Kembali Dibanjiri Turis Asing, Bisnis Properti di Bali Bangkit Lagi

Ketenaran Bali sebagai destinasi wisata dunia masih menjadi daya tarik tersendiri bagi aktivitas bisnis properti. Iklim usaha properti diyakini terus meningkat seiring kedatangan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata tersebut yang kian bertambah.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mar 2023, 21:10 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2023, 21:10 WIB
Keindahan Pantai Kelan di Samping Bandara Ngurah Rai
Ketenaran Bali sebagai destinasi wisata dunia masih menjadi daya tarik tersendiri bagi aktivitas bisnis properti. Iklim usaha properti diyakini terus meningkat seiring kedatangan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata tersebut yang kian bertambah. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Ketenaran Bali sebagai destinasi wisata dunia masih menjadi daya tarik tersendiri bagi aktivitas bisnis properti. Iklim usaha properti diyakini terus meningkat seiring kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali yang kian bertambah. 

Direktur Damara Village Ubud Alaya Collection Ubud, Michael Sugiharto mengungkapkan aktivitas pengembangan properti yang ditanganinya terus berjalan sesuai rencana. Pun soal pemasaran, perusahaannya tak pernah mengendurkan aktivitasnya.

“Potensi pasar properti baik residensial maupun komersial di Bali terbilang masih terbuka lebar. Setidaknya, kami telah membuktikan dengan memasarkan Damara Village Ubud Alaya Collection tahap pertama yang sold out dalam kurun waktu 9 bulan,” kata Michael dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (14/3/2021).

Dia menuturkan, sebagai destinasi wisata internasional, Bali selalu menjadi magnet bagi masyarakat dunia. Ini memacu kebutuhan properti sebagai salah satu pendukung utamanya terus meningkat dari waktu ke waktu. 

“Damara Village Ubud Alaya Collection merupakan jawaban bagi masyarakat Indonesia maupun para ekspatriat dan investor yang ingin memiliki hunian premium di sekitar destinasi wisata internasional sekaligus investasi menjanjikan. Kita tahu untuk segmen pasar ini pasokannya masih terbatas,” imbuhnya.

Sebagai tambahan, reputasi Greenwoods Group sebagai salah satu pengembang terkemuka tanah air terutama di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabedetabek) serta Bali sudah tidak diragukan. Telah sukes mengembangkan lebih dari 60 proyek perumahan dengan brand Damara Village, Citaville, Bale‘Arsa dan Aria.

Guna menambah fasilitas yang ditawarkan, Damara Village Ubud Alaya Collection Ubud pun melakukan penandatanganan Hutan Day Club itu Arlini Wibowo (Founder Pison Coffee) disini mewakili Cerita Makan Enak (CME) Group.

Andre Linggajaya mengungkapkan, kehadiran Hutan Day Club dipastikan bakal menambah fasilitas lifestyle dalam kawasan resort besutan Greenwoods Group serta Alaya Hotels & Resorts tersebut.  “Kami punya komitmen tinggi dalam mewujudkan kenyamanan setiap penghuni. Ketersediaan fasilitas seperti ‘Hutan Day Club’ sangat penting untuk menunjang kenyamanan mereka,” ujarnya.

 

 

Lokasi Premium

Damara Village Ubud Alaya Collection
Damara Village Ubud Alaya Collection terletak di lokasi super premium.

Dijelaskan, Damara Village Ubud Alaya Collection terletak di lokasi super premium, hanya 4 menit ke Ritz Carlton Ubud, 5 menit ke Four Seasons Ubud, 5 menit ke Ayung River, 15 menit ke Monkey Forest, dan 15 menit ke Pison Ubud. 

Damara Village Ubud Alaya Collection dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektar pada kawasan Kedewatan Ubud yang memiliki panorama indah dan asri.

“Kondisi ini memungkinkan bagi penghuni untuk dapat menikmati hidup yang nyaman karena Damara Village Ubud Alaya Collection dikembangkan dengan tema Living by Nature,” terangnya.

Nantinya, seluruh pengelolaan Damara Village Ubud Alaya Collection ditangani oleh Alaya Hotels & Resorts, operator hotel dan resort mewah. Selama ini, Alaya Hotels & Resorts telah sukses mengoperasikan sejumlah resort di Bali, seperti Alaya Resort Ubud, Alaya Dedaun Kuta, Dala Spa, Cerita Manisan Restoran, dan Pison Coffee Ubud. 

Rampung 2024, KEK Sanur Bali Jadi Pusat Layanan Kesehatan Kelas Dunia

KEK Sanur
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali, ditargetkan beroperasi pada awal tahun 2024. Artinya, Indonesia akan memiliki fasilitas kesehatan kelas dunia.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo yang melakukan tinjauan ke KEK Kesehatan Sanur.

Enam+27:56VIDEO: Empowering Local Economy Through Content Creator Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama Menkomarves dan Wamen BUMN II meninjau progress pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali. InJourney menargetkan fasilitas kesehatan kelas dunia tersebut beroperasi pada tahun depan.

"Pengembangan KEK Kesehatan Sanur merupakan langkah transformasi strategis yang menciptakan berbagai nilai tambah dan ditargetkan beroperasi pada kuartal pertama tahun 2024. Dengan KEK Kesehatan Sanur ini, Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan kelas dunia dan akan menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism," kata Dony Oskaria.

Potensi Pariwisata Kesehatan

Dony menjelaskan sektor pariwisata kesehatan (medical & wellness tourism) adalah potensi baru yang dapat memberikan pelayanan kesehatan kelas dunia, sekaligus dapat menawarkan keindahan destinasi wisata.

'KEK Kesehatan Sanur ini merupakan salah satu bentuk diversifikasi ekonomi sesuai dengan arahan Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo yang menyatakan bahwa ekonomi tidak bisa hanya tergantung pada satu sektor saja,” jelas Dony.

Melalui anak perusahaan InJourney yakni PT Hotel Indonesia Natour (HIN), sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Kesehatan Sanur yang ditetapkan oleh pemerintah, saat ini telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar kawasan.

World Class Medical

KEK Sanur
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.

Dalam waktu bersamaan juga sedang dilakukan renovasi dan revitalisasi hotel Grand Inna Bali Beach Tower, Inna Bali Beach Garden, Inna Bali Resort, dan pembangunan Convention Centre bertaraf internasional.

Dengan area seluas 41,26 Hektare, KEK Kesehatan Sanur akan dikembangkan menjadi "World Class Medical & Wellness Centre" sebagai Pusat Layanan Kesehatan dan Pariwisata Baru Terpadu kelas dunia.

Pusat layanan kesehatan memiliki state-of-the-art facilities, seperti sarana akomodasi yang terdiri dari hotel bintang 4, bintang 5 dan premium villa/resort hingga 1000 kamar.

Selain itu, terdapat pula fasilitas yang diperuntukkan bagi lansia, Ethnobotanical Garden, Convention Centre bertaraf Internasional yang dengan kapasitas hingga 5000 orang, area komersial, sentra UMKM, restoran serta berbagai fasilitas lain yang didukung dengan teknologi mutakhir.

Direktur Utama HIN, Christine Hutabarat dalam kesempatan yang sama menyampaikan, KEK Kesehatan Sanur menawarkan alur perjalanan end to end yang mengintegrasikan layanan kesehatan dan pariwisata dengan berbagai fasilitas dari layanan kesehatan, akomodasi hotel dan MICE, Ethnobotanical Garden, serta pusat komersial.

“Dengan fasilitas kesehatan yang ditawarkan, KEK Kesehatan Sanur dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat lebih memilih berobat di dalam negeri dibandingkan ke luar negeri," pungkas Christine.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya