Siasat Pos Indonesia Kembangkan Layanan Digitalisasi, Pakai Robot Gantikan Pekerja Sortir

Pos Indonesia berkomitmen tidak akan ada PHK, tetapi karyawan yang pensiun secara alami tidak akan diganti.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Jun 2024, 11:04 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2024, 19:34 WIB
Penyaluran bantuan sosial (bansos) PKH dan sembako triwulan I 2024 dimulai.
Penyaluran bantuan sosial (bansos) PKH dan sembako triwulan I 2024 dimulai. PT Pos Indonesia (Persero) atau Pos Ind kembali mendapat amanah dari pemerintah melalui Kementerian Sosial untuk menyalurkan bantuan program tersebut. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengungkapkan, Pos Indonesia akan menjalankan digitalisasi dan transformasi teknologi pada tahun ini. Perusahaan menjalankan misi digitalisasi guna mendorong mendapatan dan juga agar bisa bersaing.

Pria yang akrab disapa Cak Faizal menyebut sektor pertama yang akan menjadi target digitalisasi adalah bagian sortir. Nantinya, sistem kerja sortir manual akan dialihkan dengan robot.

"Ya tadi ya. Terutama robotik tadi kan untuk sortir. Ya posisi orang-orang yang biasanya melakukan sortir," ujarnya kepada awak media di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Namun Faizal memastikan bahwa dalam proses digitalisasi ini tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ke karyawan. Pos Indonesia berkomitmen tidak akan ada PHK, tetapi karyawan yang pensiun secara alami tidak akan diganti.

Untuk Karyawan lama akan dipindahtugaskan setelah sebelumnya dilakukan alih kompetensi dengan program retraining.

Dia menilai, penggunaan teknologi ini penting untuk meningkatkan kualitas layanan terhadap konsumen Pos Indonesia. Misalnya, mengantisipasi kerusakan barang paket kiriman yang diakibatkan oleh kesalahan manusia.

"Jadi membuka bag, terus ngambilin barang, terus dibaca, tit, oh ini kiriman ke Surabaya, kantong Surabaya, gitu. Itu kan bisa salah sortir atau karena kecerobohan dilempar-lempar, barang rusak, defect, dan sebagainya. Ya, kita harus henti dengan robot," bebernya.

Demi Tekan Biaya

Lanjutnya, efisiensi ini penting untuk menekan biaya tetap atau fixed cost yang membebani keuangan perusahaan. Dia menyebut, pengembangan teknologi ini penting untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan di masa depan.

"Dengan robot kan lebih efisien. Tidak capek robotnya kerja 24 jam. Tidak ada salah sorting karena human error," bebernya.

Sedangkan untuk karyawan yang bertugas sebagai penjaga loket, kurir, hingga petugas pick up akan diganti dengan sistem kemitraan. Sistem ini telah lumrah digunakan oleh perusahaan logistik pesaing.

"Untuk karyawan yang jaga loket, yang antar, yang pick up, yang mau itu kita ganti dengan kemitraan," bebernya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ditawari Pensiun Dini

Bansos
Penyaluran bantuan sosial (bansos) sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) oleh PT Pos Indonesia (Persero) mencakup daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal). Salah satunya di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (Istimewa)

Nantinya karyawan yang terdampak PHK akan ditawarkan program pensiun dini. Cak Faizal berjanji efisiensi pegawai ini akan dilakukan secara bertahap untuk posisi tertentu.

"Mungkin ya terpaksa jadi kita akan tawarkan pensiun dini kepada karyawan yang terkena dampak dari otomatisasi dan digitalisasi. (PHK) nggak nggak masif, itu kan bertahap kira-kira seperti itu," tegasnya.

Sebelumnya, PT Pos Indonesia menargetkan laba bersih sekitar Rp300 miliar di tahun 2024. Angka ini turun drastis dibandingkan laba bersih tahun 2022 hingga Rp 650 miliar.

"Profitnya (2023) kira-kira sebetulnya mungkin lebih dari Rp300 miliar, tapi jauh turun ya," kata Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi dalam acara BookTalk & Ngopi Sore di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (12/6).

Pria yang akrab di sapa Cak Faizal mengutarakan penurunan laba ini lantaran Pos Indonesia membutuhkan anggaran besar untuk investasi di sektor IT dan robotika. Investasi ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk melakukan transformasi teknologi.

"(Laba) tidak sebagus tahun lalu ya, tahun ini karena ada beberapa program yang membutuhkan investasi besar," bebernya.

Dia menyebut, investasi untuk pengembangan IT dan robotika ini bertujuan untuk mengurangi biaya tetap (fixed come) dari pengeluaran pegawai yang membebani perusahaan. 

Dengan ini, perusahaan akan melakukan efisiensi pegawai untuk mengurangi beban biaya tetap yang ditanggung perusahaan.

 


Cara cek paket pos sudah sampai dimana?

PT Pos Indonesia (persero) bergerak cepat melaksanakan penyaluran bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako
PT Pos Indonesia (persero) bergerak cepat melaksanakan penyaluran bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako. Selain di sejumlah wilayah lainnya di Tanah Air, penyaluran bansos tersebut pun berlangsung di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Dok. Pos Indonesia)

Untuk mengecek resi Pos Indonesia, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

Melalui Website Resmi Pos Indonesia

  • Buka Website Resmi: Kunjungi situs web resmi Pos Indonesia di www.posindonesia.co.id.
  • Masukkan Nomor Resi: Di halaman utama, cari kolom atau menu "Lacak Kiriman" atau "Cek Resi".
  • Masukkan nomor resi pengiriman Anda di kolom yang disediakan.
  • Klik Tombol Cari/Lacak: Setelah memasukkan nomor resi, klik tombol "Cari" atau "Lacak" untuk memulai proses pengecekan.
  • Lihat Status Pengiriman: Halaman berikutnya akan menampilkan status pengiriman paket Anda, termasuk lokasi terakhir paket dan perkiraan waktu sampai.

 

 

 

 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya