Antam Kembangkan Tambang Nikel Bareng BUMD 2 Pemda Ini

Proyek ini juga direncanakan untuk berfokus pada praktik pertambangan berkelanjutan atau green mining, yang diharapkan mampu memberikan nilai tambah jangka panjang bagi industri nikel di Indonesia.

oleh Tim Bisnis diperbarui 13 Sep 2024, 22:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2024, 21:59 WIB
Ilustrasi tambang nikel
Ilustrasi tambang nikel (dok: Foto AI)

Liputan6.com, Jakarta PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menjalin kerja sama dengan PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) (SCI) dan PT Luwu Timur Gemilang (Perseroda) (LTG) untuk membentuk perusahaan patungan guna pengembangan tambang nikel di Blok Pongkeru, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Direktur Utama Antam Nico Kanter mengatakan, pembentukan perusahaan patungan ini merupakan wujud sinergi antara BUMN dan BUMD untuk mengoptimalkan potensi nikel di Blok Pongkeru.

"Kami sangat optimistis bahwa kerja sama ini akan menciptakan dampak positif, tidak hanya untuk perekonomian lokal, tetapi juga untuk skala nasional. Selain itu, proyek ini akan dijalankan sesuai prinsip Good Mining Practice, sehingga dapat menjadi contoh pengelolaan tambang yang ramah lingkungan," ujar Nico melansir Antara di Jakarta, Jumat (13/9/2024).

Proyek ini juga direncanakan untuk berfokus pada praktik pertambangan berkelanjutan atau green mining, yang diharapkan mampu memberikan nilai tambah jangka panjang bagi industri nikel di Indonesia.

Perusahaan patungan ini akan mengelola Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) di Blok Pongkeru, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri ESDM No. T-304/MB.04/MEM.B/2024.

"Kami yakin bahwa dengan dukungan berbagai pemangku kepentingan, perusahaan ini akan mampu berkontribusi besar terhadap pengembangan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat," kata Nico.

 

Pemain Kunci

Antam
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menjalin kerja sama dengan PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) (SCI) dan PT Luwu Timur Gemilang (Perseroda) (LTG) untuk membentuk perusahaan patungan guna pengembangan tambang nikel di Blok Pongkeru, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Perusahaan ini diharapkan menjadi pemain kunci dalam rantai bisnis nikel di Indonesia, dengan kontribusi optimal bagi sektor pertambangan nasional.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan bahwa hal tersebut merupakan langkah penting bagi perkembangan ekonomi Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Luwu Timur.

Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, terutama melalui peningkatan di sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

"Kerja sama ini adalah sebuah tonggak sejarah bagi provinsi dan Kabupaten Luwu Timur. Kami berharap proyek ini akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta memberdayakan masyarakat lokal, khususnya melalui pengembangan UMKM," kata Zudan.

SDM Lokal

Nikel
Ilustrasi Nikel

Pada kesempatan yang sama, Bupati Luwu Timur Budiman menambahkan, pengalaman Luwu Timur dalam mengelola tambang, terutama dengan keberadaan PT Vale yang telah beroperasi lebih dari 50 tahun, akan sangat membantu pengembangan tambang nikel ini.

Dia pun optimistis sumber daya manusia lokal siap terlibat dalam pengembangan tambang nikel ini.

"Kami berharap, dengan adanya tiga blok tambang yang dikembangkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa mencapai Rp3 triliun hingga Rp4 triliun," kata Budiman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya