Strategi Bisnis Efektif, Lazada Capai EBITDA Positif per Juli 2024

Lazada Group berhasil mencatatkan performa keuangan yang moncer per Juli 2024.

oleh Fachri pada 13 Agu 2024, 15:15 WIB
Diperbarui 13 Agu 2024, 15:15 WIB
Aplikasi E-commerce Lazada
Aplikasi E-commerce Lazada.

Liputan6.com, Jakarta Lazada Group berhasil mencatatkan performa keuangan yang moncer per Juli 2024. Pasalnya, Lazada Group sukses meraih EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) yang positif.

Pencapaian positif ini disampaikan CEO Lazada, James Dong, saat pertemuan karyawan pada Selasa (13/8/2024), seperti yang dilaporkan oleh Dow Jones Newswire. 

Performa moncer tersebut juga diperkuat oleh operasional di negara tempat Lazada Group beroperasi. James menegaskan bahwa performa tersebut membuktikan efektivitas strategi bisnis yang dilakukan oleh perusahaannya.

“Status EBITDA positif ini membuktikan efektivitas strategi bisnis Lazada, dan Lazada akan terus meningkatkan investasi aktif di pasar Asia Tenggara dengan model operasional bisnis yang berkelanjutan,” tegasnya.

Pengumuman performa keuangan Lazada yang positif ini sejalan dengan laporan Alibaba sebelumnya yang menunjukkan kerugian per pesanan Lazada telah berkurang secara signifikan, didukung oleh peningkatan monetisasi dan penurunan biaya logistik.

Lazada terus menghadapi persaingan ketat di Asia Tenggara, termasuk dari Amazon dan Shopee. Karena itulah berbagai inisiatif terus dijalankan perusahaan, termasuk diantaranya peluncuran LazzieChat, chatbot e-commerce berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence-AI) untuk pengalaman belanja berbeda yang pertama di Asia Tenggara, di tahun lalu.

Persaingan ketat juga dihadapi Lazada di Indonesia, dengan Shopee dan TikTokShop atau Tokopedia yang masih mendominasi pasar. Lazada pun dilaporkan terus menjalankan berbagai inisiatif pemberdayaan, termasuk untuk para penjual UMKM.

Inisiatif yang dijalankan Lazada tersebut ditujukan untuk memastikan layanan konsumen, memuaskan konsumen, serta mendukung pertumbuhan berkelanjutan, termasuk di Indonesia.

 

(*)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya