Harga Cabai Rawit Merah di Jakarta Tembus Rp 104.700 per Kg, Makin Pedas!

Harga komoditas cabai semakin terus menggila dan mengalami lonjakan. Harga jual beberapa jenis di DKI Jakarta seperti cabai rawit merah bahkan tembus di atas Rp 100.000 per kg.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 27 Nov 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2023, 10:30 WIB
Mulai Tak Wajar, Harga Cabai-cabaian di Purwakarta Semakin Pedas
Komoditas cabai rawit yang saat ini mengalami kenaikan harga cukup signifikasn. Foto (Liputan6.com/Asep Mulyana)

Liputan6.com, Jakarta Harga komoditas cabai semakin terus menggila dan mengalami lonjakan. Harga jual beberapa jenis di DKI Jakarta seperti harga cabai rawit merah bahkan tembus di atas Rp 100.000 per kg.

Mengutip informasi harga pangan di Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP), Senin (27/11/2023), harga rawit merah di pasar Jakarta bertengger di Rp 104.700 per kg.

Di tingkat nasional, cabai rawit merah juga mengalami lonjakan meskipun harganya masih di bawah Rp 100.000 per kg. Komoditas tersebut naik Rp 200 (0,23 persen) dari Rp 85.300 per kg jadi Rp 85.500 per kg.

Senada, harga cabai merah keriting di Jakarta melambung 0,51 persen dari Rp 88.518 per kg jadi Rp 88.973 per kg. Sementara di harga rata-rata di pasar nasional juga naik Rp 300 (0,45 persen) dari Rp 67.000 per kg jadi Rp 67.300 per kg.

Kenaikan juga dialami cabai merah besar di pasaran Jakarta, yang naik Rp 455 (0,55 persen) dari 83.336 per kg jadi Rp 83.791 per kg. Sementara di tingkat nasional komoditas serupa bertahan di angka Rp 65.400 per kg.

Kenaikan harga juga dirasakan produk bawang putih, yang naik Rp 454 (1,13) persen dari Rp 40.155 per kg jadi Rp 40.609 per kg. Meskipun di pasaran nasional harganya masih bertengger di Rp 36.600 per kg.

Sementara harga bawang merah di Jakarta tak berubah di kisaran Rp 38.000 per kg, sedangkan di tingkat nasional justru turun Rp 100 (minus 0,32 persen) dari Rp 30.900 per kg jadi Rp 30.800 per kg.

Lonjakan harga juga dialami produk telur ayam ras, dimana di Jakarta itu dibanderol Rp 27.664 per kg, naik 0,33 persen dari sebelumnya Rp 27.573 per kg. Sementara di nasional harganya turun minus 0,34 persen dari Rp Rp 29.400 per kg jadi Rp 29.300 per kg.

Berikut daftar harga pasar untuk produk lainnya, Senin (27/11/2023):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

  • gula pasir: naik 1,75 persen dari Rp 15.591 per kg jadi Rp 15.864 per kg (Jakarta), naik 0,59 persen dari Rp 16.900 per kg jadi Rp 17.000 per kg (nasional)
  • minyak goreng kemasan: tetap Rp 20.400 per liter (Jakarta), tetap Rp 20.600 per liter (nasional)
  • daging sapi: naik 0,13 persen dari Rp 142.727 per kg jadi Rp 142.917 per kg (Jakarta), turun 0,07 persen dari Rp 136.700 per kg jadi Rp 136.600 per kg (nasional)
  • daging ayam ras: turun 0,68 persen dari Rp 33.612 per kg jadi Rp 33.383 per kg (Jakarta), turun 0,28 persen dari Rp 35.600 per kg jadi Rp 35.500 per kg (nasional)

Masyarakat Mengeluh Harga Pangan Naik: Uang Rp 1 Juta Sebulan Tak Cukup

Pasar Agung Depok
Harga pangan saat ini beberapa komoditasnya sedang mengalami kenaikan, salah satunya harga cabai di Pasar Agung, Depok kembali merangkak naik menjadi Rp 100 ribu per kilogram (kg) pada Rabu, 22 November 2023. (Liputan6.com/Amira Fatimatuz Zahra)

Harga pangan di sejumlah daerah terpantau mengalami kenaikan, mulai dari beras hingga cabai rawit merah. Ternyata, beberapa warga pun mengeluh akibat kenaikan harga pangan ini.

Salah satunya diungkap oleh Waluyo, seorang warga di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan. Dia mengaku cukup terbebani dengan kenaikan harga pangan, utamanya yang sering dikonsumsi.

Dia mengaku, untuk keperluan belanja bulanan biasanya bisa terpenuhi dengan biaya Rp 1 juta. Namun, karena adanya kenaikan jadi perlu mengambil dari alokasi dana lainnya.

"Iya, sekarang sembako pada naik semua. Beras naik, cabai naik, gula naik, bikin berat. Soalnya kan yang biasanya uang 1 juta bisa cukup buat beli sembako sebulan jadi kurang dan harus ngeluarin uang dari cost lainnya," ungkap dia kepada Liputan6.com, Minggu (26/11/2023).

Dia khawatir kenaikan harga ini bisa berlanjut hingga momen pergantian tahun. Pasalnya, pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) biasanya harga pangan ikut naik imbas meningkatkan permintaan.

"Takutnya belum sampai Desember aja harga udah gila apalagi nanti pas nataru," tegasnya.

Keluhan Lain

Senada dengan Waluyo, seorang warga Bogor, Jenar mengalami keluhan yang serupa. Biaya belanja Rp 50 ribu yang dikantonginya untuk satu hari, kini hanya bisa membeli beberapa jenis bahan pangan.

Dia pun meminta pemerintah untuk turun tangan guna mengendalikan harga di pasaran.

"Harapanya sih pemerintah bisa jaga fluktuasi harga buat masyarakat apalagi menjelang akhir tahun. Kalau bisa pemerintah intervensi ke pasar deh supaya harga-harga bahan pokok bisa stabil dan tidak memberatkan masyarakat," keluhnya.

 


Harga Bahan Pangan Naik

harga gula alami kenaikan
Menurut pedagang kenaikan gula ini masih cenderung wajar karena harganya masih tidak sedrastis bahan pangan lain seperti cabai maupun bawang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diberitakan sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat banyak bahan pangan yang mengalami kenaikan beberapa waktu belakangan ini. Padahal, biasanya harga pangan naik ketika permintaan melonjak seperti pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Sekretaris Jenderal IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengaku heran kenaikan harga pangan terjadi jauh hari sebelum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Dia mencatat harga cabai hingga gula masih terus mengalami kenaikan.

"Kalau bicara tren, tren ini sebenarnya belum cukup terlihat permintaan yang tinggi. Kecuali kita 1 minggu memasuki natal dan tahun baru, ini kan permintaan akan 2 kali lipat, tapi di November ini kenapa beberapa komoditas ini mengalami kenaikan," ujar Reynaldi kepada Liputan6.com, Jumat (24/11/2023).

 

Infografis Harga Cabai
Di balik harga cabai Jakarta yang melambung (liputan6.com/Deisy)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya