IKN Pindah ke Kalimantan, Pemerintah Tak Ingin Biarkan Jakarta Tenggelam

Meskipun ibu kota negara akan pindah ke IKN Nusantara di Kalimantan, namun pemerintah pusat tidak akan begitu saja meninggalkan Jakarta yang punya potensi tenggelam

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Feb 2023, 19:45 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2023, 19:45 WIB
Proses penandatanganan perjanjian fasilitas sindikasi kredit antara PT Air Bersih Jakarta dengan lembaga perbankan dan institusi keuangan
Meskipun ibu kota negara akan pindah ke IKN Nusantara di Kalimantan, namun pemerintah pusat tidak akan begitu saja meninggalkan Jakarta yang punya potensi tenggelam (dok: Maul)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan, meskipun ibu kota negara akan pindah ke IKN Nusantara di Kalimantan, namun pemerintah pusat tidak akan begitu saja meninggalkan Jakarta yang punya potensi tenggelam akibat permukaan tanah yang semakin terkikis.

Oleh karenanya, Menteri Basuki meminta warga DKI Jakarta secara perlahan mulai menyetop pemakaian air tanah. Sebagai gantinya, Kementerian PUPR kini menyiapkan infrastruktur sumber air bersih untuk dipakai masyarakat.

"Kalau itu semua telah bisa diselesaikan dan bisa menyuplai rakyat Jakarta, maka kita pada 2030 pasti bisa menyampaikan pada rakyat, stop memakai air tanah. Hanya dengan itu, penurunan tanah Jakarta bisa dihentikan seperti di Bangkok dan Tokyo," ujarnya di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (20/2/2023).

Menurut dia, itu jadi bukti bahwa pemerintah pusat tidak begitu saja meninggalkan Jakarta, meskipun ibu kota nanti bakal berpindah ke IKN Nusantara.

"Ini membuktikan, walaupun IKN akan pindah ke Kalimantan, Jakarta tidak ditinggalkan begitu saja. Tetap diperhatikan, dari segi air, transportasi. Pasti nanti ada lagi MRT ke mana-mana. Ini membuktikan jakarta masih jadi perhatian pemerintah dibangun," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tahap Awal

Titik 0 IKN
Titik Nol IKN Nusantara yang kini disulap menjadi lebih cantik. (foto: Abdul Jalil)

Sebagai tahap awal, Menteri Basuki mengapresiasi proses penandatanganan perjanjian fasilitas sindikasi kredit antara PT Air Bersih Jakarta dengan lembaga perbankan dan institusi keuangan.

Itu merupakan proyek pinjaman sindikasi perbankan senilai Rp 8,874 triliun untuk penyediaan air bersih yang berasal dari tiga proyek, yakni SPAM Regional Jatiluhur 1, SPAM Juanda, dan SPAM Regional Karian Serpong.

Menteri Basuki lantas berharap, warga DKI dapat segera berpindah dari pemakaian air tanah menuju air bersih. Sehingga permukaan tanah Jakarta tidak terus merosot hingga di bawah permukaan air laut.

"Ini bagian dari environmental remediation dari Jakarta yg telah sinking, turun 12-18 cm per tahun karena over extraction dari ground water. Pemerintah Pusat enggak bisa apa-apa, enggak bisa melarang. Kecuali, kalau sudah bisa mensuplai air bersih completely pada rakyat Jakarta," tandasnya.


Pembangunan IKN Nusantara Mampu Dongkrak Pendapatan UMKM, Ini Buktinya

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono saat wawancara khusus di Jakarta, Rabu (1/2/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pembangunan wilayah Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN Nusantara digadang menjadi motor penggerak ekonomi disemua sektor termasuk UMKM. Peningkatan ekonomi menjadi salah satu tujuan yang bakal dikejar di wilayah Nusantara ini.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menegaskan, pemerataan ekonomi menjadi satu alasan pasti ibu kota pindah ke Kalimantan Timur. Bahkan, sejak pembangunan tahap awal, sudah ada beberapa dampak positif yang dirasakan oleh pedagang sekitaran IKN Nusantara.

"Memang ini yang kami inginkan, bukti nyata bahwa pembangunan Nusantara membawa dampak positif secara ekonomi dan dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar,” kata Bambang dalam keterangannya, Senin (20/2/2023).

Bambang memastikan pembangunan Nusantara akan terus berjalan dengan baik sesuai dengan rencana sehingga dampak ekonomi kian terasa dan besar. Tidak hanya untuk masyarakat sekitar Nusantara, tapi juga Kalimantan dan Indonesia.

“Selaras dengan tujuan Nusantara yakni untuk pemerataan ekonomi dan menjadikan Indonesia masuk ke dalam high income countries,” jelas Bambang.

Peningkatan pendapatan nyatanya dirasakan oleh pedagang bakso Solo 'Lek No' di jalan raya Sepaku, arah dari Balikpapan menuju Nusantara. Menurut Kasno, sejak pembangunan Nusantara dimulai usahanya mengalami kenaikan omzet.

“Sebelum ada pembangunan IKN, dalam satu hari saya menjual 100 hingga 150 mangkok, sekarang dalam satu hari saya bisa menjual 300 mangkok, bahkan lebih,” kata Kasno, pria asal Solo.

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya