Liputan6.com, Yogyakarta Kementerian Pertanian saat ini tengah berfokus pada lahan intensifikasi sawah existing di Merauke seluas 40 ribu hektare. Dari jumlah tersebut, 30 ribu di antaranya dalam masa pertanaman.
Terkait hal tersebut, Akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Lilik Sutiarso optimis program cetak sawah yang akan dilakukan pemerintah di Kabupaten Merauke bisa berhasil. Menurutnya, salah satu faktor keberhasilan adalah dukungan dengan sumber daya air yang cukup.
Baca Juga
"Hamparan lahan cetak sawah di sana sangat luas, datar dan tidak terlalu berkontur. Selain itu saya melihat adanya keterjaminan sumber daya air yang cukup," ujar Lilik saat dihubungi, Minggu, 22 September 2024.
Advertisement
Lilik mengatakan, potensi pertanian di Kabupaten Merauke sangatlah bagus terutama apabila didukung iklim yang baik dan sistem produksi pertanian (agroklimat) serta alat mesin pertanian canggih seperti mekanisasi yang selama ini dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
"Potensinya untuk kawasan pertanian sangat bagus apalagi waktu itu memang dirancang untuk pertanian mekanisasi modern," katanya.
Perlu Benih Unggul Sesuai Lahan Garapan
Dilihat dari perspektif perencanaan agroteknis, Lilik mengatakan lahan pertanian di sana memerlukan benih unggul yang sesuai dengan lahan garapan. Sebab di beberapa titik memang masih ada keterbatasan indeks kesesuaian.
"Kalau dari perspektif perencanaan agro teknisnya, di beberapa tempat memang ada keterbatasan indeks kesesuaian lahan sehingga perlu selektivitas komoditas yang sesuai dengan kondisi lahan," katanya.
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya akan memperluas intensifikasi sawah existing menjadi 70 ribu hektare.
"Tahun depan kita akan perluas menjadi 70 ribu hektare," ujarnya.
Â
(*)
Advertisement