Anggaran 2025 Turun, Bapanas duga Dampak Program Makan Siang Gratis

Penurunan anggaran tidak hanya terjadi di Bapanas saja, melainkan juga terjadi di Kementerian dan Lembaga lain, termasuk Kementerian Pertanian. Apakah anggaran lembaga dan kementerian ini tersedot program Makan Siang Gratis?

oleh Tira Santia diperbarui 29 Jul 2024, 10:45 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2024, 10:45 WIB
Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy dalam Perencanaan Program Pembangunan Ketahanan Oangan Tahun 2025, Senin (29/7/2025). Ia menjelaskan bahwa anggaran Bapanas turun kemungkinan dialihkan ke Program Makan Siang Gratis. (Tira/Liputan6.com)
Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy dalam Perencanaan Program Pembangunan Ketahanan Oangan Tahun 2025, Senin (29/7/2025). Ia menjelaskan bahwa anggaran Bapanas turun kemungkinan dialihkan ke Program Makan Siang Gratis. (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pagu indikatif Badan Pangan Nasional (Bapanas) tahun 2025 hanya Rp 329,9 miliar. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan pagu indikatif reguler tahun 2024 sebesar Rp 441 miliar (non-bantuan pangan). Penurunan anggaran ini diduga karena ada program makan bergizi gratis.

"Pagu infikatif Badan Pangan Nasional tahun 2025 sebesar Rp 329,9 miliar atau atau 25,45 persen lebih rendah dari pagu reguler tahun 2024 non-bantuan pangan," kata Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy dalam Perencanaan Program Pembangunan Ketahanan Pangan Tahun 2025, Senin (29/7/2025).

Sarwo menyebut, penurunan anggaran tersebut tidak hanya terjadi di Bapanas saja, melainkan juga terjadi di Kementerian dan Lembaga lain, termasuk Kementerian Pertanian.

"Jadi bukan saja Badan Pangan Nasional saja yang turun tapi hampir seluruh Kementerian Lembaga anggarannya di 2025 turun. Karena Kementerian Pertanian juga turun dari Rp 14 triliun menjadi Rp 8 triliun, turunnya sangat signifikan sekitar Rp 6 triliun," ujarnya.

Ia menduga pemangkasan anggaran tersebut diduga untuk mendukung program Presiden terpilih Prabowo Subianto yakni program makan bergizi gratis.

"Mungkin persiapan untuk prorgam bapak presiden yang baru makan gratis," ujarnya.

Kendati anggaran Bapanas tahun 2025 lebih rendah, namun anggaran tersebut belum termasuk anggaran untuk program bantuan pangan lainnya. Oleh karena itu, pihaknya akan mengusulkan anggaran tambahan sebesar Rp20 triliun.

"Ini turun memang kita masih ada pagu indikatif untuk bantuan pangan ini sekitar Rp 20 triliun yang akan kita usulkan," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Program Makan Siang Gratis Untungkan Warga Desa, Ini Penjelasannya

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa program makan siang gratis bisa memberikan keuntungan, baik untuk pengusaha maupun petani. (Dok Kementan)
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa program makan siang gratis bisa memberikan keuntungan, baik untuk pengusaha maupun petani. (Dok Kementan)

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan program makan bergizi gratis (MBG) akan menguntungkan banyak aspek. Termasuk masyarakat pedesaan dari perputaran dana yang diciptakan.

Mentan Amran menilai, program makan siang gratis yang menjadi andalan Presiden Terpilih Prabowo Subianto itu merupakan satu kesatuan dari hulu hingga hilir. Di sisi hilir merupakan alokasi makan siang gratis ke pada siswa sekolah.

Dia berharap, seluruh kebutuhan bahan-bahan tersebut bisa dipenuhi dari dalam negeri.

"Makan bergizi (gratis) tidak berdiri tunggal, makan bergizi adalah hilir, hulunya adalah ada bawang, ada cabai, ada beras, ada telur, ada ikan, ada ayam. Semua ini harapan kita adalah dipenuhi dalam negeri," ucap Mentan Amran, di Jakarta, dikutip Senin (29/7/2024).

Dia menjelaskan, jika seluruh bahannya dipenuhi dari dalam negeri, maka bisa memberikan keuntungan, baik untuk pengusaha maupun petani. Soal petani ini, artinya banyak penduduk di desa yang menerima manfaatnya.

"Kalau ini dipenuhi dalam negeri Ini akan menggerakkan ekonomi pedesaan, menggerakkan ekonomi desa," ungkapnya.

 


Dampak Ekonomi

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjajaki kerja sama untuk meningkatkan produktivitas sapi perah dan pedaging dengan TH Group di Hanoi, Vietnam, Kamis (25/7) (Istimewa)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjajaki kerja sama untuk meningkatkan produktivitas sapi perah dan pedaging dengan TH Group di Hanoi, Vietnam, Kamis (25/7) (Istimewa)

Amran menaksir ada dampak ekonomi atas perputaran yang yang tidak sedikit. Pada akhirnya, turut berkontrobusi pada catatan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Bayangkan kalau berapa triliun bergerak di desa Itu bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi kita," tegas Mentan Amran Sulaiman.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya