Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan membuka masa penawaran Sukuk Tabungan (ST) seri ST009. ST009 merupakan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel keenam sekaligus seri terakhir yang diterbitkan pemerintah tahun ini.
“ST009 merupakan green Sukuk, saya kira ini untuk dapat menyasar investor yang lebih luas. Tentu dari sisi ritelnya adalah individual investor, dari sisi sukuknya menyasar investor memiliki konsen terhadap syariah, dan dari sisi green-nya bisa menyasar investor yang konsen pada pembangunan hijau,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto, dalam pembukaan penawaran ST009, Jumat (11/11/2022).
Baca Juga
Kupon atau imbal hasil Sukuk Tabungan seri ST009 sebesar 6,15 persen per tahun. Adapun kupon ST009 sifatnya imbalan mengambang, artinya besaran kupon SBR akan disesuaikan dengan perubahan BI 7 Day Reverse Repo Rate setiap tiga bulan sekali.
Advertisement
Kupon ST009 sifatnya juga imbalan Minimal, artinya tingkat imbalan pertama yang ditetapkan akan menjadi imbalan minimal yang berlaku sampai dengan jatuh tempo.
Bentuk Kupon ST009 adalah tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan, tidak dapat dialihkan, dan tidak dapat dicairkan sampai jatuh tempo kecuali periode early redemption.
Early Redemption
ST009 adalah instrumen yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, namun terdapat fasilitas Early Redemption.
Early Redemption merupakan salah satu fasilitas yang memungkinkan investor menerima sebagian pelunasan pokok ST009 oleh Pemerintah sebelum jatuh tempo.
Fasilitas ini hanya dapat dimanfaatkan oleh investor dengan minimal kepemilikan Rp 2 juta di setiap Mitra Distribusi dengan nominal pengajuan minimal 1 juta rupiah dan kelipatannya serta jumlah maksimal yang dapat diajukan untuk Early Redemption adalah 50 persen dari total kepemilikan investor.
Nilai Nominal per Unit adalah Rp1 juta, Maksimum Pemesanan Rp2 miliar, Minimum Pemesanan Rp1 juta, Setelmen/Penerbitan pada 7 Desember 2022, Tenor, Jatuh Tempo 10 November 2024, Akad Wakalah, Underlying Asset Barang Milik Negara dan Proyek dalam APBN 2022 (termasuk green asset).
Untuk mitra distribusinya, dilakukan melalui 2 Bank Syariah, 18 Bank Konvensional, 6 Perusahaan Efek, 4 Perusahaan Efek Khusus, dan 3 Perusahaan Fintek.
Advertisement
Simulasi
Berikut penghitungan simulasi kupon ST009, yaitu Jika pada bulan Januari 2023 BI 7-DRRR ditetapkan sebesar 5,00 persen, maka pada pembayaran imbalan Maret-Mei 2023 imbalan yang berlaku adalah 6,40 persen p.a. (5,00 persen + spread 140 bps).
Jika pada bulan Januari 2022 BI 7-DRRR turun menjadi 4,50 persen, maka pada pembayaran imbalan Maret-Mei 2022 imbalan yang berlaku bukan 5,90 persen (4,50 persen + spread 140 bps) melainkan 6,15 persen p.a. yang merupakan imbalan minimal.
Suminto berharap, ST009 bisa menjadi salah satu instrumen yang sangat baik. Dari sisi sukunya ini menjadi satu platform dalam mengembangkan syariah. Tentunya, sebagai negara muslim terbesar di dunia, kita bisa menjadi pusat ekonomi keuangan syariah.