Apple Ketar-Ketir Usai Lockdown Covid-19 di Wilayah Pabrik iPhone Terbesar Dunia

Produsen iPhone terbesar di dunia, Foxconn tengah berupaya melanjutkan produksi secepat mungkin setelah kemunculan kasus penularan Covid-19 memicu pembatasan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 07 Nov 2022, 11:15 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 11:15 WIB
iPhone 14 Pro menghadirkan Dynamic Island sebagai pengganti notch
iPhone 14 Pro menghadirkan Dynamic Island sebagai pengganti notch (Foto: Apple Newsroom).

Liputan6.com, Jakarta - Produsen iPhone terbesar di dunia, Foxconn mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berupaya melanjutkan produksi penuh di pabrik utamanya di Zhengzhou, China sesegera mungkin, ketika kemunculan kasus penularan Covid-19 yang memicu pembatasan mempengaruhi prospek kuartal keempatnya.

Perusahaan asal Taiwan itu mengatakan bahwa pemerintah provinsi di Henan, di mana Zhengzhou berada, "telah menjelaskan mereka akan, seperti biasa, sepenuhnya mendukung Foxconn di Henan".

"Foxconn sekarang bekerja dengan pemerintah dalam upaya bersama untuk membasmi pandemi dan melanjutkan produksi ke kapasitas penuhnya secepat mungkin," terangnya, dikutip dari Channel News Asia, Senin (7/11/2022).

Tetapi Foxconn juga mengatakan akan menurunkan perkiraan penjualannya mengingat situasi pabriknya di Zhengzhou.

Namun, penjualan Foxconn di bulan Oktober telah melonjak 40,97 persen year-on-year, menandai rekor tertinggi untuk periode yang sama, tetapi turun 5,56 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Diuntungkan dari peluncuran produk baru pada bulan Oktober, permintaan yang stabil untuk produk utama, dan permintaan yang kuat di pasar server, pendapatan di keempat segmen produk utama tumbuh," katanya, mengacu pada produk komputasi, produk elektronik konsumen pintar, dan cloud. 

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada saat yang sama, Apple mengatakan pihaknya memperkirakan pengiriman iPhone 14 Pro dan iPhone Pro Max lebih rendah daripada yang diantisipasi sebelumnya karena pembatasan Covid-19 untuk sementara mengganggu produksi di Zhengzhou.

IPhone 14 Apple mulai dijual pada bulan September 2022.

Seperti diketahui, otoritas China memerintahkan sebuah kawasan industri yang menampung pabrik iPhone milik Foxconn untuk memberlakukan lockdown selama tujuh hari pekan lalu.

Zona Ekonomi Bandara Zhengzhou di China juga mengatakan akan memberlakukan tindakan "manajemen senyap" dengan segera, termasuk melarang semua penduduk keluar dan hanya mengizinkan kendaraan yang disetujui berada di dalam area itu.

Lockdown Covid-19 di Wilayah Pabrik iPhone Terbesar Dunia, Produksi Setop?

Akibat Lockdown, Pekerja Tinggalkan Zona Industri Kota Zhengzhou di China
Seorang pekerja dengan pakaian pelindung menunggu untuk memberikan tes COVID-19 di tempat pengujian virus corona di Beijing, Rabu (2/11/2022). Para pekerja iPhone Apple Inc meninggalkan pabrik karena lokasinya berada dalam zona industri Kota Zhengzhou yang sedang diberlakukan lockdown setelah adanya 64 laporan kasus virus corona di kawasan tersebut. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Otoritas di China telah memberlakukan lockdown untuk meredam penularan Covid-19 di sebuah distrik di kota Zhengzhou, yang merupakan lokasi pabrik iPhone terbesar di dunia.

Dilansir dari BBC, Kamis (3/11/2022) lockdown itu dimulai pada Rabu 2 November 2022 dan akan berlangsung selama tujuh hari.

Sebelumnya, otoritas setempat telah mengatakan bahwa lockdown di Zona Ekonomi Bandara Zhengzhou akan segera dimulai dan berakhir pada tengah hari waktu setempat pada 9 November 2022.

Layanan transportasi umum juga telah ditangguhkan dan masyarakat disarankan untuk bekerja dari rumah, menurut pemberitahuan resmi di platform media sosial WeChat.

Langkah ini mungkin akan berdampak pada produksi iPhone 14 baru, yang dibuat di manufaktur Foxconn di Zhengzhou yang beberapa waktu lalu melaporkan kasus Covid-19 di lingkungan pabriknya.

Pada Selasa 1 November 2022, Foxconn mengumumkan telah melipatgandakan bonus harian menyusul kabar sejumlah pekerja yang kabur setelah kemunculan kasus Covid-19.

Perusahaan mengatakan bonus untuk pekerja di divisi perakitan akan dinaikkan menjadi 400 yuan sehari.

Foxconn juga mengatakan bahwa karyawan yang bekerja selama lebih dari 25 hari sebulan di pabrik akan diberikan bonus maksimum 5.000 yuan, naik dari 1.500 yuan.

Bonus itu adalah bagian dari upaya untuk "secara bertahap melanjutkan produksi yang teratur" dan tanda "terima kasih atas ketekunan rekan-rekan kami," jelas pihak Foxconn.

Namun sejauh ini belum diketahui jumlah resmi karyawan Foxconn yang tertular Covid-19 di pabrik tersebut.

Sebagai informasi, Zhengzhou adalah ibu kota provinsi Henan di China dan merupakan rumah bagi sekitar 10 juta penduduk. Kota itu telah melaporkan 167 kasus penularan lokal Covid-19 dalam tujuh hari hingga Sabtu lalu - naik dari 97 pada pekan sebelumnya.

Pekerja Kabur karena Wabah Covid-19, Pabrik iPhone Terbesar Dunia Bujuk Pakai Bonus

Akibat Lockdown, Pekerja Tinggalkan Zona Industri Kota Zhengzhou di China
Pekerja dengan pakaian pelindung mendaftarkan orang untuk tes COVID-19 di tempat pengujian virus corona di Beijing, Rabu (2/11/2022). Para pekerja iPhone Apple Inc meninggalkan pabrik karena lokasinya berada dalam zona industri Kota Zhengzhou yang sedang diberlakukan lockdown setelah adanya 64 laporan kasus virus corona di kawasan tersebut. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Pemasok Apple Foxconn mengatakan telah melipatgandakan bonus harian untuk karyawan di pabrik iPhone terbesar dunia.  Penambahan bonus ini datang menyusul kabar sejumlah karyawan Foxconn di pabrik manufaktur di Zhengzhou, China yang melarikan diri setelah kemunculan wabah kecil Covid-19 di lingkungan pabrik.

Dilansir dari laman BBC, Rabu (2/11/2022) Foxconn mengungkapkan, bonus untuk pekerja di divisi perakitan akan dinaikkan menjadi 400 yuan atau sekitar Rp 900 ribu per hari.

Seperti diketahui, bahwa pada akhir pekan, sempat beredar sebuah video yang menunjukkan sejumlah karyawan pabrik di Zhengzhou melompati pagar di luar pabrik.

Di platform media sosial WeChat, Foxconn juga membeberkan bahwa karyawan yang bekerja selama lebih dari 25 hari sebulan di pabriknya akan diberikan bonus maksimum 5.000 yuan atau sekitar Rp 10,7 juta. Angka itu naik dari bonus sebelumnya sebesar 1.500 yuan. 

Perusahaan itu menambahkan bahwa karyawan yang bekerja penuh pada bulan November, tanpa mengambil cuti -dapat dibayar bonus total lebih dari 15.000 yuan untuk bulan tersebut.

Bonus itu adalah bagian dari upaya untuk "secara bertahap melanjutkan produksi yang teratur" dan tanda "terima kasih atas ketekunan rekan-rekan kami," jelas pihak Foxconn.

Perusahaan asal Taiwan Foxconn, yang merupakan pemasok utama Apple yang berbasis di Amerika Serikat, memiliki ratusan ribu pekerja di kompleks Zhengzhou-nya.

Namun sejauh ini belum diketahui jumlah resmi karyawan Foxconn yang tertular Covid-19 di pabrik tersebut.

Infografis 4 Tips Hindari Penularan Covid-19 Saat Musim Hujan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Hindari Penularan Covid-19 Saat Musim Hujan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya