Indonesia Surplus Neraca Perdagangan dengan India, Filipina dan AS

BPS menunjukkan bahwa Indonesia tercatat mengantongi surplus neraca perdagangan barang senilai USD 3,12 miliar pada Agustus 2023.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 15 Sep 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2023, 12:00 WIB
FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
BPS menunjukkan bahwa Indonesia tercatat mengantongi surplus neraca perdagangan barang senilai USD 3,12 miliar pada Agustus 2023. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia tercatat mengantongi surplus neraca perdagangan barang senilai USD 3,12 miliar pada Agustus 2023.

“Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 40 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dalam Rilis BPS yang disiarkan secara daring pada Jumat (15/9/2023).

Data BPS mengungkapkan, nilai surplus neraca perdagangan pada Agustus 2023 kembali meningkat dan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, senilai USD 1,31 miliar.

Surplus neraca perdagangan di bulan Agustus ini ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yang tercatat sebesar USD 4,47 miliar.

Pada Agustus 2023, Indonesia juga mencatat surplus perdagangan dengan beberapa negara dan tiga terbesar di antaranya adalah India (surplus USD 1,42 miliar) Amerika Serikat (surplus USD 1,27 miliar) dan Filipina (surplus USD 834,2 miliar).

“Surplus terbesar dari India, didorong oleh komoditas lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, biji-logam, serta perak dan abu,” ungkap Amalia.

Defisit

Adapun defisit perdagangan dengan beberapa negara lainnya, yaitu Australia, Brasil dan Thailand.

Defisit perdagangan dengan Agustralia adalah USD 0,61 miliar dengan Brasil USD 0,47 miliar dan dengan Thailand sebesar USD 0,82 miliar.

“Defisit terdalam dengan Australia ini terutama karena didorong oleh tiga kelompok komoditas yaitu sereal, bahan bakar mineral, serta gula dan kembang gula,” Amalia mengungkapkan.


Neraca Dagang Indonesia Tembus USD 3,12 Miliar, Surplus 40 Bulan Berturut-turut

FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan impor barang dan jasa kontraksi -16,96 persen merosot dari kuartal II/2019 yang terkontraksi -6,84 persen yoy. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia tercatat mengantongi surplus neraca perdagangan barang sebesar USD 3,12 miliar pada Agustus 2023.

Angka neraca perdagangan ini lebih tinggi 1,83 persen dari bulan sebelumnya (month to month/mtm), namun lebih rendah 2,65 persen dari tahun lalu (year on year/yoy).

“Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 40 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dalam Rilis BPS yang disiarkan secara daring pada Jumat (15/9/2023).

BPS mencatat, nilai surplus neraca dagang pada Agustus 2023 kembali meningkat dan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, senilai USD 1,31 miliar.

“Namun kalau kita bandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu memang lebih rendah,” kata Amalia.

Surplus neraca perdagangan di bulan Agustus ini ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yang tercatat sebesar USD 4,47 miliar.

”Komoditas penyumbang surplus utama adalah lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja,” papar Amalia.

 


Lebih Tinggi

Neraca Perdagangan RI
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Surplus ini didapatkan dari ekspor September 2021 yang mencapai US$20,60 miliar dan impor September 2021 yang tercatat senilai US$16,23 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Surplus neraca perdagangan nonmigas Agustus 2023 bahkan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, sebesar USD 3,22 miliar.

Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD 1,34 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak.

“Defisit neraca perdagangan nonmigas pada Agustus 2023 lebih rendah dari bulan lalu dan bulan yang sama tahun lalu,” bebernya.

"Dari Januari hingga Agustus 2023 total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai USD 24,34 miliar atau lebih rendah sekitar USD 10,55 miliar dibandingkan dengan periode Januari-Agustus pada tahun sebelumnya,” tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya