Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI Erick Thohir buka suara mengenai nasib UMKM dan usaha yang telah memproduksi merchandise Piala Dunia U-20 Indonesia. Termasuk, mengenai kerugian yang diterima pemegang lisensi resmi merchandise dan para UMKM karena batalnya helatan akbar sepak bola tersebut.
Erick Thohir mengaku sedih dengan adanya kerugian yang terjadi. Menurut data yang dikantonginya, kerugian yang timbul, dari kontrak-kontrak yang sudah dibuat dengan para pelaku usaha UMKM mencapai Rp 22 miliar.
"Jadi nanti akan kita tuntaskan termasuk untuk kontrak-kontrak dengan para UMKM yang hari ini merasa tentu sedih karena ini gagal, kalau gak salah dananya sampai Rp 22 miliar itu mereka kehilangan, UMKM-UMKM loh ini," ujarnya saat ditemui di Kementerian BUMN, ditulis Jumat (14/4/2023).
Advertisement
Menteri BUMN ini juga mengusulkan, kerugian dari UMKM dan pelaku usaha resmi yang sudah memproduksi merchandise bakal diganti pemerintah. Kendati, skema yang nantinya diberlakukan belum diungkap lebih jauh.
Erick meyakinkan kalau usulannya ini bakal diterima oleh para pemangku kepentingan yang berkaitan dengan Piala Dunia U-20.
"Nah ini yang harus juga saya mengusulkan pemerintah mengganti sebagai bagian payung bagaimana memang komitmen negara hadir," tegasnya.
"Saya yakin pemerintah mau lah, karena ini bagian kita menyelesaikan hal-hal yang kita hadapi saat ini," sambung Erick Thohir.
Â
Bukan Kerugian Negara
Pada kesempatan ini, Erick Thohir berharap, dana-dana yang keluar untuk persiapan Piala Dunia U-20 bukan disebut sebagai kerugian negara. Pasalnya, ada upaya yang sudah dilakukan untuk mendukung gelaran tersebut.
Kemudian, Erick juga bakal mulai berbicara dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan audit terhadap dana-dana yang dikeluarkan ini.
"Kita sama pemerintah akan duduk melihat daripada bisa gak ya ini dana-dana yang sudah terjadi untuk persiapan U20 yang gagal itu BPK-BPKP ya memeriksa dan membersihkan, jangan sampe nanti Kemenpora tiba-tiba dibilang ada kerugian negara, ya padahal kan nanti sudah berjuang," pungkasnya.
Â
Advertisement
Sanksi FIFA
Ketua umum PSSI Erick Thohir akhirnya mendarat kembali di Indonesia setelah bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis, guna terhindar dari sanksi berat atas batalnya Piala Dunia U-20 2023. Erick baru kembali ke tanah air pada Minggu (9/4/2023) sore WIB.
Seperti diketahui, Indonesia sempat terancam dibekukan oleh FIFA setelah kontroversi batalnya Piala Dunia U-20 2023 hanya kurang dua bulan dari jadwal pelaksanaan. Penyebab batalnya Piala Dunia U-20 dikarenakan banyaknya pihak yang menolak salah satu tim peserta Israel.
Penolakan terhadap Israel dilakukan oleh ormas, partai politik hingga dua gubernur yang menjadi lokasi Piala Dunia U-20 2023, Jawa Tengah dan Bali.
Beruntung Indonesia hanya terkena sanksi ringan dari FIFA. Lobi-lobi Erick Thohir sukses menghasilkan kabar baik. FIFA tidak membekukan Indonesia, cuma menjatuhkan sanksi pembekuaan dana FIFA Forward untuk PSSI.
Menanggapi sanksi pembekuaan FIFA Forward, Erick Thohir mengaku bagi PSSI merupakan sebuah hukuman berat. Hanya saja untuk sepak bola Indonesia keseluruhan memang cukup ringan.
"Buat sepak bola tidak, tapi buat PSSI cukup berat. Buat PSSI kita bersedih. Bukan karena dana FIFA Forward-nya. Kita juga selalu cari pendanaan. Dengan pembekuan ini tidak mudah mencari alternatif. Apalagi dalam FIFA Forward itu ada yg namanya training camp yang sudah ditunjuk di IKN itu. Kalau dana tidak jadi cair berarti yang tadinya mau punya empat training camp di IKN jadi binggung juga. Artinya ada masalah. Saya harus terima. FIFA bilang akan mereview satu dua bulan. Masa mau bilang ngak," terang Erick Thohir kepada Liputan6.com di SCTV Tower, Minggu (9/4/2023).
Â