Liputan6.com, Jakarta The International Monetary Fund (IMF) memprediksi pada tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara ekonomi terbesar ke-4 di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat.
Baca Juga
Selaras dengan prediksi IMF, menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2021 mengatakan bahwa 61 persen dari peningkatan ekonomi dan Produk Domestik Bruto (PDB) disumbang oleh bisnis UKM. Bahkan bisnis UMKM ini menyerap 97 persen dari lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang membutuhkan.
Advertisement
“International Business Times mengatakan bahwa pendekatan trial & error adalah salah satu cara para pebisnis untuk mengidentifikasi strategi yang tidak berhasil dan menggunakannya sebagai batu loncatan untuk mengembangkan bisnis Tapi pendekatan trial & error ini membutuhkan uang, tenaga, dan waktu yang tidak sedikit," jelas Global Awards Winning Business Coach sekaligus Founder GRATYOⓇ Practical Business Coaching, Yohanes G. Pauly dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (24/9/2022).
"Jika kita bisa mempercepat proses pembelajaran trial and error ini, maka pebisnis UMKM bisa mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya," lanjut dia.
Saat ini banyak pihak yang berupaya menggenjot pertumbuhan UMKM baik dari sisi pemerintah maupun swasta. Salah satu cara yang dipercaya bisa membantu akselerasi adalah dengan business coaching.
Dengan business coaching, pelaku bisnis bisa menerapkan strategi-strategi praktis yang terbukti berhasil di lapangan, hingga menemukan blind-spot yang selama ini tidak disadari pebisnis yang membuat bisnisnya belum bisa Profitable & AUTO-PILOT.
Sebagai salah satu bentuk kontribusi terhadap pertumbuhan UMKM di Indonesia, GRATYOⓇ Practical Business Coaching yang merupakan business coaching company kelas dunia, menghadirkan kompetisi Indonesia Mencari Founders (IMF). Kompetisi ini bertujuan untuk mencari pemilik bisnis UMKM dan calon entrepreneur untuk di-coaching gratis selama 1 tahun agar bisnisnya bisa naik kelas.
“Saya percaya bisnis UKM itu bukan Usaha Kecil Menengah, tapi Usaha Kecil Milyaran” ucap Merry Riana, seorang entrepreneur, investor, dan content creator, yang juga adalah Managing Principal MD Co, yang ikut berkolaborasi di kompetisi Indonesia Mencari Founders ini.
Sedangkan Managing Principal dari MD. Co dan Managing Principal dari Sovereign’s Capital David Tjokrorahardjo menambahkan bahwa pihaknya siap membantu UMKM naik kelas.
“Bisnis itu butuh transaksi, namun bisnis bukan hanya tentang transaksi, kita mau bisnis UMKM Indonesia naik kelas. Makanya kita berkolaborasi membuat Indonesia Mencari Founders ini.”
Bawa UMKM Kuningan Naik Kelas, Kemenkop UKM Dirikan Rumah Kemasan
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggandeng Pemerintah Kabupaten Kuningan, untuk mendirikan Rumah Kemasan guna meningkatkan kualitas produk-produk unggulan UMKM di wilayah Kuningan, Jawa Barat.
"Kami menyampaikan ke Pak Bupati, bahwa Bapak MenKopUKM Teten Masduki memiliki program untuk membangun rumah kemasan di kota-kota sekunder, salah satunya di Kabupaten Kuningan ini," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif R Hakim, saat bersilaturahmi kepada Bupati Kuningan Acep Purnama, di Pendopo Kabupaten Kuningan, Senin (19/9/2022).
Arif menjelaskan, dalam pembangunan atau pendirian rumah kemasan ini, KemenKopUKM bekerja sama dengan Bappenas PPN dan Pemkab setempat supaya ada kemitraan/partnership.
"Kami ngin mendapat kepastian dari Pemerintah Kabupaten Kuningan khususnya lokasi yang ada di sini. Tidak perlu mendirikan bangunan baru, yang sudah ada saja, kita manfaatkan. Kami menyediakan biaya pemugaran. Namun fokusnya adalah penyediaan alat, tenaga kerja, dan bahan baku selama satu tahun. Selanjutnya tahun berikutnya Rumah Kemasan itu harus bisa membiayai sendiri, tentunya harus dikelola secara profesional karena kami juga tidak ingin setelah setahun terus berhenti, harus berkembang," jelas Arif.
KemenKopUKM juga akan memberikan pendampingan terhadap UPT (Unit Pelaksana Teknis) yang akan menjalankan operasional rumah kemasan tersebut. Kota-kota sekunder yang dimaksud adalah kota sedang dengan jumlah penduduk antara 250.000 sampai 500.000 jiwa, dan kota tersebut penduduknya memiliki potensi kewirausahaan yang tinggi.
Advertisement
Disambut Bupati
Mendengar penawaran tersebut Bupati Acep Purnama menyatakan sangat gembira, memberikan apresiasi dan penghargaan atas gagasan yang ditawarkan KemenKopUKM.
"Ini ibarat gayung bersambut, kami di Kabupaten Kuningan UMKM kami memiliki potensi besar namun membutuhkan pendampingan dan pengembangan agar bisa naik kelas," kata Acep.
"Kami lahan ada banyak dan siap kami mencarikan lokasi yang strategis. Pada dasarnya produk UMKM di Kabupaten Kuningan, cita rasanya sangat bagus, juga sudah ada yang dikemas dengan bagus. Namun untuk bisa mendapatkan kemasan yang bagus di sini biayanya relatif mahal. Dengan adanya rumah kemasan ini nantinya, minimal UMKM bisa menekan biaya produksi," ujar Acep.
Lebih lanjut, Acep menyampaikan, setelah ini pihaknya akan menyiapkan lahan strategis yang mudah dijangkau UMKM di Kabupaten Kuningan untuk pendirian rumah kemasan tersebut.
"Untuk bisa bersaing, UMKM di kabupaten Kuningan memang membutuhkan mesin pres yang bagus. Kemarin saya baru meninjau UMKM frozen food yang produknya tidak kalah dengan perusahan besar, tapi terkendala dengan biaya kemasan yang mahal sehingga sulit untuk bersaing," pungkas Acep.
Turut hadir dalam silaturahmi tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kuningan Dian Rahmat Yanuar, Kadinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kuningan Uu Rusmana, Kabiro KTI KemenKopUKM Budi Mustopo, Asdep Pengembangan Rantai Pasok KemenKopUKM Sutarmo, Kabiro MKOS KemenKopUKM Bastian, dan Direktur Pengembangan UMKM dan Koperasi Kementerian PPN/Bappenas Ahmad Dading Gunadi.