Erick Thohir Bakal Sikat Oknum Koruptor Kasus Indofarma, Siapa Dia?

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengantongi 10 dugaan fraud yang terjadi di Indofarma dan anak usahanya. Erick Thohir pun ikut geram.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 05 Jul 2024, 20:03 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2024, 20:03 WIB
Konferensi Pers Erick Thohir Mengenai Piala Dunia U-17 2023
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan keterangan kepada media saat konferensi pers mengenai Piala Dunia U-17 2023 di Menara Danareksa, Jakarta, Sabtu (24/06/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir tengah menyoroti kasusu indikasi penyelewengan atau fraud yang terjadi lingkup BUMN Farmasi. Termasuk dugaan yang terjadi di PT Indofarma Tbk.

Diketahui, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengantongi 10 dugaan fraud yang terjadi di Indofarma dan anak usahanya. Ini membuat perusahaan merugi dalam beberapa waktu terakhir.

Erick Thohir menegaskan tak segan untuk menindak oknum yang melakukan kecurangan. Ini merujuk juga pada pihak yang membuat Indofarma merugi.

"Sama kan, bersama BPK kita sudah lakukan koordinasi dengan pihak kejaksaan (Kejaksaan Agung). Ya, kasus fraud, ya fraud. Ya, korupsi kita tangkap gitu," tegas Erick, ditemui di Sarinah, Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Langkah Penyehatan

Selain bicara menindak oknum tadi, Erick juga ingin ada langkah penyehatan di tubuh BUMN farmasi itu. Termasuk menyelesaikan jika ada utang pihak lain di Indofarma.

"Tetapi bagaimana Indofarmanya sendiri harus kita bisa kelola dengan baik, Ya, kita harus lakukan penyelamatan, termasuk tentu hutang vendor, dengan macam-macam yang kita harus selesaikan," jelasnya.

Erick menerangkan banyak strategi yang bisa dilakukan untuk menyehatkan perusahaan itu. Menyangkut temuan kecurangan, Erick menegaskan pihaknya lebih dulu menemukan indikasi tersebut.

Selanjutnya, BPK ikut terjun dan menemukan adanya 18 poin. Dimana, 10 poin diantaranya terindikasi fraud.

"Ya kan begini, kalau masalah oknum kan bisa terjadi di manapun. Kalau dibilang (Kementerian) BUMN tidak mempelajari, justru (Kementerian) BUMN yang nemuin. BUMN yang melakukan investigasi audit, baru kita laporkan ke BPK, BPK juga periksa lagi, ya baru terjadi (temuan lanjutan)," tutur Menteri BUMN.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Masalah Indofarma?

Pabrik Indofarma
Pabrik PT Indofarma. Kali ini, PT Indofarma (Persero) Tbk membuka lowongan kerja BUMN.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) Shadiq Akasya buka-bukaan sederet potensi fraud yang terjadi di PT Indofarma Tbk (INAF). Dia mencatat, ada utang pinjaman online (pinjol) sebesar Rp 1,26 miliar.

Shadiq mengatakan potensi fraud ini seperti tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas investigasi yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ini terjadi pada Indofarma dan anak usahanya, Indofarma Global Medika (IGM).

"Kami sampaikan juga supaya ada keterbukaan dari kami, temuan BPK sudah ada, ini rinciannya," ujar Shadiq dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

 

 


Banyak Oknum di BUMN

Logo PT Indonesia Farma Tbk atau disingkat PT Indofarma Tbk (Dok INAF)
Logo PT Indonesia Farma Tbk atau disingkat PT Indofarma Tbk (Dok INAF)

 

Lebih lanjut, Erick Thohir tak menampik banyak oknum yang ada di tubuh perusahaan pelat merah. Guna menghadapi itu, pihaknya juga menerapkan perbaikan sistem hingga penguatan sumber daya manusia (SDM).

"Jadi, ya kembali yang saya bilang, bahwa kalau kita mau baik, tidak hanya kita membangun sistem, tapi membangun manusianya. Nah, memang ya manusia ini yang sulit," ucapnya.

Erick menegaskan, pegangannya saat ini adalah konsistensi dari kebijakan yang dijalankan di banyak BUMN. Utamanya terkait dengan bersih-bersih BUMN dan menjaga kinerja menuju ke arah yang positif.

"Ya, kadang-kadang di semua organisasi pasti ada isu mengenai oknum yang bertanggung jawab, tapi kan policy kita konsisten," tegasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya