Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 20.000 karyawan Foxconn, yang sebagian besar merupakan karyawan baru dilaporkan telah meninggalkan pabrik iPhone terbesar di dunia itu.Â
Kabar ini datang menyusul pembatasan ketat Covid-19 di lingkungan pabrik iPhone di Zhengzou, yang telah memicu ketidakpuasan di antara para pekerja dan mengganggu produksi menjelang liburan Natal dan Tahun Baru Imlek pada bulan Januari mendatang.
Baca Juga
Dilansir dari The Straits Times, Jumat (25/11/2022) sumber Foxconn yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan bahwa sejumlah karyawan baru telah meninggalkan pabrik.
Advertisement
Namun, sumber yang enggan disebutkan identitasnya itu tidak merinci jumlah karyawan yang meninggalkan pabrik. Disebutkan juga, sejauh ini produksi belum terpengaruh, karena staf baru masih perlu mengikuti kursus pelatihan sebelum bekerja secara online.
"Insiden itu berdampak besar pada citra publik kami tetapi sedikit pada kapasitas kami (saat ini). Kapasitas produksi kami saat ini tidak terpengaruh," kata sumber tersebut.
"Ada begitu banyak upaya yang dapat dilakukan perusahaan dalam pencegahan pandemi… Sudah menjadi masalah untuk sementara waktu. Ini adalah masalah yang dihadapi semua orang," jelasnya, merujuk pada peristiwa kericuhan pekerja lain yang dipicu oleh pembatasan Covid-19, termasuk pergolakan di pemasok Apple lainnya, Quanta, pada Mei 2022.Â
Hingga berita ini disusun, Foxconn belum memberikan komentar secara resmi terkait kabar puluhan ribu karyawannya yang meninggalkan pabrik.
Seperti diketahui, muncul kekhawatiran atas kemampuan Apple untuk mengirimkan produk terbarunya selama periode liburan karena keresahan pekerja di pabrik iPhone di Zhengzhou, yang memproduksi seri iPhone 14 terbaru.
Â
Â
Â
Ricuh Karyawan di Pabrik iPhone Terbesar Dunia, Foxconn Minta Maaf
Diwartakan sebelumnya, Foxconn telah menyampaikan pernyataan permintaan maaf terkait kesalahan teknis dalam merekrut karyawan baru di pabriknya.
"Tim kami telah menyelidiki masalah ini dan menemukan kesalahan teknis yang terjadi selama proses orientasi," kata Foxconn dalam sebuah pernyataan, merujuk pada perekrutan pekerja baru, dikutip dari US News, Jumat (25/11/2022).
"Kami mohon maaf atas kesalahan input di sistem komputer dan menjamin bahwa gaji sebenarnya sama dengan yang disepakati dan poster rekrutmen resmi." terang perusahaan itu.Â
Selain itu, sebuah sumber juga menyebut perusahaan telah mencapai "kesepakatan awal" dengan karyawan untuk menyelesaikan perselisihan dan produksi di pabrik akan berlanjut.
Permintaan maaf itu datang menyusul beredarnya sebuah video yang diyakini menunjukkan ratusan pekerja pabrik Foxconn di Zhengzhou terlibat bentrok dengan aparat.
Para pekerja yang berada di video itu mengeluhkan penundaan pembayaran bonus. Beberapa pekerja lainnya juga mengeluhkan terpaksa berbagi asrama dengan rekan kerja yang dinyatakan positif COVID-19.Â
Namun, hal itu telah dibantah oleh pihak Foxconn.Â
"Sebelum karyawan baru pindah, lingkungan asrama menjalani prosedur standar untuk desinfeksi, dan hanya setelah tempat tersebut lolos pemeriksaan pemerintah, karyawan baru diizinkan untuk pindah," terang Foxconn, seperti dikutip dari CNN Business.
"Mengenai perilaku kekerasan, perusahaan akan terus berkomunikasi dengan karyawan dan pemerintah untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi,"demikian pernyataan Foxconn, yang diterjemahkan dari bahasa mandarin.Â
Advertisement
Beredar Video Pekerja Pabrik iPhone Terbesar Dunia Ricuh, Protes Gaji hingga Kondisi Pabrik
Seperti diketahui, kericuhan dilaporkan terjadi di pabrik iPhone terbesar di dunia milik Foxconn di Zhengzou, China.Â
Dilansir dari CNN Business, Kamis (24/11/2022), terlihat pada video yang beredar media sosial menunjukkan ratusan pekerja bentrok dengan aparat, banyak dari mereka yang terlihat mengenakan pakaian hazmat putih, di situs pabrik Foxconn di Zhengzhou.
Dalam rekaman video itu, yang kini telah diblokir, juga terdengar beberapa pengunjuk rasa mengeluhkan gaji dan kondisi kebersihan di lingkungan pabrik. Adapun keluhan tentang pekerja yang dites positif Covid-19 tidak dipisahkan dari staff lainnya.
Para pekerja juga terdengar menuduh Foxconn tidak memenuhi janji mereka tentang bonus dan paket pembayaran setelah mereka tiba untuk bekerja di pabrik.
Selain rekaman video, sejumlah keluhan yang diposting secara anonim di platform media sosial juga menuduh Foxconn mengubah paket gaji yang sebelumnya ditawarkan.
Foxconn sudah buka suara terkait video kericuhan di pabriknya yang beredar di media sosial. Produsen iPhone itu juga mengklarifikasi keluhan terkait gaji dan karyawan yang dites positif Covid-19.
Dalam pernyataannya, Foxconn mengatakan bahwa "tunjangan selalu dipenuhi berdasarkan kewajiban kontrak" setelah beberapa karyawan baru di Zhengzhou mengajukan banding kepada perusahaan mengenai tunjangan kerja pada Selasa (22/11).
Foxconn juga membantah spekulasi tentang karyawan yang positif Covid-19 yang tinggal di asrama pabrik Foxconn di Zhengzhou, sebagai kabar yang "tidak benar."