Festival Ekonomi Syariah Raup Kesepakatan Bisnis Rp 9,43 Triliun

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkap rangkaian kegiatan festival ekonomi syariah 2022 telah berhasil mendapat kesepakatan bisnis senilai Rp 9,43 triliun.

oleh Arief Rahman H diperbarui 06 Okt 2022, 16:10 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2022, 16:10 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkap rangkaian kegiatan festival ekonomi syariah 2022 telah berhasil mendapat kesepakatan bisnis senilai Rp 9,43 triliun

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkap rangkaian kegiatan festival ekonomi syariah 2022 telah berhasil mendapat kesepakatan bisnis senilai Rp 9,43 triliun. Ini merupakan buah dari gelaran FESyar di tiga wilayah di Indonesia.

Capaian kesepakatan bisnis ini meningkat sekitar Rp 2 triliun dari gelaran yang sama tahun lalu. Kali ini, Rp 9,43 triliun dikontribusikan dari Festival Ekonomi Syariah di Sulawesi Selatan, Aceh, dan Jawa Timur.

"Alhamdulillah, rangkaian kegiatan webinar nasional dan internasional, business matching, showcase internasional, dan eksibisi berjalan sukses. Rangkaian kegiatan FESyar tersebut diikuti lebih dari 372,9 ribu peserta dengan kesepakatan bisnis Rp9,43 triliun, termasuk hasil lelang wakaf produktif," ungkapnya dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival 2022 (ISEF), di Jakarta Convention Center, Kamis (6/10/2022).

Untuk diketahui, penyelenggaraan ISEF 2022 mengambil tema Recover Together Recover Stronger: Optimizing Sharia Economy and Finance for Inclusive Recovery. Perry menyebut tema ini selaras dengan tema Presidensi G20 Indonesia.

"Sebagai bentuk upaya kita bersama untuk semakin bersinergi dalam mendorong kontribusi eksyar untuk mendukung pemulihan ekonomi secara lebih cepat dan lebih kuat, sekaligus untuk mencapai visi Indonesia sebagai pusat eksyar global," ujarnya.

Pada kegiatan ISEF ke-9 ini, memiliki 3 topik utama, yakni Economic Inclusion, Halal & Green Lifestyle, dan Digitalization. Dengan rangkaian kegiatan bertaraf nasional dan internasional tetapi tetap merakyat, yang diselenggarakan sepekan mulai dari tanggal 5-9 Oktober 2022.

"Beberapa kegiatan dalam ISEF 2022 termasuk Mukernas HEBITREN, perluasan sertifikasi halal, INHALIFE halal lifestyle, International Hajj Conference, hingga forum wisata internasional. Di bidang keuangan syariah, kegiatan termasuk IsDB-IFSB Seminar on 10 Year Framework Strategy on Islamic Finance Development, International Conference on Zakat and Waqf, dan International Fiqh Conference," bebernya.

 

3 Poin Penting

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkap rangkaian kegiatan festival ekonomi syariah 2022 telah berhasil mendapat kesepakatan bisnis senilai Rp 9,43 triliun

Lebih lanjut, Perry mengungkap dalam penyelenggaraan ISEF ke-9 tahun ini ada tiga hal spesial. Ini dipandang bisa menjadi merupakan wujud konkret peran ISEF untuk secara bersama-sama mengembangkan ekonomi keuangan syariah di Indonesia.

Pertama, mulai ISEF tahun ini akan diselenggarakan Indonesia International Modest Fashion Festival (In2Motion Fest) sebagai event modest fashion rujukan dunia dengan kolaborasi bersama Kementerian Koperasi & UKM. In2Motion Fest yang akan diluncurkan sore ini, dan diklaim akan menjadi festival busana muslim terbsar di dunia.

Kedua, pencanangan Gerakan Akselarasi Sertifikasi Halal melalui sinergi antar K/L, otoritas dan stakeholders terkait. Melalui gerakan ini, Perry menyebut pihaknya berkomitmen untuk bersama-sama, berjamaah melakukan upaya akselarasi sertifikasi halal sesuai dengan peran masing-masing.

"Ketiga, penguatan ekosistem Global Halal Hub (GHH) yang merupakan wadah untuk bersinergi dalam mempercepat pengembangan produk halal unggulan lokal berorientasi global. Dalam pertemuan HLM telah diinisiasi upaya penguatan termasuk melalui penyusunan roadmap GHH dan penguatan peran aggregator dalam mendukung pengembangan UMKM produk halal," tukasnya.

 

Upaya BI Genjot Ekonomi Syariah

Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Bank Indonesia (BI) menyiapkan tiga strategi utama untuk mengakselerasi ekonomi syariah, khususnya di wilayah Jawa untuk pemulihan ekonomi yang inklusif.

"BI secara kontinyu melakukan berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui sinergi dan kolaborasi bersama," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam upacara pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar), Kamis (8/9/2022).

Perry mengungkapkan, strategi pertama dilakukan melalui inisiasi program hilirisasi produk rempah dengan fokus pada inkubasi hingga ekspor guna mendorong UMKM menembus pasar produk halal dunia (go global).

Kedua, melalui kerjasama pemasaran produk-produk halal melalui e-commerce dengan kanal pembayaran melalui QRIS dan BI Fast (go digital).

"Ketiga, peran pesantren dalam mendukung produksi pertanian dan hortikultura guna mendukung ketahanan pangan melalui social partnership for food security atau go agriculture," imbuh Perry.

 

Perlu Kerja Sama

BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5 Persen
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut, ia juga menegaskan perlunya kerjasama seluruh pihak secara berjamaah dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Termasuk memfokuskan kegiatan yang lebih berdampak terhadap capaian yang diharapkan.

"Dalam hal ini, Jawa Timur sebagai salah satu pemasok rempah-rempah terbesar di dunia, memerlukan upaya refocusing dalam pengembangannya dengan didukung oleh digitalisasi melalui QRIS dan BI Fast," terang dia.

Selain itu, Perry juga menekankan perlunya pengembangan pusat keuangan syariah, seperti perbankan dan unit-unit usaha syariah. "Itu berbarengan dengan keuangan sosial syariah seperti zakat, infaq dan shodaqoh produktif," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya