Ikut Program Kartu Prakerja, Kamu Bisa Kerja di Luar Negeri

Kehadiran program Kartu Prakerja ini harus bisa menjawab berbagai kebutuhan industri manufaktur.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2023, 21:10 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2023, 21:10 WIB
Ilustrasi kartu prakerja. Prakerja.go.id
Ilustrasi kartu prakerja. Prakerja.go.id

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menkerin)  Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa tahun ini pemerintah kembali menjalankan program Kartu Prakerja. Skema program guna meningkatkan kapasitas pekerja di Indonesia ini berbeda dengan yang dijalankan tahun lalu.

"Ini kan setelah normal kita pendekatannya berbeda, dulu kan semi bansos supaya membantu teman-teman kita yang kena PHK karena Covid-19," kata Agus Gumiwang di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). Sedangkan tahun ini Program Kartu Prakerja murni tanpa bansos sehingga dana yang disalurkan lebih besar untuk pelatihan. 

Salah satu hal yang baru dalam Program Kartu Prakerja kali ini yakni menghadirkan program-program pelatihan yang dibutuhkan untuk industri manufaktur. Sebab permintaan industri manufaktur saat ini sedang tinggi, tak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri.

"Tadi dipustuskan bahwa sekarang permintaan tenaga kerja di luar negeri besar," kata dia.

Oleh karena itu, kehadiran program Kartu Prakerja ini harus bisa menjawab berbagai kebutuhan industri manufaktur. Caranya dengan meningkatkan keterampilan atau kemampuan para pekerjanya. Sehingga tenaga kerja terlatih dari program ini bisa bekerja di luar negeri.

"Prakerja ini dalam konteks program upsikiling reskiling menjadi relevan. Nanti mereka bisa menjadi tenaga kerja untuk mengisi pasar tenaga kerja di luar negeri," ungkap Agus.

Untuk itu, penting bagi pekerja asal Indonesia memiliki kriteria yang dibutuhkan negara lain. Salah satunya dengan mengikuti program pelatihan untuk pekerja industri manufaktur.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Program Pelatihan Baru

Kartu Prakerja.
Ilustrasi pencarian Kartu Prakerja. (Foto: Shutterstock)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan program Kartu Prakerja skema normal ini akan menyasar sejumlah bidang pelatihan keterampilan tertentu yang paling dibutuhkan di masa kini dan mendatang. Salah satunya pekerja di industri manufaktur.

"Sektor manufaktur ada manager produksi operasi, ahli teknik industri produksi, inspektur keselamatan, kesehatan dan kualitas. Kemudian ahli kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja," kata Airlangga saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/1).

Selain itu, ada beberapa jenis program pelatihan yang baru. Semisal pelatihan di bidang bisnis yakni digital marketing, data specialist, manager logistic, surveyor dan desain grafis.

Di sektor ekonomi kreatif antara lain desain grafis dan desain layout animator. Di bidang teknik yakni teknisi jaringan dan sistem komputer, power plant operator, pertanian, skill farmer. Lalu di sektor jasa ada kurir dan pengantar paket. Sedangkan untuk sektor pelayanan seperti short keepers dan yang lainnya.

Berbagai pelatihan baru ini merujuk pada berbagai kajianmengenai pasar kerja mendatang dalam Indonesia’s Critical Occupation List, Indonesia’s Occupational Tasks and Skills, Studi World Economic Forum: Future Job Report. Termasuk juga hasil Riset Indonesia Online Vacancy Outlook.

Infografis: Jangan Percaya Janji Manis Joki Prakerja (Liputan6.com / Triyasni)
Infografis: Jangan Percaya Janji Manis Joki Prakerja (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya