Kemenhub Gandeng Kepolisian Investigasi Mendalam Terkait Kecelakaan Bus Rombongan Pelajar SMK Lingga Kencana

Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan turut prihatin dan berduka cita atas kecelakaan bus pariwisata di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Mei 2024, 13:07 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2024, 13:07 WIB
Kemenhub Gandeng Kepolisian Investigasi Mendalam Terkait Kecelakaan Bus Rombongan Pelajar SMK Lingga Kencana
Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam akibat kecelakaan bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok. (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam akibat kecelakaan bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Hal itu disampaikan Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aznal, seperti dikutip dari Antara, ditulis Minggu (12/5/2024).

Aznal juga menyampaikan turut berduka cita atas kecelakaan bus di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan menyampaikan turut prihatin dan berduka cita atas Kecelakaan Bus Trans Putera Fajar di Ciater, Subang, Jawa Barat,” tutur Aznal.

Aznal juga mengungkapkan, kecelakaan itu diduga karena adanya rem blong pada bus dan status lulus uji berkala telah kedaluwarsa. Hal itu berdasarkan pengecekan melalui aplikasi darat.

“Adapun pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan. Dan status lulus uji berkala telah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023,” kata Aznal.

Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan juga mengimbau kepada seluruh perusahaan otobus (PO) dan pengemudi untuk memeriksa secara berkala kondisi armada dan melakukan pendaftaran izin angkutan serta rutin melakukan uji berkala kendaraan.

Selain itu, Kemenhub juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang memakai angkutan umum bus dapat memeriksa kelayakan kendaraan sebelum keberangkatan pada aplikasi Mitra Darat yang dapat diunduh pada smartphone.

11 Orang Meninggal Dunia

Ilustrasi Kecelakaan beruntun (Istimewa)
Ilustrasi Kecelakaan beruntun (Istimewa)

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus menuturkan, korban meninggal dalam kecelakaan itu berjumlah 11 orang. Ia menuturkan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan menurunkan tim Traffic Accident Analysis untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Kepala Dinas Kesehatan Subang dr Maxi menuturkan, dari 11 korban kecelakaan, 10 orang korban di antaranya adalah rombongan bus yang merupakan pelajar dan seorang guru SMK Lingga Kencana Depok.

Sedangkan satu korban meninggal lainnya adalah pengendara sepeda motor yang tercatat sebagai warga Cibogo, Subang.

Maxi menuturkan, korban yang mengalami luka-luka kini telah menjalani perawatan di Puskesmas Palasari Ciater dan Puskesmas Jalancagak.

Di Puskesmas Palasari sebanyak 23 orang dengan rincian luka berat dua orang dirujuk ke RSUD Subang. Kemudian sebanyak 21 orang yang luka-luka juga dalam penanganan di Puskesman Palasari.

Kronologi Kecelakaan

Ilustrasi kecelakaan (Istimewa)
Ilustrasi kecelakaan (Istimewa)

Kasi Humas Polres Subang AKP Yusman menuturkan, kecelakaan bus pariwisata bernopol AD 7524 OG terjadi di jalan raya Desa Palasari,Kecamatan Ciater. Kecelakaan terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024 sekitar pukul 18.45 WIB, berawal ketika bus yang membawa rombongan pelajar itu melintas dari arah Bandung menuju Subang.

Saat melewati jalan menurun, bus itu secara tiba-tiba oleng ke kanan hingga menyeberangi jalur berlawanan hingga menabrak kendaraan minibus jenis Feroza nopol D 1455 VCD.

Setelah menabrak kendaraan yang ada di jalur berlawanan itu, lalu kondisi bus terguling dengan kondisi miring, posisi ban kiri berada di atas, sampai tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan. Saat tergelincir di jalan yang kondisinya menurun, bus itu terhenti setelah menghantam tiang listrik di bahu jalan, sedangkan kondisi korban dikabarkan berserakan di jalan.

Ia menuturkan, kecelakaan maut itu melibatkan lima kendaraan, yakni satu bus, satu mobil Feroza, dan tiga sepeda motor.

Kesaksian Guru Sebelum Bus Pelajar SMK Lingga Kencana Kecelakaan: Siswa Teriak Allahu Akbar

Sebelumnya, bus yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Sabtu 11 Mei 2024 sekira pukul 18.45 Wib. Akibatnya, belasan orang meninggal dunia.

Seorang guru pendamping SMK Lingga Kencana menuturkan kesaksiannya sebelum kecelakaan bus itu terjadi. Bus Trans Putera Fajar dengan pelat nomor AD 7524 OG tersebut sempat sempat oleng hingga kemudian terguling. 

"Karena gelap posisinya, semakin oleng. Anak-anak di dalam tuh teriak Allahu Akbar Allahu Akbar. Anak anak pada teriak, tiba tiba jatuh nggak gitu lama dari itu," kata Guru pendamping SMK Lingga Kencana, Adawiyah dikutip dari Antara, Minggu (12/5/2024).

Sementara itu, Penjaga Sekolah SMK Lingga Kencana, Tri mengatakan, bus itu terlibat kecelakaan saat sedang menuju arah pulang ke Depok. Namun, bus yang mengangkut puluhan orang itu lebih dulu ke Tangkuban Perahu.

"Kalau kejadian disana saya enggak tahu ya, cuma kan saya dapet info pulangnya saja jam 5 (sore) dari sana berangkat. Jadi sebelum pulang otw ke Depok, dia ke Tangkuban Perahu dulu, terus saya dapat info dari media katanya ada kejadian SMK di Depok itu ada kecelakaan di turunan Ciater, itu saja," kata Tri kepada wartawan di SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 11 Mei 2024.

 

Begini Cara Mudah Mengajukan Santunan Jasa Raharja
Infografis: Ayo cari tahu syarat dan prosedur untuk pengajuan santunan kecelakaan dari Jasa Raharja, ternyata mudah!
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya