Industri Pendingin dan Tata Udara Kejar Target Peningkatan TKDN

TKDN sendiri sebuah persentase nilai komponen produksi yang dibuat di dalam negeri.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Agu 2023, 19:47 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2023, 19:47 WIB
Industri pendingin dan tata udara
Industri pendingin dan tata udara Tanah Air ikut berkontribusi dalam menggapai tujuan global dalam upaya menciptakan industri yang sehat, hemat energi, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Liputan6.com, Jakarta Munas dan Seminar Expo Asosiasi Praktisi Pendingin dan Tata Udara Indonesia (APITU) Berbagi XI yang digelar di Gedung Muzdalifah Embarkasi Donohudan Boyolali, Jawa Tengah, resmi dibuka pada Jumat 11 Agustus 2023 kemarin. Dalam event tahunan yang diselenggarakan sejak tanggal 10—12 Agustus itu turut digelar pameran aneka produk pendingin dan tata udara, serta berbagai seminar.

Ketua Umum Apitu Indonesia periode 2018-2023, Moch Zainul Arifin menjelaskan, gelaran ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi seluruh anggota Apitu Indonesia, yang tersebar dari provinsi Aceh hingga Papua.

"Dari pameran ini kita mendapatkan ilmu terbaru dari perkembangan teknologi pendingin dan tata udara terbaru. Sedangkan dari seminar bertujuan untuk menambah kompetensi dari sisi sumber daya manusia (SDM) para anggota," ujarnya.

Tahun ini, gelaran munas dan seminar menitikberatkan pada produk-produk dalam negeri sehingga produk-produk tersebut memiliki daya saing yang lebih dari produk luar negeri. Menurut Zainul Arifin, hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan penggunaan produk yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

"TKDN sendiri sebuah persentase nilai komponen produksi yang dibuat di dalam negeri. Sehingga apa yang kita tampilkan dalam seminar dan pameran adalah produk dalam negeri. Ini adalah isu utamanya. Pemerintah sendiri mendukung hal itu," ujarnya.

Selain meningkatkan daya saing produk dalam negeri, acara ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia tentang pentingnya memilih produk pendingin dan tata udara yang tepat sesuai kebutuhan dan berteknologi.

Dengan begitu, industri pendingin dan tata udara Tanah Air ikut berkontribusi dalam menggapai tujuan global dalam upaya menciptakan industri yang sehat, hemat energi, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mesin Pendingin

PPnBM Diperpanjang, Industri Otomotif akan Membaik
Pekerja memeriksa kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang. Perusahaan manufaktur komponen otomotif optimistis perpanjangan PPnBM dan tren penjualan kendaraan roda empat (4 wheeler/4W) yang mulai positif. (Liputan6.com/HO/Dharma)

Selaras dengan konsep tersebut, PT. Fumira sebagai salah satu produsen baja lapis seng/galvanis (BJLS) yang biasa digunakan sebagai material ducting pada mesin pendingin dan tata udara pun terpanggil untuk ikut dalam gelaran ini.

Dalam pameran tersebut, PT Fumira mengenalkan salah satu produk unggulan mereka yaitu Fumiragrip. Produk ducting yang menggunakan material Fumiragrip ini akan membuat udara dingin yang dihasilkan mesin pendingin dan tata udara tersalurkan dengan baik. Hasilnya, suhu ruangan menjadi lebih cepat dingin sehingga energi yang dibutuhkan menjadi berkurang secara signifikan.

“Tak hanya ramah lingkungan karena bebas timbal, TKDN Fumiragrip juga sudah mencapai 58%. Fumiragrip merupakan produk lapisan seng/galvanis ramah lingkungan yang diproduksi menggunakan teknologi terkini melalui sistem Non-Oxidizing Furnace (NOF). Hasilnya, Fumiragrip dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dan tanpa mengalami perubahan warna akibat oksidasi. Selain itu, Fumiragrip ini juga memiliki kualitas pelapisan seng lock forming dengan kemampuan tekuk hingga ketebalan celah nol tanpa mengelupas. Hasilnya, produk yang menggunakan material Fumiragrip ini dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan,” terang Marketing Manajer PT Fumira, Rini Dewi Anggraeni.

 


Produk Ramah Lingkungan

Oleh karena itu, kehadiran PT. Fumira diharapkan dapat membantu tercapainya tujuan dari acara APITU secara maksimal yaitu untuk dapat meningkatkan pengetahuan praktisi pendingin Indonesia dan mengedukasi masyarakat untuk dapat memilih produk yang tepat, ramah lingkungan dan sudah memiliki TKDN tinggi.

Patut diketahui, Fumira merupakan salah satu produsen baja lembaran galvanis terbesar di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1970, Fumira terus bereksistensi sebagai produsen lembaran baja lapis seng (BjLS) melalui beragam inovasi dalam menghadapi transformasi kebutuhan konstruksi masa kini.

Fumira memproduksi dan menjual produk baja lembaran galvanis yang terintegrasi mulai dari coil, plat galvanis, beragam profil atap metal yang dapat di gunakan untuk kebutuhan atap dan dinding, hingga metal floordeck, baik polos maupun warna.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya