Lowongan Management Development Program Garuda Indonesia, Ini Syaratnya!

Kesempatan berkarier kali ini datang dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan penerbangan satu ini membuka lowongan kerja melalui Management Development Program 2023 yang pendaftarannya berlangsung hingga 14 Agustus 2023.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 08 Agu 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi Pesawat Terbang
Kesempatan berkarier kali ini datang dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan penerbangan satu ini membuka lowongan kerja melalui Management Development Program 2023 yang pendaftarannya berlangsung hingga 14 Agustus 2023. (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Liputan6.com, Jakarta Kesempatan berkarier kali ini datang dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan penerbangan satu ini membuka lowongan kerja melalui Management Development Program 2023 yang pendaftarannya berlangsung hingga 14 Agustus 2023.

Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu penerbangan sipil Inodnesia yang sudah berdiri sejak 26 Januari 1949. Kala itu, pada 21 Desember 1949 dilaksanakan perundingan lanjutan dari hasil Konferensi Meja Bundar antara pemerintah Indonesia dengan maskapai KLM (Koninklijke Luchtvaart Maatschappij) mengenai berdirinya sebuah maskapai nasional.

Selanjutnya Presiden Soekarno akhirnya memilih dan memutuskan Garuda Indonesia Airways sebagai nama maskapai. Nama itu pun masih melekat hingga saat ini.

Syarat

Bagi yang tertarik bergabung dalam Management Development Program 2023 Garuda Indonesia untuk mengembangkan karier, berikut disimak informasi persyaratan yang harus dipenuhi seperti mengutip laman https://career.garuda-indonesia.com/, Senin (7/8/2023).

  1. S1 atau S2 dari universitas terkemuka (lulusan baru dipersilakan melamar);
  2. Batas usia maksimal 26 tahun untuk S1 dan 28 tahun untuk S2;
  3. Memiliki prestasi akademik dan non akademik;
  4. Kemahiran berbahasa Inggris, baik lisan dan tulisan;
  5. Bersedia ditugaskan bekerja untuk Garuda Indonesia dan anak perusahaannya di seluruh Indonesia;
  6. Pribadi yang bersemangat dengan kemauan yang kuat untuk mempelajari hal-hal baru dan sikap kerja yang positif;
  7. Keterampilan kepemimpinan, interpersonal dan komunikasi yang sangat baik;
  8. Mampu bekerja secara mandiri dan dalam tim serta tetap produktif dalam lingkungan kerja yang berkecepatan tinggi.

Bagi yang tertarik bergabung dan memenuhi kualifikasi, silakan mendaftarkan diri melalui laman career.garuda-indonesia.com. Segera daftarkan diri karena lowongan ini hanya berlaku sampai 14 Agustus 2023.

Garuda Indonesia Datangkan 2 Pesawat Boeing 737-800 NG Agustus Ini

Garuda Indonesia
Ilustrasi maskapai penerbangan Garuda Indonesia saat berhenti di apron Bandara Adi Soemarmo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Garuda Indonesia akan mendatangkan dua pesawat tambahan jenis Boeing 737-800 NG pada Agustus 2023 ini. Adapun satu di antaranya sudah tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Jumat (4/8/2023) malam, setelah diberangkatkan dari Bandara Internasional Istanbul Sabiha Gökçen, Turki pada Kamis, 3 Agustus 2023.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kedatangan satu pesawat jenis Boeing 737-800 NG ini merupakan bagian dari rencana penambahan armada Garuda Indonesia sebanyak total 5 armada narrow body pada 2023.

Tujuannya, dalam rangka mengoptimalkan tren peningkatan trafik penumpang dengan memperkuat jumlah armada yang dioperasikan, seiring meningkatnya aktivitas bepergian masyarakat pasca pandemi.

"Rencana kelima pesawat ini nantinya akan menunjang optimalisasi pertumbuhan frekuensi penerbangan Garuda baik rute domestik maupun internasional di sepanjang tahun 2023, khususnya rute-rute dengan capaian positif," ujar Irfan, Minggu (6/8/2023).

Masih dalam bulan yang sama, Garuda Indonesia juga direncanakan akan kembali menerima pesawat Boeing 737-800 NG sebagai pesawat kedua yang tiba di Jakarta. Untuk kemudian masuk ke proses painting livery di GMF AeroAsia sebelum secara resmi beroperasi.

"Dengan hadirnya kedua pesawat tersebut, maka saat ini kekuatan armada Boeing 737-800 NG Garuda Indonesia sebanyak 39 armada. Sementara untuk 2 pesawat berikutnya diproyeksikan akan tiba sekitar di akhir kuartal III 2023," jelas Irfan.

Memasuki kuartal III 2023, Garuda Indonesia juga terus memperkuat jaringan penerbangan dalam waktu dekat. Seperti rencana pembukaan rute baru Denpasar-Sorong, peningkatan frekuensi penerbangan untuk rute-rute favorit yakni dari/menuju Denpasar, Surabaya, Singapura, Malang, hingga Tanjung Pinang.

"Hal tersebut turut kami selaraskan dengan optimalisasi pangsa pasar umrah melalui rute penerbangan langsung ke Tanah Suci dari sejumlah kota besar di Indonesia," pungkas Irfan.

Garuda Indonesia Incar Pertumbuhan Pendapatan Operasional hingga 87 Persen pada 2023

Garuda Indonesia Tutup 97 Rute Penerbangan
Pesawat Garuda terparkir di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengincar pertumbuhan pendapatan operasional sekitar 84 persen hingga 87 persen pada 2023. Sebab, industri penerbangan sudah mulai pulih usai meredanya pandemi COVID-19.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan, pihaknya juga membidik pertumbuhan EBITDA (Earning Before Interest Depreciation and Amortization) sebesar 20 persen sampai dengan 25 persen pada tahun ini. Dalam rangka mencapai peningkatan pendapatan, perseroan akan melakukan penguatan dan restorasi armada.

"Garuda akan fokus pada layanan penerbangan yang berorientasi meningkatkan profitabilitas," kata Irfan dalam paparan publik, Selasa (30/5/2023). 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio menegaskan, pihaknya berfokus pada pengelolaan keuangan dan menajemen risiko. Salah satunya, dalam upaya perbaikan ekuitas. 

"Posisi ekuitas terus menunjukkan perbaikan dari posisi pada 31 Desember 2021 (audited) sebelum restrukturisasi sebesar. Konsolidasi USD 6,1 miliar, kemudian pada posisi pada 31 Desember 2022 (audited) sebesar USD 1,6 miliar (secara konsolidasi)," kata Prasetio.

 

Infografis Krisis Kepak Sayap Garuda Indonesia
Infografis Krisis Kepak Sayap Garuda Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya