Mentan Amran Dampingi Presiden Jokowi Sapa Puluhan Ribu Petani, Penyuluh & Babinsa se-Jawa Tengah

Pada kesempatan yang sama, Mentan Amran mengatakan produksi pangan dalam setahun terakhir menghadapi tantangan besar, seperti perubahan iklim, sehingga Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan berbagai pihak berupaya meningkatkan pertanaman guna mencapai target produksi yang sudah ditetapkan.

oleh stella maris diperbarui 14 Des 2023, 14:54 WIB
Diterbitkan 14 Des 2023, 14:46 WIB
Kementan
Mentan Amran Dampingi Presiden Jokowi Sapa Puluhan Ribu Petani, Penyuluh & Babinsa se-Jawa Tengah/Istimewa.

Liputan6.com, Pekalongan Puluhan ribu petani, penyuluh dan Babinsa se-Jawa Tengah bertemu langsung Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran). Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi mengajak petani tingkatkan produksi pangan sehingga mampu mendongkrak kesejahteraan petani. 

"Dunia sekarang ini sedang krisis pangan, karena pandemi belum selesai, memperbaiki ekonomi belum selesai, sudah masuk perubahan iklim sehingga ada gelombang panas yang panjang, menyebabkan banyak gagal panen di semua negara dan sekarang ini terjadi krisis pangan, harga pangan naik," kata Presiden Jokowi di Alun Alun Kajen, Pekalongan.

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi mengatakan ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina juga berdampak pada petani, karena bahan baku industri pupuk di Indonesia berasal dari negara tersebut. Kendala ini menjadikan harga pupuk meningkat. 

 

Kementan
Mentan Amran Dampingi Presiden Jokowi Sapa Puluhan Ribu Petani, Penyuluh & Babinsa se-Jawa Tengah/Istimewa. Mentan Amran Dampingi Presiden Jokowi Sapa Puluhan Ribu Petani, Penyuluh & Babinsa se-Jawa Tengah/Istimewa.

"Akan tetapi akhir 2023 dan awal 2024, Menteri Pertanian akan pantau terus agar tidak ada masalah dilapangan. Subsidi pupuknya akan saya tambah karena supply pupuknya juga ada. Berapa? Sebentar saya akan umumkan, tunggu saya ketemu Menteri Keuangan ya," kata Jokowi. 

Pada kesempatan yang sama, Mentan Amran mengatakan produksi pangan dalam setahun terakhir menghadapi tantangan besar, seperti perubahan iklim, sehingga Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan berbagai pihak berupaya meningkatkan pertanaman guna mencapai target produksi yang sudah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. 

"Kami laporkan Pak Presiden dulu produksi pangan kita 34 juta ton menurun menjadi 30 juta ton sehingga kita harus impor, ini kami harus kembalikan produksinya, terlebih kami sudah keliling selama 40 hari, Jawa Tengah menjadi Provinsi ke 10 yang kami datangi untuk mengecek dan diskusi dengan petani terkait kendala peningkatan produksi pangan, "kata Mentan Amran. 

 

Kementan
Mentan Amran Dampingi Presiden Jokowi Sapa Puluhan Ribu Petani, Penyuluh & Babinsa se-Jawa Tengah/Istimewa.

Lebih lanjut, Mentan Amran menyebut kendala pertama bagi para petani dalam peningkatan produksi pangan adalah volume pupuk, kedua, petani yang tanam 2 kali hanya boleh ambil pupuk 1 kali, dan ketiga, benih unggul serta mesin alat pertanian yang sudah lama sehingga kurang produktif. 

"Kami sudah ketemu penyuluh, penyuluh kami ada sebanyak 20 ribu, Babinsa 70 ribu, keluhannya satu lagi Pak yakni kalo bisa BOP penyuluh dinaikkan dan atas perintah Bapak Presiden, BOP sekarang sudah dinaikkan," ujar Mentan Amran. 

Sementara itu, Pj.Gubernur Jawa Tengah(Jateng), Nana Sudjana melaporkan bahwa kegiatan pembinaan penyuluh pertanian dan petani di Provinsi Jawa Tengah ini dihadiri sekitar 25.000 orang yang terdiri dari penyuluh pertanian, petani, Babinsa, distributor pupuk di wilayah Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, Nana juga berharap, terkait bidang pertanian, penyuluh dan petani dapat saling bersinergi dengan Babinsa. 

"Sinergi itu akan menjadikan sektor pertanian semakin maju dan kami harapkan ke depan kita mampu meningkatkan produksi di Jawa Tengah dan InsyaAllah akan menyejahterakan masyarakat," ujar Nana.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya