Wamen BUMN II Jelaskan Soal Transformasi Digital di Tengah Tantangan Perbankan RI

Salah satu manfaat dari transformasi digital di industri perbankan adalah menguntungkan nasabah karena memiliki banyak waktu.

oleh stella maris diperbarui 22 Okt 2022, 11:23 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2022, 11:16 WIB
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo melakukan paparan pada sesi Panel II tentang Economic Transformation through Digitalization: Impact to Nations Trade and Investment di acara SOE International Conference & Expo 2022, di Nusa Dua, Bali/Istimewa.

Liputan6.com, Nusa Dua Transformasi digital menjawab tantangan yang dihadapi para perbankan khususnya yang tergabung dalam himpunan bank milik negara (Himbara). Demikian diungkapkan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, dalam acara  SOE International Conference & Expo 2022: Driving Sustainable and Inclusive Growth pada 17-18  Oktober 2022 di Nusa Dua, Bali. 

Tiko menceritakan bahwa sebelum pandemi melanda Indonesia, 70-90% transaksi dan  kegiatan perbankan dilakukan secara offline, khususnya bagi nasabah yang ada di daerah.  Sehingga, BUMN memiliki tantangan utama untuk mengedukasi nasabah melakukan transaksi  secara online. 

"Jadi kami harus mendidik mereka untuk benar-benar mulai mengadopsi digital dengan cepat agar  mereka tetap bisa menjalankan perannya," ujar Tiko dalam Panel II tentang Economic  Transformation through Digitalization: Impact to Nations Trade and Investment. 

Menurut Tiko, dirinya menginstruksikan Himbara melakukan perubahan dengan mengadopsi teknologi digital. Sehingga, lanjutnya, ketika pandemi melanda Indonesia, masyarakat dan  perbankan sudah siap bertransformasi digital. 

 

SOE International Conference & Expo 2022
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (tengah), President Microsoft Asia Ahmed Mazhari (kedua dari kanan), Global Head, Tech Media and Telco BCG Vaishali Rastogi (kedua dari kiri), dan CEO of China International Capital Corp Singapore Stephen Ng (paling kanan) usai agenda sesi panel II di acara SOE International Conference & Expo 2022/Istimewa.

Mantan Dirut Bank Mandiri tersebut menyebutkan sejumlah manfaat dari transformasi digital di industri perbankan. Pertama, menguntungkan nasabah karena memiliki banyak waktu. Kedua,  dari sisi perbankan juga diuntungkan lantaran cost atau biaya yang dikeluarkan menjadi tidak  begitu besar. 

Selanjutnya, perbankan bisa memperluas segmen pasar, termasuk ke pelaku usaha mikro, kecil,  dan menengah (UMKM). Terakhir, transformasi digital membuat perbankan makin inovatif  dengan menciptakan aplikasi hingga Supper Apps, seperti yang saat ini dimiliki Livin' by Mandiri. 

"Di bawah Bank Mandiri yang benar-benar mulai menjual tren pemesanan tiket pesawat,  kemudian orang dapat menggunakan SuperApp tidak hanya sebagai penyedia layanan keuangan,  tetapi juga sebagai kehidupan sehari-hari. Orang tidak perlu mengunduh aplikasi, mereka cukup  mengunduh satu atau dua aplikasi superapps, dan semuanya terhubung melalui API di sistem,"  ujarnya. 

Tiko melanjutkan, digitalisasi menjadi salah satu topik yang diangkat dalam SOE International  Conference. Hal ini diharapkan terus dilakukan, sehingga membawa BUMN menjadi lebih baik. 

Adapun tema yang diangkat dalam SOE International Conference saat ini yaitu Driving  Sustainable and Inclusive Growth. Tiga isu utama yang dibahas adalah energi bersih, kualitas  kesehatan, dan digitalisasi. Ketiga isu ini adalah bagian dari isu Environmental, Social, and  Governance serta Sustainable Development Goals (SDGs).

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya