Liputan6.com, Jakarta - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII siap menjamin berbagai proyek infrastruktur yang tengah dikembangkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur. Biasanya, penjaminan ini menjadi salah satu syarat yang diminta investor swasta atau asing jika ingin membangun proyek yang dicanangkan oleh pemerintah.
"Walaupun saat ini belum dieksekusi, tapi pembahasannya sudah dimulai," kata Direktur Utama PT PII Muhammad Wahid Sutopo dalam acara Media Briefing di Gedung DJKN, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2023).
Baca Juga
Bahkan, PT PII sudah menyiapkan skema penjaminan proyek infrastruktur di IKN. Nantinya, skema penjaminan infrastruktur di IKN diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tersendiri.
Advertisement
"Untuk (penjaminan) IKN, memang saat ini sudah disiapkan skemanya penjaminan. IKN itu ada skema tersendiri, PMK," bebernya.
PT PII sendiri tidak memberikan penjaminan kepada seluruh proyek infrastruktur di IKN. Meski demikian, PT PII akan bersikap terbuka kepada investor yang terlibat untuk berinvestasi di IKN.
"Memang tidak semua infrastruktur kita terlibat, sesuai kebutuhan pemerintah. Tapi, jika diperlukan skema penjaminan, pada saat ini, sekarang sudah dilakukan pembahasan dan persiapannya," pungkas Sutopo.
Sebelumnya, Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia membantah anggapan bahwa investor asing enggan berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dia menyebut, sejumlah perusahaan dari negara-negara Timur Tengah dan Asia Tengah sedang mengantre menanamkan modalnya di IKN. Rencananya, mereka bisa mulai masuk pasca upacara perayaan 17 Agustus 2024.
"Negaranya kan dari Uni Emirat Arab, China, Korea. Mereka kan masuk dalam tahap kedua, setelah tahap pertama ini selesai, setelah kita upacara 17 Agustus. Tapi tanahnya sudah di-clear-kan," ungkapnya.
Melansir laporan Otorita IKN, hingga November 2023 minat investasi ke IKN telah membuahkan 305 surat pernyataan minat (Letter of Intent/LoI), baik dalam dan luar negeri. Terhitung sudah ada 21 investor yang melakukan groundbreaking dengan nilai investasi sebesar Rp 35 triliun.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Ganjar Pranowo Sebut Banyak Calon Investor yang Hubungi Ingin Investasi di IKN
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengungkap banyak investor yang ingin berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal itu disampaikan, saat Ganjar Pranowo berkunjung ke IKN, pada Kamis (7/12/2023).
Ganjar mengatakan, timnya beberapa kali menerima telepon dari investor yang punya niat untuk menanamkan modal di IKN.
"Ya mulai banyaklah para investor, negara-negara sahabat mulai berkomunikasi dengan tim kita, ngobrol dengan tim kita," kata Ganjar kepada wartawan.
Namun, Ganjar mengaku, investor masih menahan diri untuk berinvestasi di IKN. Menurut dia, para investor ini masih menunggu hasil Pemilu 2024.
"Investor wait and see saya kira karena menunggu iklim politik aja. Iya itu aja, pasti wait and see-nya karena itu," ujar dia.
Ganjar mengatakan, cukup beralasan jika investor memilih masuk ke IKN setelah pemilu berakhir. Karena, kata dia mereka pasti membutuhkan kepastian hukum.
"Dan ini problem besar. Maka ketika saya bersama Pak Mahfud insyaallah ini jadi energi buat kami buat indonesia. Karena kami mempunyai komitmen yang sama untuk memberantas korupsi, untuk membuat kepastian hukum dan menegakkannya," tandas Ganjar.
Advertisement
Tegaskan Bakal Lanjutkan Pembangunan IKN
Ganjar Pranowo menegaskan, akan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara bila terpilih menjadi presiden. Ganjar pun mengaku akan menyusun kembali skema pendanaan untuk IKN.
Menurut dia, pembangunan kompleks Istana Kepresidenan dan gedung pemerintah sebaiknya menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN. Ganjar mengatakan, karena itu nanti akan menjadi aset negara.
"Kita prioritaskan adalah kekuatan kita dulu. Kalau kemudian sektor-sektor pemerintah, dalam arti aset yang mesti dibangun, kita optimalkan dari anggaran kita," kata Ganjar saat berkunjung ke IKN, Kamis (7/12/2023).
Ganjar melanjutkan, kedua melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Dalam pembangunan IKN, skema KPBU ini harus menjamin insentif, kemudahan, dan kepastian untuk penanam modal.
"Model public-private partnership, bisa kita berikan, maka mereka mesti kita ajak dan itu cerita insentif, cerita kemudahan, cerita kepastian," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, IKN adalah cerita masa depan Indonesia tentang modernitas, kemajuan peradaban, partisipasi, ekonomi hijau industri kreatif, industri digital dan masa depan anak-anak maka inilah transformasi Indonesia yang diwujudkan dalam satu area.
Ganjar Akan Diskusi dengan Jokowi
"Mudah-mudahan ini memberikan semangat kepada kita semuanya bahwa kita bisa melakukan lompatan itu prinsip visi yang mesti kita dorong bersama untuk menyukseskan IKN ini," ujar dia.
Ganjar mengatakan, Ibu Kota Nusantara pembahasannya pasti sangat panjang. Karena itu, dia akan terus berdiskusi dengan presiden-presiden terdahulu, termasuk Joko Widodo.
Ganjar mengungkapkan ia sangat dekat dengan Jokowi, bahkan dalam beberapa kali kesempatan sering bertukar pikuran tentang IKN.
"Beliau ini punya konsen yang luar biasa. Maka saya tanpa bermaksud mengklaim saya mungkin cukup paham apa yang disampaikan oleh beliau," ucap dia.
Advertisement