Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mempersilakan perusahaan pengelola bandara terbesar kedua di Uni Emirat Arab, Abu Dhabi Airports untuk ikut mengelola Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati.
Dalam pengelolaan Bandara Kertajati, Arya buka kemungkinan jika Abu Dhabi nantinya bakal membentuk perusahaan patungan atau Joint Venture (JV) dengan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (Perseroda) atau PT BIJB dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II.
Baca Juga
"Bisa aja, JV bisa kayak di (Bandara) Kualanamu," ujar Arya saat ditemui selepas acara peresmian Vending Machine UMKM Binaan Bank BRI di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Mengutip pernyataan Direktur Utama AP II sebelumnya, BUMN pengelola bandara tersebut saat ini memegang 25 persen pemilikan saham Bandara Kertajati. Sementara mayoritasnya dipegang oleh PT BIJB.
Advertisement
Nantinya, investor asing bakal meraup porsi saham maksimal 49 persen. Jika skenario itu terjadi, asing akan jadi pemegang dominan disusul BIJB dan AP II.
Ditawarkan Menhub
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sendiri telah menawarkan Abu Dhabi Airports untuk menjadi mitra strategis pengembangan Bandara Kertajati. Tawaran itu diberikan saat Menhub melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Sabtu, 25 November 2023.
Dalam kunjungan itu, Menhub bertemu dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohammed Al Mazroei dan Chief Executive Officer (CEO) Abu Dhabi Airports Sheikh Mohammed.
"Setelah pertemuan ini kami berharap Abu Dhabi Airport menangkap peluang kerja sama untuk mengembangkan Bandara Kertajati, bersama dengan BIJB dan AP II selaku pengelola bandara," ujar Menhub Budi Karya Sumadi.
Â
Pengganti Bandara Husen Bandung
Menhub menjelaskan, Bandara Kertajati merupakan bandara baru yang dibangun untuk menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat.
"Secara grand design, Bandara Kertajati akan memiliki fasilitas cargo village, maintenance, repair, and overhaul (MRO), serta area komersial," paparnya.
Menhub juga mengungkapkan, Bandara Kertajati diproyeksikan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta, yang memiliki pasar potensial untuk pariwisata, umroh dan haji, kargo, serta aerocity.
"Bandara Kertajati akan membuka peluang bagi mitra strategis untuk membeli saham dengan porsi maksimal 49 persen," ungkapnya.
Â
Advertisement