Impor Indonesia pada Juni 2023 Turun Jadi USD 17,15 Miliar

Impor migas di bulan Juni 2023 sebesar USD 2,22 miliar atau mengalami penurunan sebesar 29,12 persen (month to month/mtm).

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2023, 12:30 WIB
Neraca Perdagangan RI
Impor Indonesia untuk migas di bulan Juni 2023 sebesar USD 2,22 miliar atau mengalami penurunan sebesar 29,12 persen (month to month/mtm). Sementara untuk impor non migas juga mengalami penurunan sebesar 17,73 persen atau USD 14,93 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Angka impor Indonesia pada Juni 2023 turun jika dibanding bulan sebelumnya atau setahun sebelumnya. Tercatat nilai impor pada Juni 2023 sebesar USD 17,15 miliar.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami penurunan 19,40 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya turun 18,35 persen.

Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik (BPS) Atqo Mardiyanto menjelaskan, impor Indonesia untuk migas di bulan Juni 2023 sebesar USD 2,22 miliar atau mengalami penurunan sebesar 29,12 persen (month to month/mtm). Sementara untuk impor non migas juga mengalami penurunan sebesar 17,73 persen atau USD 14,93 miliar.

"Ini sekali lagi dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau bulan Mei 2023," ujar Atqo Mardiyanto, dalam acara rilis BPS, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Penurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, diantaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya turun 16,48 persen, mesin dan peralatan elektrik serta baginya turun 18,44 persen, dan kendaraan dan bagiannya turun 26,89 persen.

Sementera untuk impor migas dikarenan adanya penurunan pada impor minyak mentah yang turun sebesar 43,24 persen.

"Jika dilihat secara yoy (year on year), nilai impor bulan juni 2023 juga mengalami penurun yaitu 18,35 persen ini tentunya dibandingkan bulan juni 2022. jika dirinci impor migas di Juni 2023 turun 39,49 persen dibandingkan juni 2022. semnetar auntuk impor non migas turun 13,86 persen secara tahunan," terangnya.

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 38 Bulan Beruntun, Per Juni 2023 Sentuh USD 3,45 Miliar

20161018-Ekspor Impor RI Melemah di Bulan September-Jakarta
Aktivitas bongkar muat peti kemas di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (18/10). Penurunan impor yang lebih dalam dibandingkan ekspor menyebabkan surplus neraca dagang pada September 2016 mencapai US$ 1,22 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus per Juni 2023 sebesar USD 3,45 miliar. Torehan ini membuat Indonesia sukses mencatat surplus neraca datang selama 38 bulan beruntun.

"Dengan catatan ini, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 38 bulan berturut turut sejak Mei 2020," ujar Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik (BPS) Atqo Mardiyanto, Senin (17/7/2023).

Atqo menyampaikan, pada saat bersamaan Indonesia berhasil mencatat nilai ekspor Juni 2023 sebesar USD 20,61 miliar. Angka itu turun 5,68 persen dibanding ekspor Mei 2023, dan 21,18 persen dibanding Juni 2022.

"Namun, bisa dicatat bahwa penurunan impor jauh lebih dalam dibandingkan dengan penurunan ekspor," imbuh Atqo.

Adapun Indonesia juga sukses menurunkan angka impor Juni 2023 menjadi USD 17,15 miliar, atau terpangkas 19,40 persen dari bulan sebelumnya.

Merujuk laporan BPS, surplus neraca perdagangan Juni 2023 lebih ditopang oleh surplus pada komoditi non migas sebesar USD 4,42 miliar. Komoditas penyumbang surplus terbesar antara lain bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, besi dan baja.

Di sisi lain, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD 0,96 miliar, dengan komoditas seperti minyak mentah dan hasil minyak.  

Infografis Gula Indonesia
Produksi gula selalu kurang, impor berdatangan, dan pabrik lokal tutup? (liputan6.com/Trie yas)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya