Layanan Listrik Hijau PLN Telah Dinikmati 5.407 Pelanggan

Sebagai lokomotif transisi energi, PLN mendukung penuh kebutuhan sektor bisnis dan industri terhadap pasokan listrik hijau melalui Green Energy as a Service (GEAS).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Agu 2024, 18:45 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2024, 18:45 WIB
Layanan listrik hijau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero) telah dinikmati oleh 5.407 pelanggan. (dok PLN)
Layanan listrik hijau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero) telah dinikmati oleh 5.407 pelanggan. (dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) terus meningkatkan kapasitas dan penyaluran energi listrik hijau demi mencapai target Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060. Hingga semester 1 2024, layanan listrik hijau Renewable Energy Certificate (REC) PLN telah disalurkan kepada 5.407 pelanggan dengan total kapasitas mencapai 2,35 terawatt hours (TWh).

Angka ini meningkat 65% dibanding periode yang sama di 2023 yang sebanyak 1.829 pelanggan dengan kapasitas sebesar 1,42 TWh.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebagai lokomotif transisi energi, PLN mendukung penuh kebutuhan sektor bisnis dan industri terhadap pasokan listrik hijau melalui Green Energy as a Service (GEAS) dengan produk unggulannya REC. Langkah ini searah dengan target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060.

”PLN berkomitmen penuh untuk mendukung daya saing industri nasional dengan mendorong penggunaan energi bersih. Kami menghadirkan opsi layanan listrik hijau 100% yang dipasok oleh pembangkit berbasis energi terbarukan (EBT) kami melalui REC,” kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/8/2024).

Darmawan melihat kini makin banyak pelanggan sektor industri yang memanfaatkan REC untuk memperoleh pasokan listrik hijau dari PLN. Tercatat di sepanjang tahun 2023,  REC PLN telah digunakan oleh 3.378 pelanggan dengan kapasitas mencapai 3,5 TWh. Tingginya serapan REC di semester 1 2024 juga membuat Darmawan optimis tren serapan REC akan naik terus hingga akhir tahun 2024.

”Sejalan dengan tingginya minat sektor bisnis dan industri untuk mendukung dekarbonisasi di Indonesia, kami melihat bahwa kebutuhan energi hijau PLN akan semakin besar ke depannya. Dalam hal ini kami juga telah berhasil menambah dua pembangkit sebagai sumber REC. Sehingga saat ini kami memiliki 8 pembangkit REC dengan kapasitas produksi mencapai mencapai 4,7 juta REC atau 4,7 TWh per tahun,” jelas Darmawan.

Adapun tambahan dua pembangkit sumber REC yang ditambah PLN tahun ini ialah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Nusa Tenggara Timur dan Pembakit Listrik Tenaga Air (PLTA) Orya Genyem di Papua.

Dua pembangkit berbasis EBT di atas akan bergabung dengan 6 pembangkit lain yang selama ini telah menyuplai listrik hijau REC PLN yaitu PLTP Ulubelu, PLTA Cirata, PLTP Kamojang, PLTM Lambur, PLTA Bakaru, dan PLTP Lahendong.

PLN dan CT Corp Jalin Kerja Sama Kembangkan Energi Hijau Wujudkan Transisi Energi

PLN
Dengan ditandatanganinya MoU green economy PLN dan CT Corp menyetujui kolaborasi pengembangan infrastruktur EV di lingkungan bisnis CT Corp dan layanan energi bersih melalui renewable energy certificate (REC). Keterangan foto: Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kiri) dan Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung/Istimewa.

Sebelumnya, dalam rangka mengembangkan green energy di lingkungan bisnis CT Corp, PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan PT CT Corpora (CT Corp). Sinergi tersebut merupakan bentuk komitmen PLN dalam mendukung kebutuhan energi hijau sektor industri dan pelaku bisnis di Tanah Air sebagai upaya mencapai target Net Zero Emissions 2060 atau lebih cepat.

Kerja sama green economy itu dituangkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dengan Chairman & Founder CT Corp Chairul Tanjung pada Kamis, (8/8) di Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam hal ini PLN dan CT Corp menyetujui kolaborasi pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di lingkungan bisnis CT Corp dan layanan energi bersih melalui renewable energy certificate (REC).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap mendukung pengembangan energi hijau yang dilaksanakan CT Corp, dalam upaya menjawab tantangan perubahan iklim dan mendorong implementasi ekonomi hijau. Komitmen transisi energi teresebut tentunya menjadi tanggung jawab semua pihak baik pemerintah, PLN, maupun pihak swasta. 

"Tugas kita bersama adalah bagaimana memastikan kehidupan generasi mendatang lebih baik dari hari ini. Kolaborasi ini adalah suatu fondasi bagaimana CT Corp dan PLN bisa menyelaraskan gerak langkahnya menatap masa depan yang lebih cerah lagi. Perjalanan transisi energi apabila dilakukan sendiri-sendiri tentu saja berat, namun jika dilakukan dalam suasana kebersamaan dan kolaborasi maka upaya ini dapat lebih mudah dicapai," kata Darmawan. 

 

Penggerak Perekonomian

PLN
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) dengan Chairman & Founder CT Corp Chairul Tanjung (kanan) terkait dengan kerja sama green economy pada Kamis, (8/8) di Makassar, Sulawesi Selatan/Istimewa.

Selain itu, Darmawan juga mengatakan bahwa kerja sama tersebut sekaligus membuktikan komitmen PLN dalam menghadirkan energi hijau yang andal bagi sektor industri dan bisnis demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Langkah ini sejalan dengan mimpi besar PLN untuk mendorong sektor kelistrikan tidak hanya sebagai sumber energi namun juga roda penggerak perekonomian nasional," ujar Darmawan.

Sementara itu Chairman & Founder CT Corp Chairul Tanjung mengapresiasi sinergi pengembangan green energy oleh PLN dalam bidang kelistrikan dan beyond kWh. Hal ini sejalan dengan upaya transformasi CT Corp menjadi perusahaan yang lebih hijau di mana salah satunya diwujudkan dengan penggunaan listrik dari energi baru terbarukan (EBT) berbasis surya di tiga lokasi Trans Studio Mall yaitu Makassar, Bandung, dan Cibubur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya