Liputan6.com, Jakarta - Permintaan emas global di luar perdagangan over-the-counter (OTC) turun 5 persen menjadi 4.448,4 metrik ton pada tahun 2023. Penurunan ini terjadi karena ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Hal itu diungkapkan oleh Dewan Emas Dunia (WGC).Â
Melansir Channel News Asia, Jumat (2/2/2024)Â tetapi Dewan Emas Dunia juga melihat permintaan emas tetap kuat dibandingkan dengan rata-rata selama 10 tahun terakhir.
Baca Juga
"Meskipun tidak sekuat pada 2022, namun (permintaan emas) secara substansial lebih tinggi dibandingkan sebelum tahun 2022 dan melampaui ekspektasi kami," kata John Reade, ahli strategi pasar di WGC.
Advertisement
"Ini adalah angka yang sangat mengesankan," ungkapnya.
Konflik yang sedang berlangsung, ketegangan perdagangan dan lebih dari 60 pemilu yang berlangsung di seluruh dunia kemungkinan akan mendukung permintaan emas tahun ini, menurut WGC, dan mengkompensasi potensi pukulan terhadap pembelian perhiasan di tengah tingginya harga dan perlambatan ekonomi.
Termasuk permintaan dari pasar OTC dan sumber lainnya, total permintaan emas tumbuh 3 persen atau sebesar 4.898,8 ton di 2023, dan mendukung pertumbuhan harga emas ke rekor tertinggi USD 1.940,54.
Harga emas dunia juga berlanjut mencetak rekor USD 2,135.4 per troy ounce pada Desember 2023 dan bertahan di atas level psikologis USD 2,000 sepanjang tahun ini.
Pembelian Bank Sentral
Selain itu, Reade juga menyebutkan bahwa pembelian emas oleh bank sentral diperkirakan akan melambat sekitar 200 ton pada tahun 2024, tetapi tetap lebih tinggi dibandingkan sebelum tahun 2022.
Tetapi Reade menambahkan, bahwa perkiraan tersebut adalah skenario konservatif, dan permintaan dapat meningkat.
Pada 2023 lalu, konsumsi perhiasan tetap stabil di angka 2.092,6 ton karena peningkatan permintaan sebesar 17 persen pasca-COVID di China dan meskipun harga emas tinggi, demikian menurut WGC.
Namun, pembelian emas batangan dan koin turun 3 persen karena permintaan di Eropa terus anjlok, sementara arus keluar dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang menyimpan emas batangan bagi investor berlanjut selama tiga tahun berturut-turut dengan penurunan 244,4 ton.
Harga Emas Hari Ini di Antam Melompat Naik, Berapa?
Harga logam mulia yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk atau biasa disebut dengan emas Antam melompat naik Rp 8.000 per gram. Harga emas Antam hari ini di Antam dibanderol Rp 1.151.000 per gram.
Berbeda, harga untuk pembelian kembali atau harga emas Antam buyback tidak berubah atau masih dibanderol Rp 1.047.000 per gram. Harga buyback ini merupakan patokan bila Anda menjual emas, maka harga emas Antam akan dihargai Rp 1.047.000 per gram.
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Antam juga menawarkan beberapa seri emas seperti emas seri batik, gift seri dengan ukuran beragam.
Harga emas Antam hari ini belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Hingga pukul 08.00 WIB, Jumat (2/2/2024), harga emas Antam sebagian besar masih ada.
Rincian Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:
Harga emas Antam 0,5 gram = Rp 625.500
Harga emas Antam 1 gram = Rp 1.151.000
Harga emas Antam 2 gram = Rp 2.242.000
Harga emas Antam 3 gram = Rp 3.338.000
Harga emas Antam 5 gram = Rp 5.530.000
Harga emas Antam 10 gram = Rp 11.005.000
Harga emas Antam 25 gram = Rp 27.387.000
Harga emas Antam 50 gram = Rp 54.695.000
Harga emas Antam 100 gram = Rp 109.312.000
Harga emas Antam 250 gram = Rp 273.015.000
Harga emas Antam 500 gram = Rp 545.820.000
Harga emas terbaru Antam 1.000 gram = Rp 1.091.600.000
Advertisement
Harga Emas Dunia Hari Ini Naik Mendekati Puncak Sebulan
Harga logam mulia menguat mendekati level tertinggi sebulan setelah data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS meningkat pada minggu lalu.
Di sisi lain, fokus pasar bergeser ke rilis data penggajian non-pertanian AS untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang alur kebijakan Federal Reserve.
Harga emas hari ini di pasar spot naik 0,9% ke posisi USD 2.054,89 per ons, mencapai level tertinggi sejak 3 Januari di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,2% lebih tinggi menjadi USD 2071,1.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan klaim pengangguran awal meningkat menjadi 224.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 27 Januari.
Sebuah laporan terpisah menunjukkan bahwa produktivitas pekerja AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal keempat.
"Harga emas masih dalam "kondisi mabuk berat" setelah reaksi The Fed. Namun terjadi reli sedikit karena jumlah klaim awal," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, di Chicago.
The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah dan meruntuhkan gagasan bahwa Bank Sentral AS dapat menurunkan suku bunga pada musim semi, tetapi membatalkan referensi yang telah lama ada untuk kemungkinan kenaikan lebih lanjut.
Menurut CME Fed Watch Tool, para trader saat ini memperkirakan sekitar 96% kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Mei.
Pasar juga memperhatikan masalah di pemberi pinjaman regional AS, New York Community Bancorp, yang meningkatkan daya tarik untuk aset-aset safe haven seperti emas batangan.