Harta Orang Terkaya di Dunia Elon Musk Merosot

Kerugian mengejutkan terjadi setelah saham Tesla merosot hampir 10 persen karena investor bereaksi terhadap laporan pendapatan kuartal kedua perusahaan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Jul 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2023, 18:30 WIB
FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Orang Terkaya di Dunia atau miliarder Elon Musk. (AP Photo/Matt Rourke)

Liputan6.com, Jakarta Kekayaan orang terkaya di dunia, Elon Musk susut dalam fantastis, setelah harga saham perusahaan mobil listriknya, Tesla mengalami penurunan terbesar dalam 3 bulan.

Melansir Forbes, Jumat (21/7/2023) kekayaan bersih Elon Musk merosot dari USD 256,8 miliar menjadi USD 238,4 miliar atau setara Rp 3,5 kuadriliun.

Kerugian mengejutkan terjadi setelah saham Tesla merosot hampir 10 persen karena investor bereaksi terhadap laporan pendapatan kuartal kedua perusahaan yang dirilis setelah penutupan pasar pada Rabu, 19 Juli 2023.

Selisih kekayaan CEO Tesla menyusut dari USD 23 miliar menjadi USD 3 miliar, menempatkan Musk dalam posisi yang hampir tergeser oleh Bos LVMH Bernard Arnault dalam daftar orang terkaya di dunia. 

Arnault lebih kaya dari Musk selama kira-kira enam bulan sejak awal Desember 2022 hingga Juni 2023.

Selama konferensi dengan investor Tesla, Musk menyamakan ayunan saham besar-besaran Tesla dengan analogi 2015 dari Warren Buffett di mana investor terkenal itu mengatakan memiliki saham di perusahaan publik dapat terasa seperti imajinasi yang mendikte nilai saham tersebut.

"Bayangkan tinggal di rumah Anda dan seorang pria -depresif datang dan berdiri di luar rumah Anda dan meneriakkan harga properti kepada Anda, dan harganya berbeda setiap hari," ujar Musk.

"Tapi rumah itu tetap rumah yang sama," tambahnya.

Sekitar 60 persen dari kekayaan bersih Musk berasal dari sekitar 13 persen kepemilikan saham di Tesla, dan sepertiga dari saham lainnya di raksasa komunikasi SpaceX dan kurang dari 10 persen dari kepemilikannya di Twitter.

Dua kerugian harian terbesar saham Tesla selama enam bulan terakhir terjadi pada sesi perdagangan pertama setelah rilis satu-satunya laporan pendapatan Tesla tahun 2023 (pada Kamis, 20 April).

Pendapatan Iklan Seret, Elon Musk Ngeluh Arus Kas Twitter Masih Negatif

Pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk. Christophe Gateau/AFP
Pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk. Christophe Gateau/AFP

CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk yang juga menjabat sebagai CTO dan executive chairman Twitter menyebutkan bahwa arus kas perusahaan media sosial yang baru saja ia akuisisi tersebut berada di posisi negatif.

Arus kas Twitter bisa negatif karena adanya penurunan pendapatan iklan yang hampir 50 persen. Selain itu, penurunan arus kas tersebut juga disebabkan karena utang yang terlalu besar.

"Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan untuk hal lain," tulis Elon Musk dalam kicauannya di Twitter dikutip dari CNBC, Minggu (16/7/2023).

Untuk diketahui, Elon Musk mengambil alih Twitter pada Oktober tahun lalu dalam sebuah kesepakatan senilai sekitar USD 44 miliar. Dalam akuisisi tersebut,  termasuk juga utang sekitar USD 13 miliar.

Dia menjual sebagian saham Tesla senilai miliaran dolar AS untuk membiayai kesepakatan akuisisi Twitter itu.

Pada Januari kemarin, ratusan pengiklan telah mengurangi atau menghentikan belanja iklan mereka di Twitter sebagai tanggapan atas pemotongan staf yang dilakukan oleh Elon Musk di perusahaan. Penghentian belanja iklan tersebut juga  karena adanya menerapkan perubahan aturan pada platform, terutama memulihkan akun yang sebelumnya dilarang dan mengubah pendekatannya terhadap moderasi konten.

Pada April lalu Elon Musk mengatakan kepada reporter BBC bahwa sebenarnya hampir semua pengiklan telah kembali membelanjakan uangnya di Twitter. Dia juga mengklaim pada saat itu bahwa perusahaan telah impas, dan diharapkan menjadi arus kas positif dalam kuartal berikutnya.

Orang Terkaya di Dunia Luncurkan Startup Kecerdasan Buatan xAI

Elon Musk (AP Photo/Susan Walsh, File)
Elon Musk (AP Photo/Susan Walsh, File)

Miliarder sekaligus orang terkaya di dunia, Elon Musk kembali menjadi sorotan setelah meluncurkan startup barunya bernama xAI.

Melansir Channel News Asia, Kamis (12/7/2023) startup yang menggiati bidang Artificial Intelligence itu akan dipimpin oleh Musk, yang sudah menjadi CEO pembuat mobil listrik Tesla, CEO SpaceX dan pemilik Twitter. 

Tim insinyur di xAI termasuk Igor Babuschkin, mantan insinyur di DeepMind Google, Tony Wu, yang bekerja di Google, Christian Szegedy, yang juga seorang ilmuwan riset di Google, dan Greg Yang, yang sebelumnya bekerja di Microsoft.

Dan Hendrycks, yang akan menjadi penasihat tim xAI, saat ini menjabat sebagai direktur Pusat Keamanan AI dan pekerjaannya berkisar pada risiko AI.

xAI juga mengungkapkan sedang merekrut insinyur dan peneliti berpengalaman lainnya di San Francisco Bay Area, San Fransisco, Amerika Serikat.

Sebelum meluncurkan xAI, Musk telah beberapa kali menyuarakan kekhawatirkan bahwa pengembangan AI harus dihentikan sementara dan sektor tersebut memerlukan regulasi. 

Dalam acara Twitter Spaces pada Rabu malam, Musk menjelaskan rencananya untuk membangun AI yang lebih aman.  "xAI akan berusaha untuk menciptakan AI yang membangun rasa ingin tahu", kata sang miliarder. 

"Jika mencoba memahami sifat sebenarnya dari alam semesta, itu sebenarnya hal terbaik yang bisa saya dapatkan dari sudut pandang keamanan AI," ujar Musk.

Musk pada bulan Maret mendaftarkan sebuah perusahaan bernama X.AI Corp, yang didirikan di Nevada, menurut sebuah dokumen pengajuan.

Perusahaan itu mencantumkan Elon Musk sebagai direktur tunggal dan Jared Birchall, direktur pelaksana kantor keluarga Musk, sebagai sekretaris.

Pada April 2023, Musk mengatakan dia akan meluncurkan TruthGPT, untuk menyaingi Bard Google dan AI Bing Microsoft yang mencoba memahami sifat alam semesta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya