Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI terus melakukan transformasi digital dengan mendorong beragam inovasi. Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengungkapkan bahwa inovasi menjadi semangat BRI. Selain itu, ia mengatakan bahwa BRI terus mengembangkan beberapa program inovasi berkesinambungan.
“Bisa saya ceritakan di sini adalah yang kami sebut dengan BRI Excellence Award. Itulah ajang kami mengundang para Insan BRILian atau pekerja BRI untuk bisa menyumbangkan saran, menyumbangkan pikiran, dan juga kemudian mengejawantahkan ide-idenya dalam bentuk-bentuk yang lebih konkret,” paparnya.
Baca Juga
Selain BRI Excellence Award, BRI juga mengembangkan program EMBRIO. Program tersebut merupakan corporate innovation lab untuk mengembangkan ide-ide inovatif dan revousioner dari Insan BRILian guna membangun pertumbuhan bisnis BRI di masa depan.
Advertisement
Program EMBRIO juga mencakup peningkatan kompetensi dan budaya pada Insan BRILian. Diharapkan EMBRIO dapat menjadi wadah bagi Insan BRILian untuk mendorong personal growth dan bisnis perseroan.
“Kami tidak hanya cukup berpuas diri dengan hanya menuangkan ide. Tapi juga sampai minta teman-teman yang ikut program EMBRIO ini untuk bisa membuatnya menjadi konkret. Level yang lebih mengkristal. Sampai level mungkin bikin aplikasi dan segala macam," kata Agra.
"Inovasi yang sangat-sangat bermakna, impactful. Ini yang kami lakukan terus. Ada beberapa program lain tapi rasanya yang bisa kami ceritakan dengan optimistis, dengan penuh semangat barang kali dua program tadi,” tambahnya.
Inovasi Berbuah Manis
Inovasi-inovasi BRI dalam hal digitalisasi pun menuai buah manis. Hal itu dapat terlihat dari salah satu layanan digital perbankannya, yaitu Agen BRILink. Hingga akhir Desember 2022, BRI tercatat telah memiliki 627 ribu agen yang tersebar di seluruh Indonesia. Agen BRILink tersebut telah melayani 979 juta transaksi finansial.
BRI memperoleh Rp1,4 triliun dalam bentuk fee based income dari transaksi-transaksi tersebut. Selain itu, ada super apps BRI, yaitu BRImo yang hingga akhir Desember 2022 telah digunakan oleh 23,85 juta user atau tumbuh 68 persen secara tahunan.
Selaras dengan pertumbuhan pengguna, volume transaksi di BRImo pun meningkat. Total hingga akhir Desember 2022, volume transaksi mencapai Rp2.669 triliun atau tumbuh 98,48% yoy.
Produk hasil inovasi lainnya yang menurut Arga membanggakan adalah BRIspot. Melalui aplikasi itu tenaga pemasar BRI bisa men-disbursed dari nasabah mikro sekitar Rp1 triliun. Aplikasi ini digunakan oleh para tenaga pemasar dalam mempercepat proses kredit.
Dulu tanpa adanya BRIspot memproses kredit bisa mencapai dua minggu. Dengan BRIspot pihaknya bisa mempercepat proses kredit menjadi sekitar dua hari saja. Bahkan pada banyak kasus dua jam selesai asalkan dokumen nasabah sudah lengkap.
Terbaru, BRI memperkenalkan platform anyar yang terintegrasi untuk produk wholesale banking yaitu QLola. Melalui produk baru itu, BRI menawarkan kemudahan dan keunggulan bagi nasabah wholesale untuk dapat mengakses berbagai fitur perbankan melalui mekanisme single sign on.
Advertisement
BRI Mampu Menjawab Tantangan Zaman
Menurut Arga, dengan program yang kuat menjadikan budaya inovasi sebagai state of mind. Sehingga BRI di usianya yang ke-127 tahun terus berkembang dan mampu menjawab tantangan serta kebutuhan zaman. Dalam berinovasi, BRI pun memiliki panduan utama, yaitu mendengarkan kebutuhan nasabah.
“Kalau kami ingin bisa melayani nasabah kami lebih lama lagi, cara untuk bisa melakukan hal tersebut adalah memiliki kepekaan. Kepekaan terhadapan zaman, mendengarkan nasabah, mendengarkan apa kata konsumen rasanya itu akan menjadi kunci kami tetap relevan. Untuk setidaknya tadi terus 127 tahun ke depan lagi,” jelasnya.
Arga pun menjelaskan bahwa kunci utama BRI adalah kepekaan dalam membaca zaman. Baginya, kebutuhan utama dari nasabah akan berubah terus-menerus dan lanskap bisnis serta regulasi pun berubah.
(*)