Waspada Badai dan Banjir, Simak Tips Terhindar dari Sengatan Listrik

Ada potensi badai dahsyat yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu, 28 Desember 2022.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Des 2022, 12:10 WIB
Diterbitkan 28 Des 2022, 12:10 WIB
PLN siagakan lebih dari 50 ribu personil mulai dari Aceh hingga Papua untuk pengamanan infrastruktur kelistrikan jika terjadi kebanjiran, pohon tumbang maupun pengamanan jaringan. (Dok PLN)
PLN siagakan lebih dari 50 ribu personil mulai dari Aceh hingga Papua untuk pengamanan infrastruktur kelistrikan jika terjadi kebanjiran, pohon tumbang maupun pengamanan jaringan. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat diimbau tetap berhati-hati dalam mengoperasikan jaringan listrik di rumah. Hal ini khususnya dalam menghadapi potensi badai dahsyat yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu, 28 Desember 2022.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, ketika banjir sudah melanda maka masyarakat perlu segera mematikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) di kWh meter. Hal ini untuk menghindari bahaya tersengat aliran listrik.

Selanjutnya, cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak dan naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman.

Agar semakin aman, masyarakat yang akan memasuki kawasan banjir juga perlu menggunakan alat pengaman diri seperti sepatu boots yang kedap air. Sehingga, jika melewati genangan air dapat menghindari risiko terkena pecahan kaca, paku, bakteri, maupun arus listrik bocor.

"Setelah itu segera hubungi PLN melalui PLN Mobile, Contact Center 123 atau Kantor PLN terdekat untuk meminta dipadamkan aliran listriknya sementara waktu. Petugas PLN juga akan berpatroli di wilayah yang tergenang banjir untuk melakukan pengamanan suplai listrik," ujar Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/12).

Setelah banjir surut, PLN akan menyalakan kembali aliran listrik dengan persetujuan dari perwakilan pengurus warga. Sebelumnya, PLN akan memastikan seluruh jaringan listrik di rumah-rumah warga sudah kering dan siap untuk dialiri listrik

 

 

Kerahkan Personil

FOTO: Kesibukan Petugas PLN Amankan Jaringan Listrik Saat Banjir
Petugas PLN bersiap memeriksa jaringan listrik yang sudah diputus agar tidak membahayakan, Bango, Pondok Labu, Jakarta, Sabtu (20/2/2021). Banjir di Jakarta berdampak pada 180 unit Gardu Distribusi dan 61.320 pelanggan sehingga terjadi pemadaman di sejumlah wilayah. (merdeka.com/Arie Basuki)

Darmawan menambahkan, PLN mengerahkan 4.910 personil untuk mengamankan sistem kelistrikan khususnya di Jakarta Raya dan Banten. Langkah ini dilakukan PLN untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem di penghujung tahun 2022.

"Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG terkait adanya potensi ancaman cuaca buruk. Kami bersiaga untuk mengamankan sistem kelistrikan, baik pembangkit, transmisi, distribusi maupun di sisi pelanggan khususnya di Jakarta dan sekitarnya," ujar Darmawan menambahkan.

PLN juga menyiagakan perlengkapan pendukung kelistrikan berupa 48 unit Uninterrupted Power Supply (UPS), 12 unit Unit Kabel Bergerak (UKB) sepanjang 6.635 meter, 50 Unit Gardu Bergerak (UGB) total daya 14.480 kVA, 30 unit Genset dan 20 unit Powerbank total kapasitas 8.890 kilovolt ampere (kVA).

Selain itu, PLN juga melakukan perkuatan pasokan listrik ke 213 lokasi rumah pompa lainnya di wilayah Jakarta Raya dan Banten. Antisipasi banjir juga dilakukan dengan meninggikan 149 gardu dan pemasangan boks pemutus jurusan arus listrik di beberapa titik.

 

Potensi Badai Dahsyat 28 Desember 2022, Angkutan Laut Waspada!

Badai menghantam semenanjung Iberia, menyebabkan kerusakan di Lisbon
Seorang pria memegang payungnya melawan hujan yang disertai angin saat menyeberang jalan di Alges, tepat di luar Lisbon, Selasa (13/12/2022). Badai Atlantik menghantam semenanjung Iberia, meninggalkan jejak kehancuran pada Selasa, terutama di Ibu kota Portugal, Lisbon, sebelum pindah ke timur ke Spanyol. (AP Photo/Armando Franca)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersiaga menghadapi hujan ekstrem dan badai yang potensi menimbulkan banjir di kawasan Jabodetabek pada Rabu, 28 Desember 2022 besok.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati lantas meminta operator pengelola transportasi, khususnya di angkutan laut tidak memaksaan diri untuk beroperasi pada Rabu besok bila cuaca tak memungkinkan.

"Kita minta operator agar tidak memaksakan diri untuk operasi bila cuaca tidak memungkinkan. Khususnya di laut, karena laut ini harus lebih bahaya gelombang tinggi dan sebagainya," ujarnya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (27/12/2022).

"Syahbandar sudah tegas juga. Konsekuensi memang ada penundaan, cuma tetap keselamatan jadi yang pertama," imbuh Adita.

Adita mengatakan, Kemenhub pastinya akan selalu merujuk kepada laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam keamanan transportasi, baik di sektor laut, udara, maupun darat.

"Kalau untuk udara sama laut udah ada sistemnya, sudah ada ketentuan keamanan transportasi terkait cuaca. Terkait peringatan peringatan dan sebagainya mana yang boleh operasi mana yang, tidak semua SOP kita terapkan," tuturnya.

Selanjutnya, Kemenhub juga meminta operator untuk terus mengirimkan update kepada penumpang. Bilamana pemberangkatan terpaksa harus tertunda, Adita mendesak itu dikabarkan secepat mungkin.

"Kami minta ikuti update BMKG setiap 6 jam, itu ada pembaharuan. Jadi itu yang dipegang," kata Adita.

Kemenhub beserta stakeholder terkait juga akan terus mengidentifikasi titik rawan banjir di mana saja. Sehingga pihak operator bisa segera mengantisipasi dan meminimalisir dampak dari potensi badai 28 Desember 2022.

"Dari penumpang kami juga minta ikuti terus update cuaca dan banjir. Tadi imbauan pak Menteri (Perhubungan) bilang kalau tak terpaksa sekali hindari dulu perjalanan jarak jauh, karena situasi cuaca yang ekstrem," pungkasnya.

BRIN: Jabodetabek Bersiap, Ada Hujan Ekstrem dan Badai Dahsyat di 28 Desember 2022

Ombak Tinggi
Ilustrasi Cuaca Buruk (Istimewa)

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap ada potensi banjir besar di kawasan Jabodetabek, khususnya Tangerang, Banten, lantaran ada hujan ekstrem dan badai dahsyat. Banjir besar tersebut diprakirakan terjadi pada Rabu, 28 Desember 2022.

"Potensi banjir besar Jabodetabek. Siapa pun Anda yang tinggal di Jabodetabek, dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," kata Peneliti Klimatologi, pada Pusat Riset Iklim, dan Atmosfir, BRIN, Erma Yulihastin, dalam unggahannya di Twitter, Selasa (27/12/2022).

Menurut dia, prakiraan BRIN tersebut berdasarkan analisis data dari Satellite Early Warning System (Sadewa).

Dia menjelaskan, badai dahsyat dari laut akan berpindah ke darat melalui jalur barat dengan angin baratan yang membawa hujan badai dari laut, dan dari utara melalui angin permukaan yang kuat.

"Maka Banten, dan Jakarta-Bekasi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai tersebut. Dimulai sejak siang hingga malam hari pada 28 Desember 2022," ujar Erma.

Selain itu, kovergensi di darat akan masif sehingga hujan persisten pada 28 Desember 2020 akan meluas. "Menjangkau wilayah lain di Jawa bagian barat," lanjut dia.

Dia pun menjelaskan soal warpada 'Tol Hujan' laut dan darat pemicu banjir. Tol hujan itu merupakan badai yang sudah terbentuk pada pukul 03.00 WIB, Selasa (27/12/2022) pagi.

"Tol hujan ini bernama badai Squall Line di laut (Samudera Hindia), yang bergabung dengan badai konvektif skala meso (MCC) yang terbentuk di darat dengan inti badai di atas wilayah Banten, dan sekitarnya," ujar Erma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya