ada truk, bus, sementara di sana juga ada sepeda motor dan sepeda," jelas dia di Jakarta, Selasa (13/9/2022).

Wildan menilai, di posisi ini sepeda motor jadi yang paling lemah, sehingga rentan alami kecelakaan tabrak depan maupun tabrak belakang.

"Ambil contoh di NTB, kecelakaan di jalan seperti ini setiap hari pasti ada sepeda motor yang meninggal. Ini data dari Jasa Raharja yang kita peroleh," ungkap dia.

"Semakin sepi lalu lintasnya, akan semakin berbahaya. Semakin bagus jalannya, semakin bahaya jalannya. Kalau ramai malah enggak begitu bahaya, karena kecepatannya rendah," imbuhnya.

 

 

Lokasi Rawan Kecelakaan Lainnya

Cegah Macet dan Kecelakaan, Polisi Razia Kendaraan Penerobos Jalur Transjakarta
Pengendara sepeda motor terhalang Bus Transjakarta saat berputar arah menghindari razia di jalur Bus Transjakarta di Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta, Kamis (21/7/2022). Razia digelar untuk menindak para pengendara yang tidak disiplin demi menghindari kemacetan serta mencegah terjadi kecelakaan di jalur Bus Transjakarta. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Jalan substandar berikutnya yang rawan kecelakaan lalu lintas yakni jalan dengan alinyemen vertikal, atau menurun.

Menurut Wildan, semakin tinggi kemiringan jalan, maka semakin besar energi potensial atau daya dorongnya.

"Ini yang berbahaya adalah pada saat sepeda motor turun, yang narik itu bukan mesin, tapi daya gravitasi bumi. Justru mesin itu bersifat menahan dari daya dorong tadi," sebut dia.

"Yang jadi masalah, kemampuan menahan pada kendaraan motor matic berbeda dengan motor manual. Kemampuan menahannya lebih kecil, sehingga lakukan pengereman berulang, maka risiko yang minyak remnya dikit semakin tinggi," bebernya.

Tak kalah rawan, jalan dengan alinyemen horizontal juga punya potensi terhadap kecelakaan lalu lintas, termasuk di jalanan dengan tikungan patah maupun ganda.

"Ketika sepeda motor masuk tikungan ini enggak sadar dengan kecepatan tinggi, maka dia akan terbanting. Ini jadi sering jadi penyebab kecelakaan di tikungan," pungkas Wildan.

 

 

Begini Cara Mudah Mengajukan Santunan Jasa Raharja
Infografis: Ayo cari tahu syarat dan prosedur untuk pengajuan santunan kecelakaan dari Jasa Raharja, ternyata mudah!
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya