Dapat Insentif, Stellantis Boyong Mobil Listrik Citroen Masuk Indonesia

Stellantis akan membawa unit completely knocked down (CKD) merek Citroen, yang nantinya akan dirakit di Indonesia mulai Juli 2024.

oleh Tira Santia diperbarui 01 Mar 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2024, 14:30 WIB
Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin, dalam konferensi pers Update dan Sosialisasi Insentif atas Investasi KBLBB kepada Stakeholder, di Park Hyatt Jakarta.
Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin, dalam konferensi pers Update dan Sosialisasi Insentif atas Investasi KBLBB kepada Stakeholder, di Park Hyatt Jakarta, Jumat (1/3/2024). (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin, mengungkapkan bahwa terdapat perusahaan otomotif global Stellantis yang tertarik membawa mobil listrik merek Citroen ke Tanah Air.

Rachmat, mengatakan sebab Stellantis tertarik dengan program insentif bebas impor Completely Built Up (CBU) yang tertuang dalam Perpres 79 tahun 2023 yang merupakan revisi dari Perpres 55 tahun 2019 terkait Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Adapun rencananya, Stellantis akan membawa unit completely knocked down (CKD) merek Citroen, yang nantinya akan dirakit di Indonesia mulai Juli 2024.

“Kalau misalnya yang baru masuk Citroen, segala macam itu Stellantis, katanya dia mau berproduksi 1 Juli 2024. Dia kayaknya menggunakan fasilitas yang sudah ada, tapi bawa CKD disini sudah ada assembler-nya disini,” kata Rachmat dalam konferensi pers Update dan Sosialisasi Insentif atas Investasi KBLBB kepada Stakeholder, di Park Hyatt Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Diketahui, pemerintah memberi waktu kepada perusahaan guna merealisasikan program insentif bebas impor CBU mobil listrik hingga akhir 2025. Nantinya, setelah produksi selesai pada Juli 2024, maka Stellantis akan berhenti memanfaatkan insentif tersebut.

“Jadi, dia akan menggunakan insentif ini cuman beberapa bulan,” ujarnya.

Dalam keksempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Iwan Suryana, menambahkan bahkan PT National Assemblers sudah menghubungi pemerintah untuk mengajukan permohonan terkait pemanfaatan insentif kendaraan listrik.

“Kami sudah menerima satu permohonan dari PT National Assemblers, itu berasal dari India tetapi dia pemegang merek mobil Eropa Citroen. Jadi sudah masuk satu dan kami sedang dalam proses,” ujar Iwan.

Iwan meyakini dengan masuknya produsen mobil Eropa Citroen ini, maka program insentif impor CBU ini akan banyak dimintai perusahaan otomotif.

Kemenperin: Pengguna Motor dan Mobil Listrik Makin Meningkat

Ilustrasi mobil listrik (Istimewa)
Ilustrasi mobil listrik (Istimewa)

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat terjadi penambahan Populasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Roda 2 di Indonesia meningkat sebesar 262 persen pada 2023 yakni 62 ribu unit dibandingkan dengan tahun sebelumnya 17 ribu unit.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin R Hendro Martono mengatakan, peningkatan ini salah satunya berkat kesuksesan program bantuan pemerintah untuk pembelian KBLBB roda 2.

"Penambahan populasi KBLBB roda dua di Indonesia meningkat 262 persen pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya," kata Hendro dalam konferensi pers Update dan Sosialisasi Insentif atas Investasi KBLBB kepada Stakeholder, di Park Hyatt Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Selain itu, juga terjadi penambahan populasi KBLBB roda 4 atau mobil pada 2023 meningkat 43 persen pada 2023 sebanyak 12 ribu unit, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 8 ribu unit.

 

Insentif Baru

Dia menuturkan, meskipun Pemerintah telah mengeluarkan berbagai program insentif, penambahan ini dinilai belum cukup untuk meningkatkan popularisasi KBLBB.

Alhasil, Pemerintah mengeluarkan program insentif baru yaitu program insentif bea masuk dan PPnBM untuk CBU dan CKD dengan nilai TKDN di bawah persyaratan roadmap, dan penyesuaian Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

"Meski Pemerintah sudah mengeluarkan beberapa program insentif, penambahan ini belum cukup untuk meningkatkan popularisasi KBLBB sehingga pemerintah mengeluarkan program insentif baru," pungkasnya 

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya