Begini Survei BI soal Gambaran Penjualan Eceran

Bank Indonesia mencatat kinerja penjualan eceran secara tahunan diperkirakan tetap kuat pada Juli 2023.

oleh Tira Santia diperbarui 10 Agu 2023, 12:49 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2023, 22:38 WIB
Cek Jadwal Kegiatan Operasional dan Layanan Publik BI Selama Mitigasi COVID-19
Ilustrasi Gedung Bank Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia mencatat kinerja penjualan eceran secara tahunan diperkirakan tetap kuat pada Juli 2023. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2023 sebesar 212,7, atau tumbuh positif sebesar 6,3 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan tetap kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dan Subkelompok Sandang yang tetap tumbuh positif, serta Kelompok Suku Cadang dan Aksesori yang mengalami perbaikan.

"Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diprakirakan berada pada fase kontraksi sebesar 4,6 persen (mtm)," kata Erwin dalam keterangan Bank Indonesia, Rabu (9/8/2023).

Di sisi lain untuk kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, serta Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor diperkirakan mengalami penurunan sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah periode liburan sekolah, Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), dan cuti bersama.

Sementara pada Juni 2023, IPR tercatat sebesar 222,9 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 7,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 4,5 persen (yoy).

Peningkatan terjadi pada mayoritas kelompok dengan peningkatan tertinggi yaitu pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, diikuti Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Subkelompok Sandang.

"Secara bulanan, penjualan eceran menunjukkan perbaikan meski berada pada fase kontraksi sebesar 0,3 persen (mtm)," ujarnya.

Perbaikan tersebut terjadi pada beberapa kelompok, terutama Subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, sejalan dengan peningkatan penjualan di dalam negeri diiringi dengan strategi potongan harga yang dilakukan pedagang ritel, kelancaran distribusi, dan peningkatan permintaan pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), event tengah tahun (mid year sale), serta musim liburan sekolah.

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi akan menurun pada September 2023, namun diprakirakan akan meningkat pada Desember 2023 sejalan dengan ekspektasi penjualan ke depan.

"Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2023 tercatat sebesar 115,9, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 117,7. Sementara, IEH Desember 2023 tercatat sebesar 130,0, lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 123,0," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya