Liputan6.com, Jakarta Setelah menggelar pre-event Road Safety Rangers (RSR) Training 2023 pada 24-25 Oktober 2023 yang berupa pelatihan Safety Driving dan Eco Driving, Jasa Marga melanjutkan rangkaian program RSR 2023 dengan menggelar acara puncak dengan tema “ Safety Driving with Electric Vehicles for Sustainable Transport” bertempat di Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC) dan Gedung Pewayangan Kautaman Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti menjelaskan bahwa program Road Safety Rangers 2023 masih menekankan pada keamanan dan keselamatan berkendara yang kemudian dilengkapi dengan komitmen Jasa Marga dalam mendukung upaya Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
Baca Juga
Jasa Marga menjamin Service Excellence kepada masyarakat dengan membangun kolaborasi dan sinergi tidak hanya dengan pemangku kebijakan ataupun operator jalan tol lainnya, namun juga dengan elemen masyarakat yang diwakili oleh para komunitas otomotif.
Advertisement
“Saat ini kita dihadapkan pada masalah global berupa isu keberlanjutan lingkungan dengan meningkatnya emisi karbon dan polusi udara. Penggunaan mobil listrik merupakan salah satu alternatif solusi transportasi berkelanjutan. Jasa Marga turut mendukung percepatan penggunaan mobil listrik dengan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 15 lokasi rest area jalan tol Jasa Marga Group," ungkap dia dikutip Senin (11/12/2023).
"Dengan meningkatnya jumlah pengguna mobil listrik, kebutuhan untuk mengemudi mobil listrik secara aman dan berkeselamatan juga semakin penting. Kami berharap safety campaign melalui program RSR kali ini dapat turut berkontribusi membangun ekosistem transportasi berkelanjutan” ujar Fitri.
Aspek Keberlanjutan
Senada dengan Fitri, Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono menyebutkan pembangunan infrastruktur jalan tol berkelanjutan menjadi kewajiban Pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), tidak hanya berkeselamatan tapi juga memperhatikan aspek lingkungan berkelanjutan. Namun demikian, peran aktif masyarakat juga sangat diperlukan untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan.
“Komitmen Pemerintah dan BUJT telah diwujudkan dengan penggunaan material jalan tol yang ramah lingkungan, penggunaan PLTS salah satunya di Jalan Tol Bali Mandara hingga penyediaan SPKLU di rest area. Dengan adanya program edukasi keselamatan berkendara dari Jasa Marga dapat membantu pemerintah dalam upaya menciptakan awareness terhadap keselamatan berkendara dan penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Semoga kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan target peserta yang lebih luas serta memberikan manfaat yang lebih besar,” tambahnya.
Infrastruktur Jalan Tol
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN, Hendrika Nora Osloi Sinaga menyebutkan program safety campaign yang rutin digelar oleh Jasa Marga ini merupakan salah satu wadah yang edukatif dan informatif untuk masyarakat.
Melalui RSR, masyarakat diajak untuk mengenal bahwa infrastruktur jalan tol telah didesain dengan mempertimbangkan keselamatan para pengendara. Tidak hanya itu, tahun ini program edukasi keselamatan berkendara ini juga dilengkapi dengan agenda keberlanjutan transportasi yang menjadi fokus Pemerintah.
“Berkendara aman, selamat sekaligus peduli terhadap lingkungan bukan hanya tanggung jawab Pemerintah maupun Operator Jalan Tol, tetapi juga tanggung jawab diri kita masing-masing. Ke depannya, kami berharap para peserta training maupun anggota komunitas dan adik-adik pelajar dapat menjadi influencer berkendara aman di lingkungan terdekat,” ujar Nora.
Professional Safety Engineer Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan M.T mengatakan dengan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang semakin pesat, masyarakat perlu dibekali dengan analisa potensi risiko pada kendaraan listrik sehingga memiliki standardisasi keamanan yang dapat mendukung praktik berkendara berkeselamatan.
“Masyarakat seharusnya dapat melakukan pengecekan baterai secara berkala, memastikan material dan instalasi kelistrikan sesuai standar serta mengenali sistem discharging apabila kendaraan mengalami insiden. Faktor human error seperti penurunan kewaspadaan dan potensi risiko lain seperti microsleep, lane hogger, aqua planning, pecah ban hingga memastikan berkendara dengan jarak aman juga penting untuk diantisipasi. Tentunya potensi risiko ini dapat diminimalisir jika pengguna memahami instrumen kendaraannya, kembali membaca manual book sehingga dapat mengurangi malfunction saat berkendara,” ujar Ahmad Wildan.
Advertisement
Kendaraan BBM dan Listrik
Di kesempatan yang sama, Executive Director and Chief Instructor Indonesian Defensive Driving Center Ir. Bintarto Agung mengatakan, ada perbedaan yang cukup signifikan antara mengendarai kendaraan berbahan bakar minyak maupun listrik meskipun prinsipnya sama.
Kendaraan listrik memiliki direct control sehingga diperlukan sosialisasi mengenai sistem dan spesifikasi kendaraan listrik sehingga meningkatkan pengetahuan untuk membangun budaya keselamatan transportasi yang lebih baik.
“Yang paling penting untuk menjadi defensive and responsible driver memerlukan pemahaman tentang etika berkendara, saya sering menyebutnya sikap 4A Allert, Aware, Attitude dan Anticipation. Tidak hanya itu masyarakat perlu menyiapkan rencana perjalanan yang detail dan baik, mempelajari spesifikasi kendaraan listrik hingga memahami peraturan lalu lintas demi keselamatan berkendara,” ujar Bintarto.
Selanjutnya dalam acara RSR 2023 juga menghadirkan beragam hiburan mulai dari Stand up Comedy dari Mei Mahatthir Gamayel dan juga music performance oleh Idgitaf.
Pembangunan Berkelanjutan
Road Safety Rangers merupakan gerakan safety campaign yang telah dilaksanakan rutin sejak tahun 2017, dengan branding baru untuk kegiatan Tertib Berlalu Lintas, dengan mengusung konsep acara dan target peserta yang berbeda.
Melalui Program RSR 2023, Jasa Marga juga menunjukkan dukungannya terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Program RSR bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai keselamatan dalam berkendara serta meningkatkan kesadaran serta peran masyarakat dalam mendukung misi praktik pembangunan yang berkelanjutan.
Melalui praktik Environment, Social and Governance (ESG) untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), Jasa Marga melanjutkan komitmennya dalam mewujudkan pengusahaan jalan tol yang andal, aman dan nyaman, berwawasan lingkungan serta berkelanjutan. Upaya ini juga dilengkapi dengan implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang sesuai dengan strategi bisnis Perseroan yang berbasis sustainable corporation.
Advertisement