Industri Hulu Migas Perlu Sentuhan Teknologi untuk Tingkatkan Produksi

Industri hulu minyak dan gas bumi (Migas) membutuhkan teknologi untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan produksi, hal tersebut pun menjadi peran penting di tengah kebutuhan yang meningkat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Nov 2023, 21:10 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2023, 21:10 WIB
lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Industri hulu minyak dan gas bumi (Migas) membutuhkan teknologi untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan produksi, hal tersebut pun menjadi peran penting di tengah kebutuhan yang meningkat.

Deputi Ekspoitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengatakan, adopsi AI di industri hulu migas sudah menjadi kebutuhan penting agar industri ini dapat terus bertahan dan berkembang. Saat ini, peranan teknologi akan sangat menentukan dalam mencapai keberhasilan bisnis, termasuk di industri hulu migas.

"Dengan jumlah aset yang banyak dan jumlah tenaga kerja yang terbatas, digitalisasi memegang peranan penting dalam kegiatan Operasi," kata Wahju, di Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Salah satu produsen Migas nasionalPGN Saka sebagai afiliasi PGN Subholding Gas Pertamina telah berhasil ciptakan inovasi teknologi dalam kegiatan operasi bernama ESP Predictive Solution (ESPresso). Inovasi ini merupakan solusi PGN Saka yang ditawarkan untuk internal dan utilisasi open-source meliputi dua aspek kunci yakni Anomaly Detection dan prediksi Remaining Useful Life (RUL).

"Sejak tahun 2014, PGN Saka secara bertahap terus meningkatkan pemanfaatan teknologi Digital dalam rangka mencari dan menjaga Produksi Hidrokarbon dari perut bumi," Ungkap Direktur Utama PGN Saka, Medy Kurniawan.

PGN Saka menerapkan ide dengan menggabungkan teknologi, keahlian, dan machine learning dalam inovasi ESPresso, guna mengembangkan sistem peringatan dini untuk memantau kinerja pompa Electrical Submbersible Pump (ESP) yang dipasang di sumur produksi PGN Saka serta memprediksi RUL sebagai deteksi waktu yang diperlukan untuk penggantian unit/komponen dari ESP tersebut.

 

 

Machine Learning

Ini Setiap Kali Perusahaan Hulu Migas Investasi US$1
Perusahaan-perusahaan hulu migas sering dianggap hanya berperan menyediakan pasokan energi dan menghasilkan penerimaan negara

Dengan demikian, akan menghasilkan solusi kolaborasi internal pertama untuk memberikan pengetahuan dalam penggunaan machine learning dan pemahaman kinerja melalui wawasan berbasis data.

Di tahun 2023, PGN Saka juga telah mencanangkan program Digital Twin di Wilayah Kerja Pangkah. Digital Twin merupakan replika dari Fasilitas Produksi Migas berupa tampilan model 3 Dimensi, yang terkoneksi dengan Real-time Sensor dan berbagai Informasi pendukung seperti laporan inspeksi, dokumen teknis, gambar equipment, data drawing dan PNID diagram.

Proses Transformasi Digital di PGN Saka dimotori oleh para Perwira dan Pertiwi dengan berbagai latar belakang, seperti Operations, Engineering dan Information Technology. Kali ini, inovasi ESPresso digagas oleh Arif Afandy, Risma Yudhanto, Ifani Ramadhani (Operations Engineering), Raditia Wiyadi (IT), dan Harris Pramana (Subsurface).

 

Teknologi Digital

Hadapi Cuaca Ekstrim, Ditjen Migas Minta Badan Usaha Susun Upaya Mitigasi
Minyak dan Gas Bumi

“PGN Saka aktif untuk melibatkan teknologi digital dalam menjalankan kinerja operasi sekaligus untuk menghadapi tantangan bisnis dan operasi. Dalam hal ini tidak lepas dari peran penting SDM, sehingga pengelolaan SDM kami lakukan dan kelola berkelanjutan untuk kemajuan PGN Saka dalam bisnis energi nasional sektor hulu lebih baik lagi,” tutup Medy.

Berkat inovasi Espresso, PGN Saka berhasil meraih Juara 1 Lomba Hackaton SKK Migas dalam kategori Proof of Concept - Advanced Level Pemanfaatan AI/ML terkait inovasi digital di Industri Hulu Migas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya