Harga Emas Dunia Terbang, Sempat Tembus Level Termahal

Harga emas dunia di pasar spot naik 0,4% menjadi USD 1.994,28 per ounce, setelah mencapai sesi tertinggi USD 2.003,69.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Nov 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2023, 07:00 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi USD 1.994,28 per ounce, setelah mencapai sesi tertinggi USD 2.003,69. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Lonjakan harga emas didorong dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury melemah setelah data pekerjaan AS yang lemah memperkuat ekspektasi bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (4/11/2023), harga emas dunia di pasar spot naik 0,4% menjadi USD 1.994,28 per ounce, setelah mencapai sesi tertinggi USD 2.003,69. 

Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3% ke level USD 1.999,2.

Pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan Oktober, sementara inflasi upah melambat. Hal ini menunjukkan adanya pelonggaran dalam kondisi pasar tenaga kerja. Data menunjukkan pengusaha menambah 150.000 pekerjaan pada bulan Oktober, di bawah perkiraan para ekonom sebesar 180.000.

“Jika pasar tenaga kerja mulai memburuk, The Fed tidak akan mampu melanjutkan jalur hawkishnya. Data tersebut memperkuat gagasan jeda The Fed, yang membantu harga emas,” kata Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures Chicago, Phillip Streible.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan dengan imbal hasil nol.

Kurs Dolas AS Melemah Menambah Kilau Harga Emas

Menambah kilau harga emas, indeks dolar turun 1% dan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah lebih dari satu bulan setelah data tersebut dirilis.

Para pedagang sekarang memperhitungkan kemungkinan 95% bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Desember, menurut alat CME FedWatch.

“(Level) USD 2.000 adalah penghalang psikologis yang besar (untuk harga emas) dan indikator momentum menunjukkan hal itu mungkin merupakan sebuah perjuangan saat ini," kata Analis Pasar Senior di OANDA Craig Erlam.

 

Konflik Israel-Hamas Palestina

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Investor juga mengawasi konflik Timur Tengah antara Israel-Hamas Palestina. Harga emas naik lebih dari 7% di bulan Oktober karena permintaan safe-haven.

“Meskipun perdamaian tidak mungkin terwujud, situasinya mungkin tidak akan berubah menjadi konflik regional dalam jangka pendek. Mengingat emas mengalami pergerakan yang luar biasa dalam sebulan terakhir, kita bisa melihat beberapa konsolidasi atau bahkan sedikit kemunduran,” kata Tai Wong, Pedagang Logam Independen di New York.

Sementara itu, harga perak di pasar spot naik 2% menjadi USD 23,21 per ounce, harga platinum naik 1,5% menjadi USD 932,78 dan harga paladium bertambah 1,8% menjadi USD 1.119,21.

 

 

Segini Harga Emas Hari Ini di Pasar Dunia, Saatnya Beli atau Jual?

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Sebelumnya, harga emas sedikit berubah dipicu pelemahan Dolar AS dan imbal hasil Treasury di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunganya. Sementara investor juga menunggu data non-farm payrolls AS untuk isyarat lebih lanjut.

Harga emas hari ini di pasar spot diperdagangkan mendekati garis datar di posisi USD 1.981,69 per ounce. Sementara emas berjangka AS naik 0,1% menjadi USD 1.989,20 per ounce.

Hal yang membantu daya tarik emas batangan, indeks dolar tergelincir, dan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah dalam tiga minggu.

"Harga emas menguat karena ada tanda-tanda keretakan di pasar tenaga kerja AS, yang mungkin menandakan The Fed mundur sepenuhnya dari kenaikan suku bunga," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures melansir CNBC, Jumat (3/11/2023).

Data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS meningkat secara moderat karena pasar tenaga kerja terus menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang signifikan.

The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu karena para pengambil kebijakan mempertimbangkan apakah kondisi keuangan mungkin cukup ketat untuk mengendalikan inflasi.

Menurut FedWatch Tool dari CME Group, Pasar sekarang memantau 85% peluang untuk The Fed menjeda kenaikan suku bunga lagi pada bulan Desember.

Investor juga akan memantau laporan non-farm payrolls AS yang akan dirilis pada hari Jumat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai jalur kebijakan bank sentral AS.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan.

 

Melampaui USD 2.000

Harga Emas Hari Ini Stabil
Replika emas logam mulia di Butik Emas LM ANTAM, Jakarta,Senin (19/10).Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam pada perdagangan Senin, 19 Oktober 2020, stabil sejak dua hari lalu. "Harga emas batangan satu gram Rp 1.008.000. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas naik lebih dari 7% pada bulan Oktober dan melampaui level penting  USD 2.000 per ons di minggu lalu karena permintaan safe-haven di tengah meningkatnya kerusuhan di Timur Tengah.

“Emas sudah memperhitungkan risiko geo-politik. jika perang meluas, maka harga akan mendapat keuntungan lebih besar,” tambah Haberkorn.

Sementara harga perak di pasar spot turun 1% menjadi USD 22,75 per ounce. Harga platinum turun 0,2% menjadi USD 918,71, dan paladium naik kurang dari 0,1% menjadi USD 1.103,6418.

Saham produsen logam mulia yang berbasis di Johannesburg, Sibanye Stillwater, turun lebih dari 3% setelah perusahaan tersebut mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan perubahan lebih lanjut di tambang paladium AS untuk menyesuaikan operasi dengan harga logam yang turun lebih cepat dari yang diperkirakan.​

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya