Afrika Selatan dan Papua Nugini Bakal Tiru Indonesia Soal Hilirisasi

Menko Luhut menyampaikan langkah hilirisasi yang dilakukan Indonesia disebut-sebut membuat banyak negara berkembang lain berminat.

oleh Arief Rahman H diperbarui 25 Sep 2023, 21:14 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2023, 21:14 WIB
Tambang Nikel PT Vale di Sorowako
Menko Luhut menyampaikan langkah hilirisasi yang dilakukan Indonesia disebut-sebut membuat banyak negara berkembang lain berminat. (dok: Athika Rahma)

Liputan6.com, Jakarta Langkah hilirisasi yang dilakukan Indonesia disebut-sebut membuat banyak negara berkembang lain berminat. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada Papua Nugini dan Afrika yang berminat untuk mencontoh hilirisasi RI.

Luhut mengatakan, Papua Nugini sampai mengirim tim untuk mempelajari langkah hilirisasi yang dilakukan di Indonesia. Diketahui, banyak aspek yang diolah di Indonesia agar barang yang diekspor merupakan barang jadi atau setengah jadi.

"Papua Nugini, PM-nya nya bilang 'saya hadir' dia bilang 'wah banyak sekali kerja sama yang bisa kita lakukan', kita lihat hilirisasi, dia lihat misalnya kita tak mau lagi ekspor raw material, dia juga mau tiru," ujarnya dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) Road to AIS Forum 2023, di Jakarta, Senin (25/9/2023).

"Sehingga dia kirim tim ke kita juga, itu yang gak pernah kita bayangkan tadinya," sambung Menko Luhut.

Tak cuma itu, Menko Luhut mengungkap Afrika Selatan juga menyatakan minat untuk mempelajari langkah hilirisasi Indonesia. Negara itu mau mengolah lebih dulu material mentah sehingga diekspor dalam bentuk barang jadi.

"Saya lihat pidato Presiden South Africa (Cyril Ramaphosa), 'kami tidak mau lagi ekspor raw material, kami mau bikin prosesnya di dalam negeri. Kami ingin ekspor produk jadi'. ya kami senang," ucapnya.

Optimis

Dia memandang, jika Indonesia bisa berhasil mendatangkan nilai tambah dengan hilirisasi, maka besar kemungkinan negara-negara tadi juga bisa melakukannya.

"Karena mungkin mereka tidak nyaman dengan negara yang menjajah mereka dulu atau negara yang memaksa mereka harus ekspor raw material-nya. Sekarang kita dorong, eh look, kami bisa kok bikin, apa bedanya kalian dengan kami?," tegas Menko Luhut.

 

Tak Mau Didikte

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, meninjau food estate di Desa Riaria dan Desa Hutajulu, Kabupaten Humbang Hasundutan. (Dok Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, meninjau food estate di Desa Riaria dan Desa Hutajulu, Kabupaten Humbang Hasundutan. (Dok Kemenko Perekonomian)

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidan Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali menyinggung upaya Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim (climate change). Dia menegaskan, negara-negara Barat tak perlu mendikte Indonesia dalam hal tersebut.

Menko Luhut di beberapa kesempatan kerap mengungkap hal ini. Utamanya soal berbagai cara negara untuk mengatasi perubahan iklim.

"Ya kalau kita climate change itu ini kadang orang-orang barat suka merasa bahwa dia yang paling tahu. Saya bilang di banyak forum, saya bilang gak perlu ajari kami kok soal itu, kami ngerti semua, karena kami punya tanggung jawab juga," kata dia dalam Forum Merdeka Barat (PMB) 9 Road to AIS Forum 2023, di Jakarta, Senin (25/9/2023).

 

Tak Buat Kebijakan yang Merugikan

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Road to AIS Forum 2023, di Jakarta, Senin (25/9/2023). (Arief/Liputan6.com)
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Road to AIS Forum 2023, di Jakarta, Senin (25/9/2023). (Arief/Liputan6.com)

Dia menegaskan tak akan membuat kebijakan yang merugikan bagi generasi penerus Indonesia kedepannya.

"Saya berkali-kali bilang gitu, dimana-mana, kepada generasi yang akan datang Indonesia, kita gak akan buat policy yang akan menghancurkan anak cucu kami," tegasnya.

Kemudian, Luhut menyebut Indonesia telah membuktikan dengan menurunkan jumlah sampah plastik di lautan. Salah satu faktornya karena meningkatnya proses pengolahan sampah plastik di daratan.

"Kita buktikan, kita salah satu negara yang selama 4 tahun ini berhasil menurunkan jumlah plastik garbage di laut, 39 koma sekian persen, Indonesia loh, itu yang bilang bukan kita, yang bilang UN (Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB)," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya